44.

Rofiq sedari tadi terus mondar-mandir di depan ruang ICU.

Ia sangat-sangat khawatir dengan keadaan Mila.

Pantas saja Mila tadi berpesan seperti itu,dan Rofiq baru memahaminya.

Baju Rofiq penuh dengan darah milik Mila.

Hampir sekujur tubuh Mila berdarah,dan Rofiq kini tengah menunggu kabar dari dokter.

Air mata nya sedari tadi tidak kunjung berhenti juga,baru kali ini dia menangis,dan itu karena orang yang sangat ia cintai.

"Sabar Rofiq,pasrahkan pada Allah, berdoa yang terbaik untuk Mila"Ucap Akmal,ia menepuk pundak Rofiq.

Saat ini yang berada di rumah sakit adalah Rofiq,Akmal,dan juga Ika.

Ika masih terdiam,duduk di bangku sambil merenungi kejadian beberapa menit yang lalu.

Dia tidak menyangka jika Mila mau berkorban untuk dirinya,yang padahal sudah berbuat tidak baik oleh Mila.

Maafin gue mil...
Gue nyesel..

"Kak.. gimana Milaa?"Tanya May,saat sudah sampai di depan ruang ICU itu.

Rofiq diam tidak menjawab,ia tidak mampu,saat ini ia lemah.

"Iya,Mila gimana?? Dia gak apa-apa kan??"Tanya Zihan.

"Milaa"lirih Gita.

May,Zihan,dan Gita baru saja sampai di rumah sakit,bersama Mahar dan Arya.

Bahkan saking takutnya Twins dengan keadaan kembarannya yang petakilan itu,membuat mereka tidak sadar bahwa ada Ika di bangku yang mereka lewati.

"Kalian tenang dulu..kita belum tau apa-apa, dokter juga belum keluar,berdoa yang terbaik untuk Mila aja"Ucap akmal.

Zihan,May,dan Gita mengangguk,lalu mereka sama-sama berdoa.

' ya Allah..selamatkan lah saudara kembar kami dan anaknya ya Allah ' (Zihan).

"Semoga Mila gak kenapa-napa,kami rindu dengan suara nya ya Allah..' (May)

' selamat kan Mila ya Allah,Gita tau kalo Mila kuat,bantu Mila ya Allah ' (Gita).

"Kalian duduk aja dulu,gak bagus lama-lama berdiri"Ucap Arya.

"Tapi itu mila__

"Udah Zihan,benar kata Arya,kamu dan yang lain duduk aja dulu"Ucap akmal.

Akhirnya twins menuruti,dan mereka pun duduk.

Mereka melihat ada Ika disana.

Plak!!

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi Ika.

Pelakunya adalah Gita

Mereka semua memandang tak percaya,apalagi dua kembarannya.

"Gita.."Tegur Zihan.

"Pasti ini semua Gara-gara kamu kan? Kamu sengaja rencanain ini semua? Untuk membalaskan dendam kamu sama Mila? makanya kamu buat Mila kecelakaan?!"Ucap Gita sambil berlinang air mata.

Ika menggeleng,ia juga merasakan perih pada pipinya.

"Enggak..bukan gue..gue gak mungkin nyelakain Mila"Bela Ika.

"Kamu bohong!!! KAMU BOHONG!!"teriak Gita.

Arya mendekati Gita,lalu mendekap Nya.

"Dia yang buat Mila gitu kak...kembaliin Mila aku!!! KEMBALIIINNN!!"teriak Gita,ia terus meronta dalam dekapan Arya.

"Mas,panggilan suster"Ucap mahar pada akma,Akmal mengangguk, lalu ia segera memanggil suster.

Rofiq tidak mendengar keributan itu semua,fokusnya hanya pada pintu ICU itu.

Suster datang dengan membawa jarum suntik untuk Gita,lalu suntik itu di suntikan ke Gita,hingga beberapa saat Gita tertidur.

"Lebih baik di bawa ke kamar pasien aja Ar"saran Akmal.

Arya mengangguk.

*

Dokter keluar dari ruang ICU.
Semua bangkit dari duduknya mendekati dokter.

"Dokter, Gimana keadaan Mila??"Tanya Rofiq.

"Sebaiknya,pasien segera di operasi,karena bayi nya sudah mau lahir,tindakan ini diambil karena pasien masih belum sadarkan diri,dan kami membutuhkan persetujuan dari pihak suami"Ucap dokter itu.

"Iya dok..iya..lakukan yang terbaik untuk anak dan istri saya dok"Ucap Rofiq.

Dokter itu mengangguk,lalu kembali ke dalam.

*
*
*

"Kalian harus bangunin bunda kalian sayang,bantu Dady untuk doain bunda kalian semoga bunda cepat sadar"Lirih Rofiq,saat ini Rofiq Tenga berada  di depan ruang bayi.

Disitu,di dalam ada dua buah hati Rofiq dan Mila,anak mereka kembar, Laki-laki.

Anak mereka berhasil diselamatkan, sementara Mila,dia kritis,masih koma.

"Fiq,kamu pulang aja dulu sana,habis itu kesini"Ucap Zihan.

Rofiq menoleh ke Zihan,lalu kembali lagi menatap anak-anak nya.

"Pasti kalo Mila sadar,Mila kesal itu,karena anaknya kembar,padahal dia sendiri gak pengen punya anak kembar"lirih Rofiq,ia tersenyum hambar.

Zihan melihat Rofiq seperti itu menjadi kasian,ia bisa melihat bahwa Laki-laki yang berada di hadapan nya ini sedang rapuh.
Sama seperti zihan.
Zihan juga membenarkan kata-kata Rofiq tadi,pasti kalo Mila sadar,Mila udah ngomel-ngomel, tapi Zihan tau,mau bagaimana pun,Mila pasti bahagia karena sudah melahirkan bayi kembar mereka.

*********

Sudah hampir seminggu Mila belum juga kunjung sadar,ia masih asik berada dalam tidurnya.

"Milaa"Ucap Rofiq,ia duduk di bangku samping ranjang Mila.

Rofiq menggengam tangan Mila yang bebas dari infus itu.

"Sayang..bangun,kamu gak bosen apa tidur Mulu? Kamu gak mau lihat anak kita? Mereka ganteng,kaya aku! Cuma bibirnya yang ngikut kamu"Ucap Rofiq tersenyum miris.

"Ayo bangun dong...kamu pengen aku lebih hangat kan? Ramah sama semua orang? Gak kaku dan dingin lagi? Aku bakalan lakuin itu sayang,asal kamu bangun"Ucap Rofiq,ia terus menatap lekat Mila.

Tapi Mila tak menampilkan gerakan sedikitpun.

"Assalamualaikum"Ucap Zihan,may,dan Gita.

"Waalaikumsallam"Ucap rofiq.

"Rofiq,ini bayi-bayi kalian nangis,udah di diemin gak diem-diem"Ucap May.

Rofiq mengangguk,lalu ia mengambil bayi kembar kesatu.

"Cup..cup..jangan nangis sayang.."Ucap Rofiq.

Sementara di tempat yang berbeda..

Mila berada di tempat yang serba gelap.

"Aku dimana ini?"Ucp Mila,ia bingung.

"Oeekkk...oeekk...

Dua suara seperti suara bayi,berhasil membuat Mila menghentikan langkahnya.

"Apa..itu suara bayi aku?"Ucap Mila menerka-nerka.

"Mila sayang bangun..."

Mila sangat kenal dengan suara itu,itu suara Rofiq,suami dinginnya.

"KAK...KAK ROFIQ TOLONGIN AKUU...KAKAK DIMANAAA?"teriak Mila.

Ada cahaya putih,ia mengikuti cahaya itu,tapi di sebaliknya ada ruang hitam,Mila di sulit kan dengan dua pilihan.

Mila bingung harus memilih yang mana,tapi..dari ruang gelap itu Mila tertarik.

********

Tiiittt....bunyi suara pendeteksi jantung,menunjukan garis lurus.

"Enggak..ENGGAAKKK...MILAAAAA"teriak Rofiq.

Akmal yang kebetulan ada disitu segera mengambil tindakan.

Semua sudah dilakukan,tapi Mila tak juga kunjung kembali.

Dan akhirnya,Akmal pasrah,akmal menggeleng.

"Maaf"ucap Akmal,dan Rofiq meluruh ke lantai.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top