Chapter 9 : Hutan markas pemberontak
[ Iksan POV ]
Aku kembali ke Mimosa untuk meminta informasi lebih lanjut, bersama Ed dan Samantha---orang yang menjadi incaran pemberontak kali ini. Jeane bilang jika dia memiliki semacam rahasia pada tubuhnya, aku penasaran tapi tidak tertarik.
Terlebih..
"...... "
"..... "
Dia sepertinya menyukai Ed. Jadi aku tidak perlu terlalu memikirkannya karena Ed akan melindungi dia, dan aku bisa bertarung sesuka hatiku. Hahahahahaha! Inilah kenapa aku mengajak Ed dan menyeringai tadi... Biar aku bisa bebas mengamuk!
"Kakak, wajahmu menyeramkan.. " beritahu Yuliana disampingku.
"Ah, maaf? Kenapa kau ikut padahal aku tidak mengajakmu..? " tanyaku menatap kasar.
"Orangtua kita pernah berpesan untuk selalu memperhatikan kakak. Jaga-jaga jika kakak bertindak ceroboh dan hal bodoh.. "
"Ini dia aktingnya!? "
"Hahahahha. Aku iri kau punya adik seperti Yuliana, Ik.. "
"Aku akan lebih senang jika kau mengambilnya, Ed.. " balasku setengah bercanda.
Mimosa memberiku beberapa informasi yang bagus dimana markas para pemberontak ternyata lebih dekat dari yang aku kira, diluar hutan bagian barat Astrea yang terkenal di huni 5 Hewan Mistik. Walau bukan bagian utama dari pemberontak tapi aku sangat yakin jika disana ada setidaknya satu Longwell.
Kami mempersiapkan apa yang diperlukan, termasuk pedang yang diserahkan kakaknya Jeane. Black Stinger, adalah longsword hitam pekat dengan mata pedang putih dan memiliki dua bagian yang tajam berwarna hitam pekat. Katanya ini dapat memanfaatkan sihir negatif yang aku punya.
Hehe, mari kita coba dengan mencari kelinci percobaannya dulu.
"I-Ik, kenapa kau menatapku seperti ini.. "
"Edwars, aku takut.. "
Singkat cerita kami sudah berada di hutan 5 Hewan Mistik berada, Mimosa sudah meminta izin kepada pihak akademi 'bagian dalam' untuk ketidakhadiranku selama pendaftaran berlangsung, ketua Maya pasti marah dan juga hampir selesai. Kurasa aku bakal selamat nantinya... Sedikit.
Kami mengenakan jubah putih-merah jambu seperti seragam resepsionis yang Mimosa kenakan namun dalam bentuk beda, Samantha juga ikut bersama Yuliana(sial) dan aku serta Ed memimpin di depan.
"Ed, kau membawa axe? "
"Ya, ini adalah axe sihir yang kebetulan aku dapat di dungeon. Kau sendiri... Rapier?? "
"Hadiah.. " jelasku pendek. "O-oh.? " itu reaksi yang Ed berikan.
Kami sampai di satu titik di dalam hutan, aku melompat ke atas pohon dengan cepat, yang lain ada yang bersembunyi dibalik semak serta pohon saat dua anggota dari Robin nampak. Mereka mengenakan tudung hijau dan membuatku tidak bisa melihat wajah mereka. Aku memberi isyarat kepada orang-orang yang ada dibawah.
Negative Magic : Suction Energy
Aku rentangkan kedua tanganku ke arah mereka, menyedot energi sehingga membuat mereka agak pusing. Ed memanfaatkan itu untuk membekukan pergerakan mereka dan dihabisi oleh Yuliana yang berpindah ke belakang keduanya dan membuat mereka pingsan.
"Singkirkan mereka.. " titahku seraya turun. Aku ambil satu jubah dan mengenakannya.
"Dengar, nanti aku akan memberi sinyal.."
"Untuk apa? " tanya Yuliana datar.
"... Nant--"
"--Untuk apa dulu? "
"Tanpa aku jawab pun kau pasti sudah tahu, bukan!?? " Ed terkekeh melihatku emosi.
"Hm, aku tahu.. "
"Lalu kenapa kau bertanya??! "
"Jaga-jaga. Mungkin saja kau mau menghadapi pemimpin yang ada disini seorang diri.. "
"Hehe, Ik sekali.. " terkekeh Ed.
Aku pergi dari sana, berkumpul dengan para pemberontak Robin. Mereka kebanyakan menggunakan senjata seperti panah dan pisau kecil, jadi pemberontak yang khusus serangan jauh memang benar informasinya. Dan juga aku mengetahui hal baru, cara membedakan anggota biasa dengan yang ada di atas. Yang biasa jubahnya hijau polos, yang berbeda memiliki garis motif bahkan logo di pakaian yang mereka kenakan. Bukan itu saja aku juga bisa merasakan energi negatif yang besar.
Para pemberontak ini memiliki alasan untuk berjuang.
Bz, bz, bz...
"Tapi aku tidak merasakan hawa orang kuat disini. Apa pemimpin mereka lagi tidak ada? Pemimpin macam apa itu!? "
"...... Ya, aku juga sering kemana-mana sih. " Aku berhenti di depan satu tenda.
"Apa maumu, peringkat rendah? " tanya penjaga tenda.
Aku mendesah lelah. Aku rasa lagi sial karena mengenakan jubah anggota yang biasa(?).
"Begini..kapan pemimpin kembali? "
Pertama aku harus menggali informasi sebisaku, jika bisa menangkap pimpinan pemberontak lalu menanyakan kenapa mereka menginginkan Samantha.
"Iksan, pergi dari sana sekarang juga..! "
"Heh? Kenapa kau ada di pikiranku, Jeane??"
Sebelum itu ternyata..
"..! Bagaimana kau tahu jika pemimpin tidak ada? "
"He? "
Apa maksdnya ini? Anggota biasa tidak tahu tentang pemimpin mereka yang pergi??
"Nampak ya. Dan mereka sepertinya mencurigai dirimu.. " suara Jeane memberitahu.
"Sepertinya tidak ada pilihan lain.. "
Bzzz..!
"Hanya kami yang tahu jika pemimpin tidak ada? Anggota biasa sepertimu tidak mungkin memiliki kemampuan seperti kami atau jangan-jangan kau..? "
"Hahaha, s-sebenarnya aku baru naik peringkat dan belum mendapatkan jubahku.. " potongku.
"Benar...kah?? "
"Bohong sih.. "
"Hm? Kenapa tiba-tiba mendung harinya?? "
"Hei kau, apa yang kau perbuat!? "
Blue Thunder : Sky Cry
JDAAR!!?!
Sambaran petir biru turun di persembunyian ini. Selama aku menelusur tadi aku menyempatkan untuk menanamkan mana ke setiap titik yang aku lewati, hasilnya membuat efek dari sambaran petir menjadi lebih besar. Petir yang memiliki titik jatuh lebih kuat ketimbang asal sambar. Apa aku benar?
"Iksan, ada yang datang dari luar hutan..! "
"....? " aku putar sudutku ke asal suara berisik, burung beterbangan karena takut, suara langkah kaki yang banyak terdengar dari balik lebatnya hutan.
Ed dan Yuliana berlari ke tempatku, bersamaan dengan itu datang seorang pria kekar berkulit coklat cerah, ada mantel yang terbuat dari kulit serigala yang ia kenakan, terlebih ia memiliki peliharaan serigala dan beruang.
"Ada Astrea ternyata. Buru-buru kembali karena melihat banyak mana yang berkumpul dan tiba-tiba petir jatuh.? Kalian dari akademi ya? "
"....... "
Tidak ada yang menjawab. Ya, aku lebih suka langsung bertarung langsung.
"Kita membutuhkan informasi dari dia, Iksan. Kelihatannya dia salah satu dari Longwell.. "
Tanpa kau beritahu pun aku tahu. Soalnya yang satu ini memiliki tekanan aura yang lebih besar dari Lan Sen.
"Ik.. "
"Kakak.. "
"Heh... Ini akan menyenangkan. Percayalah kepadaku." seruku sembari menarik Black Stinger.
"Ho~~? Percaya diri sekali kalian terutama kau, bocah.. "
"Hehe, kau baru saja memacu semangatku, paman mantel serigala..?! "
Ed aku lihat dia tersenyum dan Yuliana mendengus sebal. Yang aku katakan tidak salah, aku tidak yakin dapat mengalahkan seorang diri tapi... Itulah bagian yang menyenangkannya.
Dengan pertarungan ini aku akan bertambah kuat!?!
"Semuanya.! Dengarkan arahan Jeane selama pertarungan! "
""?! ""
Aku menginjak tanah dengan kuat dan melesat ke depan Longwell ini.
Rapier's Thurs
Axe's Blow
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top