👻 Gₕₒₛₜ ₂ 👻

- Welcome to Bimasakti Primus Inter Pares -

"ₐₚₐ yₐₙg ₕₐᵣᵤₛ ₖₐₘᵤ ₗₐₖᵤₖₐₙ dₐₙ cₐᵣₐₘᵤ ₘₑₗₐₖᵤₖₐₙₙyₐ ₛₐₙgₐₜ ₛₑdₑᵣₕₐₙₐ. ₐₚₐₖₐₕ ₖₐₘᵤ bₑᵣₛₑdᵢₐ ₘₑₗₐₖᵤₖₐₙₙyₐ, ᵢₜᵤ ₘₐₛₐₗₐₕ ₗₐᵢₙ."

Peter F. Drucker

🎃🎃🎃

Secara alami, Eclipse menjadi markas yang tepat untuk membuat rencana selain bergerombol kelas seperti makarel. Mereka juga tidak perlu khawatir tentang penyusup atau kemungkinan lain yang mengganggu. Hanya saja aliansi terbagi menjadi dua yaitu tim laki-laki dan tim perempuan agar rencana lebih terkendali dan meminimalisir adanya penghianat.

Setiap kelas mengirim 6 orang sebagai perwakilan aliansi dan jumlah total perwakilan yang mengikuti ada 24 orang. Ricky menjadi perwakilan aliansi dari Halley IPS 1 bersama dengan Dika dan Dava di tim laki-laki, sementara Arin, Olivia, dan Laura mewakili tim perempuan.

"Oh, selamat datang di Eclipse." Sang pemilik Eclipse, Liam Kaisar Mahawira menyambut dengan senyuman tipis yang terlihat santai ketika menyambut Ricky, Dika, dan Dava. Dia sepertinya sudah terbiasa untuk menerima tamu secara sempurna tanpa kesalahan.

"Tempat ini sangat indah," puji Ricky tanpa sadar ketika melihat rumah kaca Liam yang terkenal indah, rumor itu terbukti tidak berbohong. "Aku salah sangka terhadap sesuatu."

"Terima kasih. Aku harap kalian tidak takut tentang rumor tentang Eclipse yang berhantu," kata Liam seraya tertawa kecil, matanya yang tampak misterius membuat Ricky harus ekstra hati-hati agar tidak menghancurkan segalanya.

"Aku tidak takut hantu," timpal Dika seraya tersenyum lebar, pura-pura berani. Sepintas Ricky bisa melihat tangan pemuda itu bergetar, Liam juga melihatnya tetapi tidak berniat untuk menggoda pemuda yang sedang ketakutan.

Ada rumor yang sangat terkenal di Bimasakti, salah satunya adalah tempat keramat hantu penjaga Illios van Halen. Taman belakang sekolah dan Eclipse diyakini sebagai tempat favorit Illios, meski tidak banyak orang yang bisa mendeskripsikan wujud aslinya. Eclipse sendiri tidak hanya berupa rooftop, Keluarga Mahawira sangat menyukai bunga dan rumah kaca yang besar dibangun sesuai hobi elegan mereka.

Liam sepertinya sangat serius tentang aliansi, pemuda itu bahkan sudah menyiapkan tempat duduk melingkar seperti jamuan minum teh di rumah kaca. Selain Liam dan mereka bertiga, ada dua orang yang sedang berdiri anggun di samping meja jamuan. Mereka berdua memakai seragam seperti butler dan maid--yang membuat Dika ingin menangis karena menjadi tuan muda dalam sehari.

"Apa ini rasanya menjadi orang kaya?" tanya Dika kepada dirinya, senyumannya semakin lebar hingga Ricky takut kalau bibir pemuda itu akan robek.

Liam hanya tersenyum seraya membimbing mereka bertiga untuk duduk. Tidak lama kemudian datanglah keseluruhan perwakilan dari Halley MIPA 1 yaitu Hyuga, Garuda, dan Veano.

"Lama tidak bertemu, Dava Ferdiansyah," sapa Veano ramah seraya mengambil alih tempat duduk di samping Liam.

Ricky mengernyitkan alis karena Veano jarang sekali memanggil orang dengan nama lengkap, tetapi dia sangat mengerti apa yang terjadi antara keduanya. Berita tentang pertengkaran hebat antara Veano dan Dava sudah menjadi buah bibir yang panas hingga terdengar sampai ke sekolah Magellan.

"Sangat baik," jawab Dava dengan senyum paksa.

Ricky bahkan tidak melihat senyum itu mencapai matanya. Dava pasti sangat kesal dengan Veano mengingat mereka pernah berkelahi dengan akhir menyedihkan.

"Cepat sekali kalian datang," kata Garuda seraya duduk di depan Dika, mengabaikan suasana aneh antara Veano dan Dava. Keduanya akrab karena tergabung dalam OSIS Aldebaran.

"Kami langsung datang ke sini ketika Arin mendapat panggilan," jawab Dika dan Garuda mengangguk mengerti.

"Seperti katamu, bunga ini sangat cantik," celetuk Hyuga tiba-tiba. Ricky menoleh dan mendapati pemuda itu sedang jongkok di depan bunga wijayakusuma.

"Bunga itu mekar tadi malam, Ivy bahkan menolak pulang," timpal Liam tampak puas.

"Halo!"

Ricky menoleh ketika mendengar sapaan riang dan heboh dari perwakilan Halley IPS 2, di antara mereka ada Arjuna, Dhimas, Romeo, dan Avellino. Kelas mereka terkenal dengan sebutan kelas paling berisik.

Dhimas yang memang menyukai bunga dan hal-hal berbau alam langsung mendekati Hyuga dan memuji betapa cantiknya bunga wijayakusuma, sementara Romeo dan Arjuna sedang berebut untuk duduk di samping Ricky. Avellino yang lebih tenang diam-diam memesan teh hijau kesukaan Pak Julian kepada salah satu pelayan Liam.

"Apa Liam yang akan menjadi ketua aliansi?" tanya Arjuna dengan wajah bahagia karena dia berhasil duduk di samping Ricky, tampak bangga ketika melihat wajah kusut Romeo.

"Bukankah ada Dhimas dan juga Chaya?" tanya Liam kembali seraya menunjuk Dhimas dengan dagunya.

"Eh, aku?" Dhimas yang linglung malah menunjuk dirinya sendiri. "Kenapa aku?"

"Oh, berarti Chaya yang yang menjadi ketua," kata Garuda dengan final yang membuat Ricky melotot kaget, cepat sekali dia membuat keputusan.

"Tunggu!" teriak Ricky kencang. "Apakah Chaya mau jadi ketua?"

Romeo menggaruk pipinya dengan canggung ketika matanya bertubrukan dengan mata Ricky. "Mungkin saja dia mau. Dengar, hanya Dhimas dan Chaya yang menjabat sebagai ketua kelas di antara kita semua."

Veano menujuk dirinya sendiri dengan sedih. "Aku sudah menjadi ketua Aldebaran, jadi aku tidak mau mengurus anak-anak nakal lagi."

"Aku juga sibuk," tambah Liam pendek.

"Kalau Chaya tidak mau, aku akan memaksanya," ucap Hyuga dengan tenang menatap semua yang hadir dengan senyuman tipis yang tampak berbahaya.

"Oh ... bagus sekali."

Bahkan Ricky lupa untuk membantah Hyuga karena tekanan kuat.

Perwakilan Halley BAHASA 1 tiba paling akhir. Seperti yang dikatakan Liam, Chaya terlihat lebih dominan dibandingkan Djuanda dan Jinu, sikapnya yang santai dan tidak mundur ketika melawan senyuman maut Hyuga sudah membuktikan kalau hanya dia yang pantas menjadi ketua. Rasanya semua sudah setuju tanpa adanya paksaan.

Mengenai Djuanda, Ricky langsung menangkap aura permusuhan dari Arjuna.

Ricky ingin pulang.

🎃🎃🎃

"Kami sudah sepakat kalau kau yang akan jadi ketua aliansi, untuk tempat pertemuan selanjutnya bisa kita lakukan lagi di karena Eclipse akan dibuka atas perintahku atau Ivy. Apa kau setuju?"

Ricky menelan ludah gugup ketika pertemuan mereka dibuka oleh Liam dengan tegas. Wajahnya tampak serius yang sangat berbeda dengan wajah ramah yang dia lihat tadi.

"Ini lebih bagus daripada yang aku kira," kata Chaya seraya mengulas senyum tipis ketika matanya menjelajahi Eclipse yang megah. "Pantas saja Hyuga sangat percaya diri ketika mengajak kami bergabung."

Hyuga menyeringai, memperlihatkan wajah cantiknya yang berbahaya. "Jadi, apakah kau sudah memikirkan rencana untuk mendapatkan poin pertama?"

"Untuk mendapatkan poin pertama, Ricky dan Dava yang akan menjadi bintang utama," ucap Chaya seraya menatap Dava dan Ricky.

"Apa ini ada hubungannya dengan Antares?" tanya Ricky cepat. Dia langsung paham arah pembicaraan Chaya karena kemungkinan besar mereka akan menyerang dengan dalih 'pertempuran antar kelas'.

"Oh, rupanya kau mengerti." Chaya mengetuk meja dengan irama acak, matanya tidak lepas dari Ricky yang semakin gugup. "Arin ternyata tidak mengirim perwakilan yang bodoh."

"Apa kau yakin akan melibatkan Antares saja?" tanya Dhimas dengan bingung.

"Pembagian tidak merata jika kau melakukannya, Chaya," ucap Veano.

"Tidak, aku tidak melibatkan Antares tetapi perorangan. Kita akan menyapa mereka dengan bahagia," jawab Chaya tenang ketika melihat semua anggota aliansi bergerak gelisah.

Biar Ricky jelaskan mengenai Antares.

Jika Aldebaran mewakili OSIS, Sirius yang mewakili jurnalistik, maka Antares mewakili ekstrakurikuler basket. Antares dibagi menjadi dua yaitu basket dan cheersleader, dan memiliki anggota terbanyak di Bimasakti. Ricky bisa melihat siasat Chaya dari susunan organisasi Antares karena kedatangan Dava dari Andromeda sekaligus pengangkatan wakil ketua Antares.

"Kita harus membuat Ricky semakin menonjol di Antares dan membuatnya menjadi wakil kapten," ucap Chaya penuh dengan ambisi.

"Alasannya?" tanya Ricky.

"Kita tidak bisa terus memanfaatkan kepopuleran Dava karena dia juga yang bertarung melawan Ace," lanjut Chaya.

"Karena Dava pernah berantem dengan Veano," celetuk Romeo. Pemuda itu tersenyum tanpa dosa ketika Veano melotot tajam ke arahnya.

"Itu buruk." Veano semakin melotot ketika melihat reaksi Djuanda yang sangat berlebihan.

"Kau pasti sudah memutuskan tujuan untuk Ricky selain menjadi wakil ketua Antares. Apa aku benar?" tanya Liam, satu-satunya orang yang tertarik dengan rencana Chaya.

Tiba-tiba Ricky memikirkan hal-hal yang sangat membuatnya terkagum-kagum mengenai aliansi yang mereka buat beberapa jam lalu. Halley MIPA 1 sudah memikirkan sekutu yang menurut mereka berpotensi, pertama Chaya Adityagraha si peraih peringkat pertama jurusan bahasa, kedua Arin Aira yang juga mendapat peringkat pertama jurusan ips, serta Dhimas yang mudah dikenali karena di seluruh sekolah karena ketekunannya.

Liam Kaisar Mahawira yang meraih peringkat pertama jurusan mipa menaruh perhatian khusus kepada ketiganya dan alasan itu cukup membuatnya membentuk aliansi monster.

"Ya, kau benar," jawab Chaya.

"Ketika Ricky menjadi orang yang paling bersinar di Antares, pasti ada orang yang meredup. Apa kau serius mengincarnya?" tanya Liam lagi.

Chaya tertawa kecil sebelum meminum teh hijau yang telah dingin, tatapannya sedikit nakal. "Ya, aku mengincar Eldin Eliazar."

Mata Ricky membulat sempurna mendengar pengakuan dari Chaya. Eldin adalah salah satu dari sekian banyak anggota Antares yang sangat berbakat. Dia dan Eldin memang sudah lama mendapat rumor sebagai calon wakil ketua Antares, tapi sang ketua Chiko Darmawan belum memutuskan hal itu.

"Kita akan menjatuhkan Halley MIPA 4 melalui Eldin. Jika orang itu jatuh, Faisal dan Aceville juga ikut jatuh. Hal itu pasti menguntungkan kita untuk membidik lawan selanjutnya."

Jantung Ricky berdegup kencang tanpa disadari dan dia merasa terengah-engah karena sesuatu hal yang tidak pasti.

"Sapaan itu terdengar seperti deklarasi perang," kata Garuda seraya bersiul. "Apa kau yakin?"

"Aku lebih suka membidik orang kuat," jawab Chaya.

"Aku setuju," kata Liam dan Veano hampir bersamaan.

"Apa kau sanggup Ricky?"

Ricky merasa kosong ketika semua mata mengarah kepadanya. Pada akhirnya apa yang dia takutkan akan segera terjadi.

"Ricky?"

Jawaban apa yang harus Ricky berikan kepada Chaya saat ini, reaksi apa yang diperlihatkan Arin jika dia menolak untuk menjadi perwakilan.

Apa yang terjadi ketika dia tidak bisa mendapat poin pertama?

"Aku ...."

Ricky tidak suka.

Dia tidak menyukainya.

"Apa kau takut dengan Eldin?" tanya Chaya lagi ketika dia melihat Ricky yang tidak kunjung menjawabnya.

Bukan Eldin yang dia takutkan tapi saudara kembarnya.

Zalfan Cendikia Yudha.

Zalfan adalah teman sekelas Eldin, orang yang harus Ricky lawan.

Apa yang akan Zalfan lakukan jika Ricky memutuskan untuk melawannya?

"Ya, aku setuju," kata Ricky dengan wajah tegas. Chaya mengangguk puas.

Ricky memutuskan untuk tidak menghindari Zalfan lagi karena dia masih kakak kandungnya.

Hai NASA!

Bab kali ini sangat intens sekali wkwk

Kira-kira ada yang nebak ketua aliansi dari tim perempuan? Apakah itu Arin? Atau Ivy? Atau malah ada kuda hitam baru?

Tunggu aja bab depan.

Sekedar info, timeline barengan sama series yang lainnya.

Eh, mungkin ada yang masih bingung kenapa aliansi ini banyak tegangnya.

- Pertama, Liam, Veano, sama Ivy tegang karena mereka berebut peringkat 1 jurusan MIPA (High Class Mahawira)

- Kedua, Djuanda dan Arjuna rebutan cewek (Inner Voice)

- Ketiga, Dava dan Veano pernah berantem (Lose Memories)

Love

Fiby Rinanda 🐝
15 Januari 2023
Revisi : 15 Agustus 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top