Chapter 5 : Bentorakkan di selatan

[ Author POV ]

Distrik Selatan, Jalur Umum. Sedang terjadi pertarungan antara prajurit Astrea melawan satu Longwell yang melakukan penyerangan.

Slash..!

Dan tebasan satu pedang dari pria berambut putih lebat dengan jaket hitam dan jubah merah putih itu baru saja membelah serta membuat celah antara Jalur Umum dengan Jalur Perabotan.

"Lama! Sampai kapan aku harus menunggu disini? Mana orang-orang terbaik kalian, Astrea!? " teriaknya.

Para prajurit yang terluka mulai bangun kembali.

"Serang lagi! "

"" Haaaaa ""

"Ck. Dasar lemah.. Slash! " ia menyerang para prajurit dalam sekali tebas saja, semuanya langsung tumbang.

Ia lah Orjkos Si Pembantai. Pemberontak yang mendapat tenarnya setelah membunuh 2 penjaga raja dan ratu 5 tahun yang lalu dan selama itu ia belum bisa ditangkap ditambah orang nya bertambah kuat.

"Lemah. Lemah! Astrea yang sekarang membuatku ingin muntah. Melihat orang-orang lemah seperti kalian saja sudah buatku sakit mata.. "

"A-awas k-kau.. " satu prajurit berusaha untuk bangkit lagi.

"Ck. Mati saja kau.. Slash!? " tebas Orjkos, serangan nya menciptakan gelombang aura yang sangat tajam.

Crasssh!!?

"?? "

Serangan nya ditahan.

Dua siswi dari Komite Keamanan berdiri di hadapan Orjkos, menggantikan para prajurit.

"Tepat waktu. Claudia pasti senang.. " senyum gadis berambut coklat gelap yang mengenakan armor biru seksi dan sebuah pedang great sword.

"Hmp. Tangkisan tadi lumayan, Sara.. " puji teman nya yang ada disamping, yaitu gadis berambut pirang twin tail dengan armor merah yang sama dan sebuah helberd salib yang nampak tajam.

"Ksatria.. Dan murid? "

"Benar..! " gadis yang berambut pirang melesat sangat cepat menebas ke hadapan Orjkos, pria ini menahan nya dengan pedang satu nya yang tadi masih dalam sarung pedang. Sosok gadis berambut coklat hadir disamping bermaksud memberi serangan kejutan namun ditahan oleh Orjkos dengan pedang pertama. Orjkos memiliki dua buah pedang katana.

"Tahan dulu.. "

"...? " Orjkos menujukkan keheranan saat pemuda berambut biru tua yang mengenakan jubah penyihir ada tepat jauh dibelakang nya.

Water Magic :
Split Blue

Air tiba-tiba saja memerangkap Orjkos dari dua arah, itu membuat kedua siswi tadi menjauh.

"Sihir seperti ini tidak akan bisa menghentikan--Slash?? " Orjkos membelah dinding air itu tapi airnya bertambah jadi banyak dan menutupi bagian atas Orjkos.

"Itu bukan sihir air biasa.. " seringai pemuda itu.

"!! " Orjkos menyadari kedatangan kedua siswi tadi.

"Drona.. "

"Kita serang bersamaan, Sara..! "

Teknik Berpedang Aliran Air :
Tebasan Air Pemotong

Fires Helberd

Slash!?

Tebasan beda dua elemen itu menembus dinding air dan berakhir dengan tangkisan dari Orjkos.

"Kalian berdua lumayan.. " puji nya.

Set...

"........ "

"...... Ha? " Orjkos terdiam saat seseorang baru saja melewati mereka bertiga dari tengah(?). Seorang pria dari ras rubah menurunkan pedangnya, selesai menyerang.

"??! Argh!!"

Orjkos terkena serangan tak terlihat setelah pria rubah berwarna ungu itu selesai, Sara dan Xeona mengambil kesempatan untuk menyerang menendang Orjkos ke belakang sehingga pemuda berambut biru tua tadi dapat mengurungnya ke dalam bola mana penuh air.

"Teknik ada hebat seperti biasa, tuan Raiga.. " puji Xeona.

"Haha. Terimakasih, nona Xeona Fulburn.. "  sahut pria wild beast rasa rubah ini.

"Dia tidak sekuat yang aku duga.. " komen Sara memperhatikan Orjkos yang nampak tak sadar.

"...... "

"Jangan terlalu mengusik, nanti bisa bangun. Kan aku juga yang repot.. " sela pemuda berambut biru tua.

"Kau terlalu, Andrea.. "

"Aku cuma berkata apa yang aku pikir--??! "

"Andrea, kau itu ya--?! "

"...... " kedua mata Orjkos terbuka tapi cuma memperlihatkan pupil putihnya.

Ia perlahan menggerakkan tangan.

One Style Sword :
Two Mohon

"Menghindar!? " teriak pemuda berambut biru tua, disaat bersamaan ada gelombang tebasan yang muncul diluar bola air itu dan menyerang mereka yang ada di depan maupun dibelakang.

Raiga langsung melesat sangat cepat menghindari serangan dadakan itu, menyerang cepat juga tapi ditangkis tepat oleh Orjkos.

One Style Sword :
Skydown Slash

Pedang katana yang ada di tangan kanan, Orjkos ayunkan ke bawah, Raiga menerima hantaman berat dari atas seakan langit ingin jatuh.

"Urgh!? "

Slash.. .

"Tuan Raiga..! "

Tring?!

Aduan pedang Raiga sempat terlepas tadi sehingga Orjkos dapat melakukan serangan tusuk, Sara yang melihat itu memaksakan diri masuk ke dalam jangkauan teknik musuhnya. Menghalau tusukan Orjkos membuat hanya pakaian Raiga saja yang tertusuk.

"T-terimkasih.. "

"Sama-sama. Sekarang, Xeona, Andrea?! "

Xeona dan pemuda berambut biru tua berdiri di sekeliling mereka. Raiga maupun Sara menjauh dengan sendirinya.

Water Magic 'Medium' :
Tentacles Seal

Fires Helberd

Tentakel-tentakel air menjerat Orjkos cepat dan Xeona menebaskan helberd nya telak ke tubuh Orjkos. Pemberontak satu ini berlumuran darah langsung dimulut dan jatuh tak berkutik.

"Aaarh, aarh.. "

"Hyaaa! "

"Argh!? " Orjkos terkena sabetan pedang yang tiba-tiba dilakukan Sara ke belakang nya.

"Dia masih sadar.? Baiklah, sekali lagi--"

Krauk!?

""???! "" semua orang yang ada disana sontak saja kaget melihat Orjkos memakan sebuah apel merah.

"Itu!!? "

"Sara, kita habisi selagi ada waktu..! " ajak Xeona berlari ke tempat, Sara mengikuti dibelakang.

"Terlambat menghentikan mereka. Kurasa aku harus ikut juga.. " pikir Raiga.

Wild beast ras rubah itu bergerak secepat kedipan mata dan sampai di dekat Orjkos paling awal.

"Hhh AAAAA argghhh!!?! "

Darah keluar dari samping badan yang membesar itu berubah jadi kumpulan daging yang membentuk tangan daging dua buah. Orjkos menciptakan dua 'Pedang Sihir' menggunakan mana pada kedua tangan yang tumbuh, menebas sambil berputar mementaskan keempat anggota Team Winth itu.

"Kyaaaa!!"

"Urgh?! "

Orjkos bertambah besar jadi 3 meter dengan warna kulit merah kehitaman, kedua manik merah darah mirip seseorang dari ras giant.

"Haa argh, haa argh.. "

"K-kita terlambat.. "

"Hargh!? "

"! "

Orjkos menyerang mereka dengan tebasan gelombang dari empat tangan itu, Raiga yang masih sanggup membawa Sara serta Xeona Menghindari serangan dan menyeret Andrea menggunakan ekor rubahnya.

"Maaf, tuan Raiga..! "

"Tidak apa. Kita sudah membuat banyak waktu tapi masih lama kah Astrea mengirim orang terkuat mereka!? "

"Aku... "

""....... "

"... Akan kubantai! "

Two Sword Style, Double :
New Fear

Slash!!?!

Dua tebasan berbentuk X tercipta dari serangan Orjkos. Mereka terjebak dalam tebasan yang dapat bergerak menjebak mereka berempat.

"Aku bisa saja pergi dan meninggalkan mereka... " pikir Raiga.

Tap? Slash...!

Crash!?!!

Tebasan gelombang Orjkos terpecah belah oleh halauan Claudia dan Ras yang datang.

"Ketua!? "

"Nona... "

"Maaf aku terlambat.. " cetusnya.

"He. Kita bisa menang. Apalagi ada Claudia..! " semangat Andrea kembali.

"Maaf mengecewakanmu, Andrea. Tapi aku disini untuk melindungi kalian bukan mengalahkannya.. "

"H-eh?? "

"Yang bertarung... Adalah mereka! "

Red Bold :
Five Black Spears

Lima tombak hitam terbang dari Jalur Perabotan jatuh ke tempat Orjkos. Orjkos menangkisnya walau terlambat. Dua sosok melompat dari belakang Team Winth, mereka adalah Edwars dan Iksan. Keduanya  berlari sangat cepat menyimpang ke samping masing-masing, mereka mengumpulkan energi mana alam ke tangan dan keluarlah pedang es serta petir.

Element Sword

Slash!?

Tebasan Edwars dan Iksan memotong dua tangan daging milik Orjkos. Edwars dengan cepat menyebarkan esnya ke tubuh besar itu dan Iksan meladeni sabetan dua pedang hanya menggunakan pisau hitam andalannya.

"Sudah.! " beritahu Edwars.

"Bagus! " senyum Iksan. Ia menciptakan tusukan tombak petir biru tua yang menusuk tembus dada dan mendorong Orjkos ke belakang.

Ice Magic 'Medium' :
Coldown Out

Crk..?

Es perlahan membungkus tubuh Orjkos yang tersetrum tidak bisa bergerak. Serangan yang Iksan gunakan tadi bukan untuk membunuh tapi menghentikan pergerakan, karena mereka membutuhkan Orjkos untuk diinterogasi nantinya(?).

Membekulah!

Orjkos jadi patung es setelah Edwars melepaskan kekuatan yang sangat besar di tubuhnya.

"Ha----"

"Haaaah. Selesai juga.. " lelah Edwars.

"Bekuan yang lumayan, Ed.. " puji Iksan. "H-ahahaha. Sejenak aku berpikir kau bakal mengalahkannya, Ik, " masam Edwars.

"Ayolah. Aku cuma mau mencoba kerja sama kita kali ini. Kan sebentar lagi kita jadi anggota penjagaan.. "

"Aku terkejut kau memikirkan itu, Ik.. "

"Hoi, memangnya kau berpikir apa tentangku disana, hah?? "

"Orang yang tak sabaran dan ingin hal menarik sehingga dirinya terpuaskan.. "

"Itu kau!!? "

"Aku orangnya sabaran.. "

"Aku tidak percaya kau mengatakan itu.. "

"M-mereka siapa? " tanya Sara.

Team Winth yang melihat semua pertarungan tadi hanya bisa terdiam ditempat mereka, dimana pertarungan berakhir dengan cepat.

"Bisa dibilang.. " jeda Claudia menyempatkan untuk tersenyum. "Mereka adalah rivalku...! "

.B.L.U.E.

"Maaf, ketua PM sepertinya aku terlambat, hehe.. " kekeh seorang laki-laki dari seberang panggilan SmartCon.

"Kalau begitu berjaga lah di sekitar, mungkin ada pemberontak.. " titah ketua Persatuan Murid.

"Oke... "

Ketua PM hanya bisa tersenyum lemah melihat aksi kerja sama duo rival dari kelas 1-B itu. "Nampaknya aku tidak usah khawatir untuk festival nantinya? "

Pemberontakan yang terjadi di Distrik Selatan berhasil dihentikan oleh beberapa murid akademi dibantu prajurit Astrea serta Guardian yang rumornya mereka adalah orang-orang terkuat di kerajaan. Tujuan Iksan juga tercapai membeli sebuah pedang untuk digunakannya saat di Festival nanti, Edwars membeli beberapa potion sihir, Claudia dan timnya kembali melapor ke Komite Keamanan... Serta Ambush yang diinterogasi karena termasuk anggota komite yang terseret masalah secara langsung oleh Persatuan Murid.

Dan tentunya ia mesti menghadiri rapat yang 'tidak' lama.

Ia duduk di arah selatan sambil tersedu-sedu.

"*hiks* S-sialnya aku.. "😭.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top