👻 Gₕₒₛₜ ₅ 👻

—Welcome to Bimasakti Primus Inter Pares—

“𝓣𝓱𝓮 𝓽𝓻𝓾𝓽𝓱. 𝓘𝓽 𝓲𝓼 𝓪 𝓫𝓮𝓪𝓾𝓽𝓲𝓯𝓾𝓵 𝓪𝓷𝓭 𝓽𝓮𝓻𝓻𝓲𝓫𝓵𝓮 𝓽𝓱𝓲𝓷𝓰, 𝓪𝓷𝓭 𝓼𝓱𝓸𝓾𝓵𝓭 𝓽𝓱𝓮𝓻𝓮𝓯𝓸𝓻𝓮 𝓫𝓮 𝓽𝓻𝓮𝓪𝓽𝓮𝓭 𝔀𝓲𝓽𝓱 𝓰𝓻𝓮𝓪𝓽 𝓬𝓪𝓾𝓽𝓲𝓸𝓷.”

—Albus Dumbledore—

🎃🎃🎃

Ricky terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya, dia jelas-jelas tidak percaya. "Ada murid Bimasakti yang cosplay ninja dan dia juga pemburu hantu. Cerita konyol darimana ini?"

"Aku tidak tahu, tapi bukankah hal ini sangat menarik?" tanya Dika seraya melambaikan tangan kepada Olivia yang memasuki kelas dengan berbagai makanan yang menumpuk di kedua tangannya, menyuruh gadis itu segera bergabung dengan mereka berdua.

"Ninja? Ternyata kau juga mendengar ceritanya." Olivia yang ramah memberikan bungkusan kue-kue kecil kepada Ricky dan Dika. Gadis itu sering mampir ke Hadar atau eskul tata boga hanya untuk mengambil hasil karya mereka karena dia sangat menyukai makanan enak dan berhasil mendapat julukan sebagai perampok.

Julukan itu malah membuat hidung Olivia semakin tinggi karena dia sangat bangga.

"Cerita?"

Olivia mengangguk, gadis itu kemudian membuka bungkus kue berwarna merah, mengendus aroma wangi sebelum melahap satu gigitan penuh. "Aku dengar Aldebaran sedang menyelidiki kasus ini, tetapi Veano dan Kak Jendral tidak berminat mengusir ninja. Itu hanya rumor."

"Rapat kali ini diisi dengan perdebatan tidak penting," desah Dika, wajahnya dibuat selelah mungkin agar Ricky dan Olivia bersimpati tapi usaha itu tidak berhasil. "Beruntung sekali kita tidak jadi memburu pemburu hantu dan ninja sekaligus."

"Ceritanya juga menarik."

Selanjutnya Olivia dan Dika menceritakan hal-hal mengenai pemburu hantu yang mendadak terkenal itu.

🎃🎃🎃

Bianca Nirwasita adalah salah satu murid yang berprestasi di Bimasakti. Mempunyai suara emas merdu yang dapat memikat orang, paras cantik dengan pipi bulat, mata yang dihias bulu lentik, membuat Bianca terkenal di seluruh angkatan Hygiea.

Gadis itu tidak tinggal di rumahnya dan memutuskan untuk pindah ke Asrama Bintang karena letak rumahnya yang jauh. Bianca tidak masalah walau Asrama Bintang terkenal dengan keangkeran.

Sejujurnya dia tidak takut hantu.

Asrama Bintang mempunyai dua bangunan yang memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Kamar Bianca bernomor 7 yang terletak di lantai 3. Bianca sangat suka angka itu karena dipercaya memberikan sebuah keberuntungan dan dia berharap bisa melalui tahun terakhir di Bimasakti dengan mulus tanpa hambatan.

Keanehan dimulai dari Bianca yang sedang mencari kamar barunya karena Asrama Bintang memberlakukan sistem kamar acak dimana kamar 7 terletak di lantai 3.

"Baru pindah, Kak?"

Bianca menoleh karena seseorang berbicara kepadanya. Dia adalah anak laki-laki yang sedang menenteng dua rantang berisi makanan. Ada lingkaran hitam di bawah matanya, tapi dia sama sekali tidak terlihat berbahaya.

"Iya."

"Pasti susah cari kamar," kata pemuda itu dengan senyuman miris karena dia juga seperti Bianca waktu pertama kali datang. Dia mengingat masa-masa kelam itu.

"Bisakah kau membantuku?" tanya Bianca dengan senyuman lebar.

Pemuda itu menggeleng seraya menunjukkan rantang yang dia bawa. "Aku ingin membantu tetapi kepala asrama melarang laki-laki memasuki gedung perempuan."

Wajah Bianca langsung lesu mendengar jawaban yang tidak dia inginkan.

"Sebentar!"

Pemuda itu berjalan menuju meja resepsionis kemudian mengambil selembar brosur dan menyerahkannya kepada Bianca. "Semoga membantu, Kak."

Ternyata brosur yang diberikan oleh pemuda itu berisi peta Asrama Bintang. Bianca terharu karena seseorang yang menolongnya dan tidak lupa untuk berterima kasih.

"Aku Bianca Nirwasita kelas Hygiea MIPA 1. Siapa namamu?" tanya Bianca sebelum pemuda itu pergi ke asrama laki-laki. Dia tidak mengenal anak-anak Hoba atau Halley.

"Mario Ekanova, kelas Halley MIPA 2."

"Salam kenal, Mario." Bianca melambaikan tangan dengan riang kepada pemuda baik hati itu.

Selepas kepergian Mario, akhirnya Bianca bisa menemukan kamar nomor 7 dengan mudah berkat arahan brosur. Bimasakti benar-benar harus membuat peta besar agar seluruh muridnya tidak tersesat.

"Apa Pak Julian tidak berniat membangun lift untuk asrama ini? Aku sangat kesusahan."

Mata cantiknya menjelajah ke seluruh lorong, dia sangat penasaran karena suasana yang sepi. Kamar nomor 7 berada tepat di tengah-tengah kamar nomor 20 dan 25, di depan kamar itu ada kamar nomor 13 yang dikenal dengan angka sial.

"Keberuntungan dan kesialan?"

Bianca tertawa karena kombinasi kamar aneh itu, dia menebak beberapa tahun kemudian anak-anak Asrama Bintang pasti membuat nomor kamar sesuai kriteria mereka sendiri.

Kamar itu sangat luas dan cukup untuk menampung dua orang, tapi Bianca tinggal sendiri karena tidak ada barang pribadi lain di kamar itu. Setelah puas merapikan koper beserta isinya, Bianca memutuskan untuk merebahkan tubuh di kasur empuk seraya menatap langit-langit kamar.

Hari semakin gelap ketika Bianca tidak sengaja melihat langit melalui jendela kamar.

"Aku menghabiskan waktu dua jam hanya untuk ini," kata Bianca pelan karena dia sangat kelelahan.

Pemandangan Asrama Bintang sangat indah. Selain kolam ikan dan taman yang tertata rapi, Bianca juga bisa melihat Hutan Cosmos yang tertutup kabut dari kejauhan. Keangkeran hutan itu tidak membuat semangat Bianca turun dan mungkin dia akan menjelajah jika mendapat izin dari sekolah.

"Ninja?"

Gadis itu terjatuh karena melihat sosok berjubah hitam berlari cepat di atas genting asrama laki-laki. Tidak ada masalah dengan penglihatannya, Bianca yang lelah merasa tidak mengantuk, seratus persen dalam keadaan sehat.

Dia benar-benar melihat sosok ninja berlari cepat tepat di depan matanya.

Buru-buru gadis itu mengambil teropong hadiah dari almarhum sang kakek. Selama tiga tahun di Bimasakti, Bianca tidak pernah bersemangat ketika menemukan hal-hal yang menarik seperti yang dilakukan kedua adik kelasnya Lukman dan Yena (dua orang itu sangat gila).

Apakah ini yang mereka rasakan ketika mengetahui sesuatu yang menarik?

Sosok itu benar-benar seorang manusia, lebih tepatnya seorang pemuda dengan tubuh jakung. Dia memakai tudung kepala berwarna hitam yang mampu menyatu di kegelapan. Sebuah kamuflase yang gagal karena Bianca sudah mengetahui keberadaannya yang mustahil.

Seorang ninja hadir di Bimasakti.

Jubah hitam itu berkibar karena angin, sangat gagah ketika siluet matahari perlahan-lahan terbenam di ufuk barat. Pemandangan itu tidak pernah terlupakan oleh Bianca.

Namun, gadis itu juga menemukan kejanggalan.

"Apa?"

Tidak benar hitam dan itu hanya sebuah jubah yang menutupi pakaian sebenarnya. Mungkin karena terburu-buru, si ninja membuat kesalahan fatal.

Mata Bianca semakin menyipit karena berusaha melihat pakaian apa yang dikenakan oleh ninja itu. Dia harus tahu siapa orang berlarian di atap gedung asrama.

Biru.

Kemeja biru langit.

Sebuah seragam khas yang hanya ditemukan jika berada di Bimasakti karena Andromeda dan Magellan mempunyai warna lain yang menandakan identitas mereka. Jika Bimasakti penuh dengan warna biru langit dan merah marun, Andromeda berwarna hijau seperti rumput, sementara Magellan didominasi dengan warna ungu.

"Serius?"

Bianca tidak percaya apa yang dia lihat saat ini. Ninja itu ternyata bukan orang asing yang menyusup ke area sekolah melainkan seorang murid Bimasakti.

Selain itu, sosok itu tidak sendiri. Ada sosok lain yang lebih kecil berlari mengikutinya, seperti rekan yang akan selalu melindungi jika terjadi masalah.

Dua ninja.

Bianca buru-buru menutup gorden kamarnya karena salah satu dari mereka mengetahui keberadaannya.

"Gila!"

Bianca mengutuk tetapi dia tidak tidak bisa menyembunyikan senyumannya yang lebar.

Halo NASA!

Akhirnya kakak Hygiea lain muncul untuk meramaikan cerita versi Halley 👏👏👏

Kita sudah kenalan sama Jendral, Hiro, Acha, Lisa, Avegas, Oka, Chiko, Eros, Agatha, dan Nameera. Saat ini  kita menyambut debut Bianca sebagai penghuni Asrama Bintang selain Mario. Yeay!

Oh ya kemarin ada yang nanya-nanya tentang aliansi, bahkan ada yang ngira kalau mereka bikin Aliansi Shinobi atau apalah, dikira Naruto 🤣

Bukan ya guys, aliansi ini tujuannya untuk memenangkan Perang Konstelasi (penjelasan lain ada di High Class Mahawira) intinya buat kerjasama buat tambahan poin. Nah, kalau ingin menang, mereka harus menjatuhkan kelas lain agar poin mereka bisa naik.

Agak kejam ya?

Ada yang pernah bilang kalau Bimasakti adalah medan perang. Mereka gak salah sih karena banyak sekali hal-hal lain yang harus mereka lakukan selain belajar.

Nah segitu dulu note kali ini.

Kiri
Ricky > Arin > Dika

Kanan
Olivia > Dava > Laura

Love

Fiby Rinanda 🐝
19 Februari 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top