10.nyebelin

Mila PROV'S

Ku ketok pintu dosen itu dengan  pelan,tetapi tidak ada sahutan juga.

Oke...kesabaran ku sudah mulai habis,belum aku charger soalnya.

Ada kampak gak ya? Biar aku kampakin ini pintu.
Lagian nih dosen killer kemana sih? Besemut aku nunggu nya,iyalah! Orang aku manis! Jadi semut-semut banyak yang ngincar.

Baru saja aku mau mengambil ancang-ancang untuk mendobrak ini pintu,pintunya sudah terbuka.

Dan alhasil aku jatuh tersungkur di lantai..
Jatuh dengan posisi tengkurap Broo..
Gak enak banget rasanya!

Sakitnya sih bagiku emang gak seberapa,tapi malunya itu loh!

Tuh dosen kaya nya lagi nahan ketawa?
Ooo...dia mau ngetawain aku gitu?
Pengen kenak geplak rupanya ini dosen?
Eh? Gak deng.. Dosa!

Dia mengulurkan tangannya kepadaku,ya langsung ku tolak lah! Mana boleh pegang-pegangan? Dosa!

Kalo kata Mei-mei nya Upin Ipin.
"Tak boleh,tak boleh mahh"
Gitu..

"Maaf pak,gak boleh! Dan saya bisa sendiri"Ucapku ketus,langsung aku bangkit .

"Huftt...bapak ini kemana aja sih? Udah dari tadi loh saya ngetok-ngetok ini pintu? Sampe punggung tangan saya merah ini" cerocosku sambil menunjukan punggung tangan ku yang memerah.

Ku lirik dianya,tuh dosen kaya nya khawatir deh? Bukannya aku percaya diri ya? Tapi emang kok.

"Ya maaf,saya tadi ketiduran"Ucapnya.

What the hell?

Ketiduran? Ini masih pagi loh ya?

"Ketiduran? Masih pagi udah ngantuk,gimana sih bapak?"Ucapku nyerocos.

"Kamu ini bawel ya?"Ucap pak Rofiq

Eh? Masa sih aku bawel? Yang bawel kan May? Apa jiwa ku dan jiwa May ketukar ya?

"Saya gak bawel pak,tapi saya itu suka aja ngomong panjang lebar"Ucapku santai.

Dan pak Rofiq langsung melayangkan kedua tangannya.
Ingin mengrauk wajahku mungkin karena gemas.

"Terserah mu lah"Ucapnya.

Pak Rofiq lalu berjalan kembali mendekati bangkunya.

"Lah pak? Saya ngapain ini?"Tanya ku.

"Kamu cukup duduk dan nemenin saya kerja"Ucap pak Rofiq.

Ha? Jadi aku disuruh datang kesini cuma untuk itu?
Kurang kerjaan banget tau gak?

Hari ini aku itu gak ada mata kuliah,biasanya aku selalu modom?tidur) di rumah.

Lah ini? Disuruh datang kesini cuma untuk ini?

"Eh bapak apaan sih? Tau gitu saya balik aja ke rumah untuk tidur"Ucapku kesal.

"Udah jangan banyak ngomong! Cepat duduk kamu! Duduk itu di sofa"Ucap Pak Rofiq.

"Gak ada kerjaan lain gitu?"Tanya ku.

"Gak ada! Kerjaan kamu cuma itu"Ucapnya,dan kini ia kembali fokus ke laptop nya.

Dan aku hanya bisa pasrah,ku langkahkan kakiku dengan malas menuju sofa.

"Pak,kan gak boleh berduaan di satu ruangan pak"Ucapku.

Semoga dengan ini dia menginginkan ku untuk pulang.

"Siapa bilang disini kita cuma berdua?"Tanya nya.

Kening ku menggernyit,emang disini kami cuma berdua lah.
Ku lihat sekeliling kami,gak ada orang kecuali kami.

"Lah? Saya yang bilang pak! Kan emang disini kita cuma berdua"Ucap ku.

"Gak! Itu ada sunshine"Ucap pak Rofiq menunjuk kerangka manusia yang berada di rak buku.

Aishhh... apa-apaan bapak ini?
Masa kerangka dikatakan teman disini juga? Dia sudah gila kah?
Benda mati itu oiii..
Ingin rasanya ku berteriak seperti itu,tapi apalah daya ku? Aku tak berani!

"Aihh bapak...itu kan kerangka pak? Benda mati lagi?"Ucap Ku.

"Ye tetap saja,disini kita tidak berdua,melainkan bertiga"Ucap nya tak mau kalah.

"Alah.. sakkarepmu lah pak"Ucapku,ku hempaskan tubuh ku ke sofa.
Lumayan lembut juga.

"Saya kok baru tau ya disini ada kerangka? Bapak kan ngajar psikolog ke-agamaan? hubungan nya sama kerangka itu apa?"Tanya ku.

"Memang gak ada hubungannya,aku sengaja meletakkannya di ruangan ku.
Asal kamu tau,kerangka itu lucu"Ucapnya menunjuk kerangka yang ia beri nama sunshine itu.

Oke..aku rasa bapak ini sudah mulai gila? Masa kerangka dibilang lucu sih? Lucu nya itu dari mana coba?
Memang aneh sih bapak mah.

✨✨✨✨

"Hei..Mila..mil"

Suara memanggil ku untuk kembali ke alam sadarku.

Ku erjap-erjapkan mataku,dan langsung kaget melihat Pak Rofiq tepat dekat berada di wajahku.

"Ehhh..bapak mau apa?"Ucapku.

Aku langsung duduk,dia sudah berdiri tegap.

"Gak mau apa-apa,kamu jangan berpikiran yang iya-iya,saya tadi mau bangunin kamu"Jelas pak Rofiq.

Kampret emang!
Yang iya-iya katanya?

"Ya gak usah dekat-dekat juga gitu dong pak"Gerutu ku.

"Yayayaya..yasudahlah"Ucap pak Rofiq.

Ku lihat jam yang menggantung di dinding ruangan ini.
Pukul 2 siang?

Owh..ya ampun...aku tidurnya lama sekali?.
Kalo gak salah tadi aku tidur sekitar jam 9,dan sekarang jam 2?
5 jam aku tertidur? Benar-benar hebat!

"Eh? Udah jam 2 siang? Bapak kok baru bangunin sih?"sungut ku.

"Masih mending di bangunin,yang iyanya kamu itu kebo"Ucapnya datar.

"Ishh..udah lah! Saya mau shalat dulu!"Ucap ku.

Baru kulangkahkan kakiku,pa Rofiq sudah memanggilku.

"Ada apa lagi bapak? Masa saya mau shalat gak dikasih sih?"Ucapku gemas padanya.

"Kamu jangan se-udzon sama saya! Kita shalat bareng ayo"Ajaknya.

Aduh? Shalat bareng?
Kenapa dengan dua kata sederhananya itu,mampu membuat jantungku berdegup kencang? Apa aku....?
Aahh tidak-tidak! Gak mungkin.

"Heh! Kenapa kamu menggeleng-gelengkan kepala kamu? Sudah gila kah?"tanyanya.

"Aishhh..bapak ini! Enak aja bilang aku gila! Kalo aku gila gak akan kuliah aku pak,apalagi ngambil jurusan psikolog?"Dumel ku.

"Ya terus kenapa kamu geleng-geleng kepala?"Tanyanya lagi.

"Aahh udah deh pak,saya mau shalat! Assalamualaikum"Ucapku.

Aku pun langsung pergi.
Dia mengikuti ku dari belakang.

Kami memilih untuk shalat di mushola kampus ini.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Aihhh cacing,kamu sudah lapar ya?"Tanya ku pada cacing-cacing ku.

"Kamu kurang waras berbicara pada cacing?"Tanya nya.

Aahh lagi-lagi dia menanggap ku gila!

"Ya terserah saya dong pak, mulut-mulut saya ini! Bapak gak ada hak"Ucap ku acuh.

"Bentar lagi bakalan jadi hak saya"Ucapnya santai,langsung disenderkannya tubuhnya ke sofa.

"Eh? Apa tadi kata bapak?"Tanya ku.

"Tidak ada reka ulang"Ucapnya

"Ihhh bapak.. maksud bapak ngomong gitu apa?"Tanya ku.

Dia tidak membalas perkataan ku,dia hanya menampilkan senyum smirk nya.

Oke...
Aku curiga!
Aduh? Sama aja ini dengan seudzon?!

"Mending kita makan pak,terus bapak yang nraktir saya"Ucapku.

Dia langsung mendelik ke arahku.
"Enak saja"Katanya.

"Ihh..bapak jahat banget? Masa iya,gadis sebaik,dan secantik, semanis cetar membahana ini di biarin kelaparan?"Cerocos ku.

"Hei..pede sekali kamu?"Ucapnya tak percaya.

"Gak pede gak hidup pak"bela ku.

"Kepedean mu itu akut"ucapnya.

"Sesuka saya dong pak"Telakku.

"Oke! Kita makan"Ucapnya.

Ku lihat dia memasang wajah pasrah..
Hehehehe...aku berhasil?

"Gitu dong pak"Ucapku penuh kemenangan.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top