37
Mila mengerjap-ngerjapkan matanya, dilihat nya jam di dinding menunjukan pukul 5.30.
Eehh tunggu? Mila berasa gak asing dengan suasana kamar ini?
Kamar ini seperti kamar...kamar ia dan Rofiq?
Tapi...kenapa Mila bisa ada disini?
Dilihat nya kesamping,ia menemukan wajah damai suaminya.
Berarti kak rofiq yang bawa aku' pikir Mila.
Mila memutuskan untuk ke kamar mandi,mengambil air wudhu.
Mau mandi dia nya males banget..dingin..jadi hanya wudhu aja deh.
Setelah itu ia memakai mukena nya.
Dan ia pun membangunkan suaminya.
"Kakk..kak Rofiq bangun"Ucap Mila.
Ia hanya membangunkan dengan suara,tanpa di goyang atau apa.
Rofiq melenguh.
"Nghh..."
Ia membuka matanya,dilihatnya posisi istrinya yang tak jauh dari dirinya.
Mila yang melihat Rofiq sudah bangun segera menjauhkan wajahnya,lalu ia menampilkan wajah datarnya
Sudah seperti May saja!'pikir Rofiq.
"Bangun shalat!"Ucap Mila datar,ia menatap lurus,buka melihat ke Rofiq.
Rofiq tau istrinya itu masih ngambek,bukan marah
"Iya"
Setelah berkata itu, Rofiq segera beranjak dari tempat tidur nya,lalu berlenggang masuk ke kamar mandi.
Setelah itu mereka pun shalat berjamaah,dan kembali untuk tidur...
**********
"Sayang... bangun"Rofiq menepuk-nepuk pipi Mila pelan.
"Ngh...jangan ganggu deh zih,aku capek"Lenguh Mila,lalu ia memberikan tidur.
Rofiq menghela nafas kasar.
Masa orang ganteng kaya gini di bilang Zihan? Berarti keberadaan Rofiq belum berarti dong di kehidupan Mila?
Rofiq menggelengkan kepalanya mengenai fikiran itu.
"Sayang.. bangun"Rofiq menepuk pelan pipi Mila lagi.
Akhirnya Mila mengerjap-ngerjapkan matanya.
Ia melihat wajah Rofiq yang dekat dengan dirinya.
"Eeeee ngapain ini??"Mila menjauhkan wajah Rofiq dengan
telunjuk nya.
"Bangun"Ucap Rofiq.
Mila melirik jam di dinding sebelah kiri.
"Jam 8? Aihh..ini hari libur! Capek ahh ,mila mau tidur aja"Ucap Mila,lalu ia menaikkan selimutnya hingga leher.
Rofiq memutar bola matanya malas.
"Udah cepat bangun,habis itu mandi"Ucap Rofiq.
Terpaksa Mila bangun lalu duduk.
"Emang mau kemanaaaa??"Gemas Mila.
"Jalan-jalan"Ucap Rofiq.
Mata Mila berbinar.
"Jalan-jalan?? Kemana?? Sama siapa?? Yang lain ikut gak?"Tanya nya beruntun.
Rofiq mencubit pipi Mila gemas.
"Iyaa.. jalan-jalan,rahasia,sama mereka"Jelas Rofiq.
Mila langsung lompat kegirangan.
"Mila jangan lompat"Peringat Rofiq.
Mila nyengir.
Dia aja udah lupa kalo dia ngambek sama Rofiq,saking kesenangan ya gitu..
Mila segera berlalu ke kamar mandi.
***********
"Makanan Uda di bawa?"Tanya Mahar.
"Udah,udah penuh itu di bagasi"Ucap May.
"Di tempat kita zih?"Tanya Mila.
"Udah..tenang aja"Ucap Zihan.
Mereka membawa dua mobil.
Mobil pertama diisi oleh Mila,Zihan,Akmal,dan juga Rofiq.
Sementara mobil kedua diisi oleh May,Gita, mahar,dan juga Arya.
"Kita mau kemana?"Tanya Gita
"Tau tuh,dari tadi ditanyain juga gak di jawab"Ucap Mila.
"Kalian gak kerja? Kan walau hari libur kalian sibuk"May menyindir.
Mahar menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.
"Em..gak,kita sengaja liburin diri untuk liburan,ngabisin waktu sama kalian"Ucap mahar.
"Jadi ini qualitytime kita?"Tanya Gita dengan wajah polosnya.
Arya mengangguk.
"Iyaa"Ucap Arya.
"Yaudah,udah bereskan? Ayo"Ucap Akmal,setelah selesai meletakkan barang-barang di bagasi,dan menutup bagasi mobil.
"Bawa banyak makanan,emang jalannya jauh?"Tanya Zihan.
"Ya harus bawa banyak dong,kalian kan makannya banyak"Ucap Akmal.
Mila merasa tersinggung.
Mereka makan banyak kan karena mereka bukan hanya sendiri,melainkan dua.
"Ihhh kita makan banyak kan karena bukan sendiri"Sungut Mila tak terima.
"Iya"Timpal May,Zihan,dan juga Gita.
"Iya deh iyaaa"Akmal berucap pasrah,karena sudah di keroyok oleh 4 wanita.
"Udah yuk"Ucap Rofiq.
Mereka semua mengangguk,dan masuk ke mobil.
******"""""
"Lah? Ini kan bandara?"Ucap May.
"Yang bilang stasiun siapa?"Ucap mahar.
"Itu kamu tadi yang bilang"Ucap Mila.
Mahar menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu.
"Ya kita ngapain?"Tanya May.
"Mau jalan-jalan"Ucap Rofiq.
"Ha?"
"Udah ikutan ajalah"Ucap Akmal.
Mereka mengangguk.
-
-
Saat ini mereka berada di pesawat.
Pesawat ini seperti pesawat pribadi.
Soalnya gak ada penumpang selain mereka.
Tapi mereka gak mau nanya,diam aja.
Tiba-tiba saja Gita merasa mual.
"Kenapa?"Tanya Arya.
"Mual"lirih Gita.
"Toilet yuk?"Ajak Arya,Gita mengangguk.
-
-
"Aku lupa,Gita takut ketinggian,jadinya muntah"Ucap May.
"Hubungan nya apa? Sama muntah?"Tanya mahar.
"Gak tau..tapi pokoknya,setiap kali Gita berada di ketinggian,dia muntah"Ucap May.
"Ooo"mahar mengangguk-anggukkan kepalanya.
Para twins sudah terlelap stelah makan pagi tadi
Mila berulang kali menjatuhkan kepalanya ke bawah,dan untung dengan sigap Rofiq menahannya.
Terakhir nya,Rofiq membaringkan Mila,meletakkan kepalanya di paha Rofik.
********
Akhirnya mereka semua telah Sampai di tempat liburan yang dituju.
May,Mila,Zihan,dan juga Gita masih belum sadar sepenuhnya.
Jadi mereka belum melihat ke sekeliling mereka.
"Kak..inii..."Mila tercekat saat ia mulai sadar dan mengeratkan pandangan nya ke sekeliling.
Rofiq mengangguk.
"Ya! Kita berada di Lombok"Ucap Rofiq.
"LOMBOK?? AAAHHH"Mila,May,Zihan,dan juga Gita sama-sama memekik kesenangan.
Para laki-laki menutup telinga mereka dengan kedua tangan mereka
"UPS...saking kesenangan"Ucap May sambil nyengir.
"Langsung ke hotel yuk"Ajak Mahar.
Mereka semua mengangguk.
_
_
"Selamat datang pak mahar"Ucap manager hotel.
Mahar hanya tersenyum tipis.
"Mil,kaya nya semua pada menghormati mahardika deh?"Bisik Zihan pada Mila.
Mila mengangguk membenarkan ucapan Zihan.
"Iya,emang bener sih"Ucap Mila.
"May,suami kamu kok kaya nya di hormati banget sih sama mereka?"Tanya Mila.
"Gak tau aku"Ucap May.
"Itu kamar kalian,kamar kita semua bersebelahan ya"Ucap mahar.
Semua mengangguk.
Saat mahar mau masuk ke kamarnya,Mila dengan cepat mencegah,membuat mahar membalikkan badannya.
"HM? Ada apa?"Tanya mahar.
"Gue Curiga,ini hotel milik kamu ya?"Tanya Mila mengintimidasi.
Mahar mengangguk enteng, membuat twins Terbelalak kaget.
"Serius?"Tanya Zihan.
"Iya serius"Ucap mahar.
"Kok kamu gak ngasih tau aku sih?"May merengut.
"Udah Yaaa..ntar aku ceritain di kamar"Ucap mahar pada May.
"Yaudah"Kata May.
"Kita juga ke kamar yuk"Ajak Arya pada Gita,dan di balas dengan anggukan Gita.
Semua sudah berada di dalam kamar,kecuali Mila.
Rofiq? Dia sudah duluan masuk.
"Kok kaya kampret ya? Yang lain diajakin suami masuk,lah aku? Boro-boro!! Malah di tinggal masuk! CK! Ngenes banget idup ku punya suami kaku gitu"Dengus Mila.
Kemudian ia masuk dengan menggerak-gerakkan kakinya ke lantai.
-
-
-
Mereka semua memutuskan untuk makan malam setelah shalat isya di restoran yang berada di hotel ini juga.
"Kamu mau apa git?"Tanya Arya.
Gita tampak menimbang-nimbang pikiran nya.
"Emm..pudding strawberry aja,ayam penyet"ucap Gita.
"Udah itu aja?"Tanya Arya tak percaya.
Gita menganggukan kepalanya.
"Iya"Ucap Gita.
Arya tak percaya, sesimpel itu Gita memilih? Biasanya ibu hamil akan banyak permintaan dan mengidam yang aneh-aneh,tapi tidak untuk Gita
"Kamu?"Tanya mahar.
"Apa aja"Ucap May datar.
Mahar menggerucutkan bibirnya.
Istrinya ini datar sekali.
Yang lain tertawa melihat mahar.
Mahar merasa sama seperti Mila,hanya saja,istrinya yang kaku
"Aku ga di tanyain gitu?"Tanya Mila.
Rofiq menggeleng.
"Gak"Ucap Rofiq.
Aihh..sabar Mila..sabar,orang sabar subur,kata may'Batin Mila.
Dia mengelus-elus dadanya,agar sabar.
Karena tidak baik terus menerus marah kepada suami,gak boleh itu.
Saat mereka semua tengah asyik memakan makanan mereka.
Tiba-tiba seorang perempuan bertubuh bak model mendekat mendatangi meja mereka,dan langsung memeluk Akmal.
Akmal terperanjat kaget, begitupun dengan Zihan.
Ia merasa tertohok melihat suaminya yang di peluk wanita lain.
"Akmal..akhirnya kita ketemu lagi"Ucap wanita itu masih memeluk Akmal.
Siapa tiang listrik ini? Badan tinggi banget udah kaya tiang listrik? Meluk-meluk kakak ipar tersayang gue lagi..ahh pengen kena geplak ini orang'Batin Mila marah.
Akmal berusaha melepaskan pelukan wanita itu.
"Nita,lepas"Ucap Akmal.
Wanita itu melepaskan pelukannya,lalu ia menggerucutkan bibirnya.
"Akmal kamu kok gitu sih sayang?"Ucap wanita itu.
"Sayang??"Pekik mereka semua.
Sudah!! Zihan sudah tidak kuat lagi,siapa wanita ini.
Mila,May,dan Gita tau perasaan Zihan bagaimana,May dan Gita mengelus-elus tangan Zhan.
Akmal melihat ke istrinya itu,ia tau jika saat ini ia tengah melukai perasaan Zihan.
"Ekhem...oii mbak tiang listrik"Ucap Mila.
Wanita itu menatap Mila dengan tatapan jijik.
"Siapa yang Lo bilang?"Katanya.
"Emm..siapa lagi disini cewe yang badannya tinggi udah kaya tiang aja"Ucap Mila santai.
Rofiq melihat itu ingin sekali mencegat Mila,takut Mila dan wanita itu berantam dan terakhir nya akan melukai istrinya itu.
"Heh!! Kerdil! Asal Lo tau ya!! Ini modis"Ucap wanita itu.
What the hell..
Apa tadi katanya? Kerdil?
Mila gak kecil-kecil amat kok,kalo untuk ukuran gadis 19 tahun Mungin masih batas wajar.
"Kerdil-kerdil..asal jeplak aja mulutnya! Situ siapa nemplok-nemplok kakak saya?"Ucapnmila sengit.
Wanita itu menatap Mila remeh.
"Kakak? Akmal Lo bilang kakak?mimpi aja Lo! Gue ini kekasih Akmal"Ucap wanita itu.
Degh!!
Kekasih? Benarkah itu?
Pikiran Zihan saat ini tengah berkecamuk.
Tapi...jauh dalam lubuk hatinya dia percaya dengan suaminya.
"Aishhh...CK..CK..ckk.. ngaku-ngaku dia"Mila berdecak,lalu ia berkacak pinggang.
"Betul kak?"Tanya Mila pada Akmal.
Akmal yang dari tadi hanya diam saja,kini bangkit berdiri.
Arya, mahar,dan juga Rofiq tidak mau ikut campur.
Apalagi Arya dan mahar? Dia tidak mau ikut membela Mila.
Bukannya apa,karena mereka percaya Mila itu bakalan menang.
"CUKUP NITA!! KITA UDAH GAK ADA HUBUNGAN APA-APA SEMENJAK KAMU PERGI NINGGALIN AKU 3 TAHUN YANG LALU!!! DAN...YANG DI BILANG PEREMPUAN INI BENAR" Akmal menunjuk Mila.
"DIA ADIKKU, LEBIH TEPATNYA ADIK IPAR KU!!!" Akmal
"Aku sudah menikah! Dan wanita itu"Akmal menunjuk Zihan.
"Dia ISTRIKU!"tegas Akmal.
Wanita yang bernama Nita itu melihat ke Mila,lalu ke Zihan,dan kemudian, May,dan Gita.
Kembar empat? Gak mungkin!!
"gak..!! Gak Akmal! Kita masih pacaran! Aku gak mau!! Pokok nya kita masih pacaran!!"Pekik Nita.
Beruntung mahar tadi sudah mengosongkan restoran untuk mereka,jadi tidak perlu malu-malu karena melihat drama ini.
Sungguh jahat pemikiran mahar!
Sudah cukup! Zihan merasa jengah.
Ntah keberanian darimana,Zihan biasanya tidak seperti itu.
Ia menuangkan air putih ke atas kepala Nita.
Semua terbelalak kaget melihat Zihan, tak terkecuali Akmal.
Tapi tidak bagi Mila,dia hanya tersenyum miring melihat itu.
Bagus..ada peningkatan!
Nita menggeram.
"LO.. APA-APAN LO!!"bentak Nita,ia hampir menampar pipi Zihan jika tidak ditahan oleh May.
May Tersenyum miring.
"Mau ngelukai kembaran gue? Langkahin dulu jenazah kita"Ucap May tersenyum sinis.
"Sorry ya,saya hanya ingin mengambil SUAMI saya,dan menegaskan jika dia sudah tidak ada apa-apa lagi dengan ANDA" Zihan memeluk lengan Akmal.
Bukannya marah,akma malah tersenyum melihat tingkah Zihan.
"SATPAAMM"teriak mahar.
4 orang satpam segera menghampiri mereka.
"Ada apa tuan?"Tanya mereka.
"Bawa wanita ini pergi! Dan satu lagi!! Jangan pernah di perbolehkan lagi dia menginjak kan kakinya Disni! Mengerti?"Ucap mahar.
"Mengerti tuan"Ucap mereka.
Para satpam,eh? Lebih tepatnya sih bodyguard penjaga hotel ini menarik tangan wanita itu.
Nita Terus menerus mengumpat mereka.
"Udah gak mood,aku ngantuk"Ucap Gita.
"Sama aku juga"Ucap zihan.
"Tidur yuk?"ajak Mila.
"Ayo! Tapi kita satu kamar ya guys? Males sama Laki-laki disini! Pengecut! Gak ada yang mau ngebela"Ucap May menyindir para pria ini.
Mila,Zihan dan Gita mengangguk.
Lalu mereka berlenggang pergi meninggalkan para suami yang terus meneriaki mereka.
*******
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top