👻 Gₕₒₛₜ ₁₉ 👻
—Welcome to Bimasakti Primus Inter Pares—
"ₖₐₗₐᵤ ₖₐᵤ ₜₑᵣᵤₛ bₑᵣₚᵢₖᵢᵣ dₐₙ ₜₐₖ ₘₑₗₐₖᵤₖₐₙ ₐₚₐ₋ₐₚₐ, ₖₐᵤ ₐₖₐₙ ₜₑᵣₜᵢₙggₐₗ ⱼₐᵤₕ."
—Killua Zoldyck (Hunter x Hunter)—
🎃🎃🎃
[Gymnasium Black Hole]
Eros Alden merasa menjadi orang yang paling tidak beruntung hari ini. Pertama, dia terus mendapatkan tekanan dari Ketua Antares Chiko dan Alicie, mereka secara langsung meminta Eros menjadi wasit untuk duel Halley MIPA 4 dan Halley IPS 1. Alasannya adalah mata Eros sangat tajam dan dia juga tidak condong ke satu sisi.
Kedua, perwakilan Aldebaran Nameera dan Avegas juga mewanti-wanti Eros untuk berhati-hati kedua pihak terlepas siapa yang menjadi pemenang. Mereka tahu kalau duel ini bukanlah duel biasa, melainkan melibatkan poin Perang Konstelasi.
Ketiga, kedatangan guru yang menjadi saksi sungguh memberikan tekanan tersendiri. Pak Tirta adalah guru olahraga, dia pasti tahu kalau ada kecurangan dan jika Eros melakukan kesalahan, Pak Tirta mungkin akan menegur dan menghukumnya. Selain itu, dia juga penasehat Sirius dan tidak ada cara untuk membohonginya. Bu Lana adalah salah satu guru bimbingan konseling, Eros tidak yakin kenapa dia ingin menjadi saksi yang jelas kehadiran Bu Lana sedikit mengurangi ketegangan di Gymnasium.
"Antares yang akan menentukan peraturan dalam duel ini karena basket merupakan wilayah Antares. Crown dan Diamond tidak mempunyai akses dalam hal ini."
Eros menatap perwakilan dari Crown, Cherish dan Dhimas, dan perwakilan dari Diamond, Bagas dan Zalfa. Dia bertanya-tanya, kenapa semua anak-anak Halley sangat ambisius?
Diam-diam Eros lega karena dia tidak satu angkatan dengan mereka.
"Tugas kami hanya saksi seperti yang lain," kata Cherish seraya tersenyum lembut. "Kami hanya menunggu kemenangan bagi Halley IPS 1."
"Intinya, kami tidak akan memasuki wilayah Antares," lanjut Dhimas dengan tenang.
Eros takjub dengan jawaban mereka berdua, sangat tegas dan jelas. Dia sempat khawatir kalau perwakilan Crown adalah Ivy atau Arin.
"Kami juga akan menghormati keputusan Antares," kata Bagas disusul dengan anggukan Zalfa.
"Kedua pihak sudah setuju. Silahkan menonton jalannya pertandingan dengan tenang."
Setelah memastikan kedua perwakilan aliansi mengambil posisi mereka, Eros kemudian menatap sang bintang utama yaitu Halley MIPA 4 dan Halley IPS 1.
"Sesuai perjanjian, duel dilakukan 3 lawan 3 dan masing-masing kelas sudah menentukan siapa yang akan bertanding hari ini. Halley MIPA 4 mengirim Eldin, Faisal, dan Zalfan, sedangkan Halley IPS 1 mengirim Ricky, Dika, dan Dava. Tidak ada perubahan dari perwakilan."
Ekspresi mereka semua terlihat tegang dan gugup karena hari ini menentukan siapa yang jatuh Perang Konstelasi.
"Halley IPS 1 tetap pada formasi ini," kata Ricky dengan tegas.
"Kami juga," ucap Eldin tak kalah tegas.
"Duel diadakan selama 15 menit. Setiap tembakan yang berhasil di dalam garis 3 angka bernilai satu 1 poin. Setiap tembakan yang berhasil di belakang garis 3 angka bernilai 2 poin. Lemparan bebas yang berhasil bernilai 1 poin. Pemenang ditentukan dengan banyaknya bola yang diperoleh."
Eros menjelaskan semua peraturan yang telah disepakati oleh Antares. Ketika dia mengamati ekspresi dari kedua belah pihak, sepertinya mereka tidak ada keluhan sama sekali.
"Karena duel ini berhubungan dengan Perang Konstelasi, Antares telah berdiskusi dengan kepala sekolah," kata Eros lagi.
Kalimatnya tadi memicu berbagai macam emosi. Faisal dan Dika terlihat tenang karena mereka tahu kalau kepala sekolah tidak mungkin diam saja mengingat duel untuk Perang Konstelasi, keduanya juga dari Aldebaran yang artinya setiap langkah yang diambil juga beresiko.
Ricky, Dava, dan Eldin terlihat terkejut tapi tetap penasaran dengan apa yang dikatakan Eros selanjutnya. Sedangkan Zalfan tidak terlalu berminat dengan semua ini, ekspresinya tetap datar.
Lebih tepatnya dia sangat terpaksa melakukan duel hari ini.
"Apa yang dikatakan Pak Julian?" tanya Faisal seraya melipat tangannya di depan dada.
"Tidak ada perkelahian dalam bentuk apapun setelah duel ini berakhir," jawab Eros pelan. "Aldebaran yang bertindak sebagai pengawas sekaligus saksi akan menghukum siapapun yang terlibat."
Faisal melirik perwakilan dari Aldebaran, Nameera dan Avegas dengan tenang. "Ya, aku rasa Pak Julian membuat keputusan yang tepat."
"Bagaimana dengan Sirius?" tanya Dika seraya menatap perwakilan Sirius.
"Tentu saja mereka harus menyimpan bukti kemenangan," jawab Eros cepat. "Pak Julian sangat berhati-hati dalam Perang Konstelasi."
"Apa hanya itu?" tanya Ricky.
"Ada dua hal yang dipertaruhkan dalam duel kali ini. Pertama, Antares langsung menunjuk wakil kapten yang menjadi pemenang duel ini, itu berlaku hanya untuk Ricky dan Eldin."
Ricky dan Eldin mengangguk karena hal itu sudah pasti.
"Kedua, pemenang akan mendapatkan setengah poin dari kelas yang kalah."
"Ya, kami memang mempertaruhkan itu," kata Dava seraya mengangguk.
Love
Fiby Rinanda 🐝
17 Desember 2023
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top