39.masalah 2
Bruk!!
Meja di gebrak oleh Rofiq,saat ini ia benar-benar marah.. MARAH!!
Rofiq berjalan mendekati defry,lalu ia menarik kerah baju pria itu.
"Apa maksud perkataan anda ha?!!"Ucap Rofiq tajam.
Defri Tersenyum sinis.
"Anda,anda itu tidak tau malu, Mahasiswi itu untuk diajarkan,bukannya diajarkan untuk bagaimana cara bercinta"Desis defry.
BRUGH!!
Satu Bogeman mendarat di pipi pria itu.
Rofiq sudah tidak memperdulikan lagi bahwa orang yang berada di hadapannya ini lebih tua darinya.
"Jaga omongan anda!! Saya tidak pernah melakukan itu!!"Ucap Rofiq dingin.
"Mau bersembunyi lagi? Buktinya sudah jelas,silahkan anda cek Wa anda"Ucap defry.
Rofiq melepaskan tarikan pada kemana Defri.
Lalu ia mengeluarkan iPhone miliknya dan mengecek story' wa.
Matanya langsung terbelalak kaget,saat melihat storry, storry itu di wa.
Bagiamana tidak? Disana terpampang jelas, foto Rofiq dan Mila yang memasuki kamar hotel.
Saat itu mereka berada di Lombok.
Dan caption tertulis disitu.
' perempuan jurusan Psikolog-1 ternyata adalah seorang Bitch'
"Jadi bagaimana? Apa saya berkata bohong?"Ucap Defri sinis.
Rofiq memasukkan iPhone nya ke saku celananya.
"SAYA, PASTIKA , KAMPUS INI AKAN MENYESAL!!"ucap Rofiq,menekan setiap katanya,lalu ia berlalu pergi dari ruang berkumpul nya dosen itu.
Rofiq takut,takut akan keadaan Mila,jika Mila menghetahui ini,maka Mila akan terbebani,dan itu tidak bagus untuk kesehatan bayi nya dan juga Mila.
Rofiq juga takut,jika para fans nya di kampus ini mencelakai Mila.
Rofiq memilih masuk ke dalam ruangannya sendiri.
*********
Gak nyangka ya? Gue kira mereka baik, Soleha,ehh... ternyata gak lain adalah Bitch
Eh-Ehh...jalang masuk itu.
Enek gue lihat mereka.
Hati-hati,mana tau ntar bokap Lo pada di godain lagi sama mereka.
Muka aja yang polos,ehh ternyata..
Para twins mendengar itu,saat mereka memasuki kantin.
Karena kejadian ini,para twins tidak ada yang berpisah,mereka akan berpisah jika mereka memasuki kelas mereka masing-masing.
Itu pun karena mereka memilimi jadwal matkul yang sama.
Jadi bisa selalu sama terus.
"Mil,gue turut prihatin"Ucap Ryan,kini ia sudah duduk berada di hadapan Mila,dan di samping Ryan itu ada Ika.
Sementara kembaran-kembaran mila berada di samping nya.
"Apa?Lo ngomong apa."Tanya Mila.
Mila tidak mendengar,karena saat ini mila tengah memakai earphone.
Agar tidak mendengarkan gosip-gosip makhluk-makhluk laknat yang tidak menau kebenaran yang sesungguhnya.
"Lepas dulu itu bego!"sungut Ika,ia melepas earphone yang digunakan oleh Mila.
"Ishh.."Mila berdecih.
"Gue tau,kalian gak mungkin kaya gitu"ucap Ryan.
May, Zihan,dan Gita mengangguk.
"Makasih"Ucap mereka bertiga.
Ryan Tersenyum kecil.
"Sama-sama"Ucap Ryan.
"Maksud Lo ngomong gitu sama Vero itu apa mil?"Tanya Ika penasaran.
"Adalah,ntar kalian lihat aja di Mading"Ucap Mila,ia melirik May.
Dan May pun juga melirik Mila,mereka berdua sama-sama Tersenyum sinis.
"Pesan ya guys...Gita lapar ini"Ucap Gita.
Ryan memandang Gita,ia baru dua kali bertemu kembaran-kembaran Mila.
Dilihatnya orang yang mirip dengan Mila yang wajahnya menggemaskan,memakai kaca mata,matanya Cipit,pipi nya chubby.
Dengan sekali pandang,Ryan rasanya ingin menjaga Gita,menjaga nya sebagai adiknya. Gitu...
"Boleh"Ucap Mila.
"HM"Dehem Zihan.
"Git,karena aku gak mau telinga kamu terkontaminasi oleh gosip-gosip mereka,jadi kamu aja yang pakai earphone ku, nih"Mila menyodorkan earphone miliknya.
Gita menerimanya,karena dari tadi telinga dia itu panas,karena dengar suara-suara aneh.
Maksudnya,suara manusia yang berfikir-fikir aneh tentang mereka.
"Kamu Zihan? Mau?"Tanya May.
Zihan menggeleng.
"Tenang..aku gak perlu"Ucap Zihan.
"Karena itu cuma gosip,jadi gak bener. Ngapain di hiraukan?"Ucap zihan.
Dan di angguki oleh semuanya,kecuali Gita.
Kalo Gita mengangguk-anggukkan kepalanya karena menikmati lagu religi,mana dengar dia apa yang diomongin oleh saudara-saudarannya.
"Jadi makan gak ini?"Tanya Ryan.
"Ya jadilah"Mila ngomong ngeggas.
"Selow aee kalii..ga usah goyang"Decak Ryan.
"Heh!! Goyang apaan?"Tanya Ika mendelik.
"Jangan berfikir negatif! Goyang mulutnya itu karena ngomong"Ucap Ryan.
Ika nyengir,lalu ia di toyor oleh Mila,May,dan Zihan
"Buuu"panggil Ryan pada ibu kantin.
Ibu kantin datang tergopoh-gopoh.
"Pesan apa Ryan?"Tanya Bu Maya.
"Emm nasgor aja deh "Ucap Ryan.
"Sama kaya Ryan"Ucap Ika.
"Samain kaya mereka berdua Bu kita"Ucap May,menunjuk ke Zihan,kemudian Gita.
"Kalo Lo apa mil?"Tanya Ryan.
"Bakso"Ucap Mila.
"Lama-lama otak Lo jadi bakso"Cibir Ika.
"Aduhh...Ika ku sayang...gue itu emang gak bisa jauh-jauh dari bakso,makanan favorit gue itu mah..apalagi sama es teh manis.behhh rasanya sedep uyy"Ucap Mila nyerocos.
Semua memutar bola matanya malas,kecuali Bu kantin,ia terkikik.
"Ibu teh Yakin,apa yang di gosipkan itu gak bener"Celetuk Bu Maya.
Semua menoleh ke Bu Maya dan menganggukan kepala nya.
**********
Dosen husband:
Datang ke ruangan saya,ada yang ingin di bicarakan!
Aihhh...Mila jadi malas membaca pesan dari suami nya itu.
Bahasanya baku sekali? Ini sama istrinya loh Yaaa..bukan sama orang,eh? Tapi Mila kan emang orang? Orang kan manusia?
Tau ah! Mila capek mikirnya.
"Guys. Gue pamit dulu,ada urusan"Ucapnmila.
"Urusan? Apa?"Tanya May.
"Ntar gue chatt,oke?"Ucap Mila dan diangguki may.
"May,jaga Gita,Gita itu ya..Lo tau lah?"Bisik May, May mengangguk.
Kemudian Mila pun berlenggang pergi.
*******""
CEKLEK!
Mila membuka pintu ruangan Rofiq.
"Assalamualaikum"Ucap Mila.
"Waalaikumsallam"Rofiq melihat Mila yang mulai jalan mendekati kursi yang berada di depannya.
Mila menarik kursi itu lalu duduk.
Kemudian ia melipat kedua tangannya di meja,dan menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.
Ia merasa lelah, lelah dengan fitnah-fitnah itu,tapi mau bagaimana lagi? Allah yang memberi,untuk menguji kesabaran umatnya.
Mahar,Akmal,dan Arya belum tau mengenai ini,karena belum ada dari mereka yang memberi tau.
Rofiq menatap Mila iba, jika hanya dirinya yang di fitnah,tidak apa-apa.
Ini Mila,walau Rofiq tau Mila tidak akan terkecoh,tapi ia tau jika Mila sih merasa lelah..
Di elusnya rambut Mila.
"Kamu udah dengar?"Tanya Rofiq.
Mila mengangguk,lalu ia menegaskan tubuh nya,menatap Rofiq lekat.
"Maaf ya? Gara-gara ini reputasi kakak jadi tercemari"lirih Mila.
Rofiq senyum,lalu menggeleng.
"Gak! Bukan salah kamu,malah aku yang harusnya berkata seperti itu,maaf karena saya,kamu menjadi tertekan seperti ini"Rofiq berkata lesu.
"Siapa yang bilang aku tertekan? Enggak kok,ucapan mereka sampah semua"Ucap Mila.
Rofiq Tersenyum.
"Sini"Ucap Rofiq,ia menepuk-nepuk paha nya
Mila yang tau artinya pun duduk di pangkuan Rofiq.
Rofiq memeluk erat Mila dari belakang,mencoba memberikan kekuatan kepada Mila.
Bukan kekuatan Hero ya..
Tapi kekuatan dalam artian lain,yaa.. you know lah..(jangan nething)
"Sshh..."Ringis Mila merasakan sakit pada kepala nya.
"Eh? Kamu kenapa?"Tanya Rofiq,ia khawatir.
"Gak,Mila gapapa! Tapi Mila harus bergegas kak,Gita dalam bahaya! "ucap Mila.
Mila segera bangkit dan hendak pamit dari Rofiq,tapi sebelum itu Rofiq menahan Mila dan meminta Mila menjelaskan.
Mila pun menceritakan,jika ia tadi mendapat penglihatan tentang Gita.
Rofiq yang mendengar itu,langsung menganggukkan kepalanya,membiarkan Mila pergi.
Sepertinya semua Harus diakhiri....
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top