25. For You Papa ~ The Last ~
"Appa, eonni belum keluar kamar dari tadi?" tanya Seok Hee dengan lemas.
Hoseok menggeleng. "Kau tau sendirikan, kalau kakakmu itu mirip dengan paman Yoongi. Biarkan dia tidur,"
Seok Hee mengangguk gembira. "Seok Hee lapar appa," ucapnya dengan mengusap-usap perutnya.
"Kau mau memakan appa lagi?" tanyanya dengan mencubit pipi Seok Hee dengan gemas.
"Tidak, Seok-ie sekarang ingin memakan makanan yang seperti roti yang ada taburan keju dan sosis yang bentuknya bulat dan sangat besar," jelasnya dengan memperagakan tangan.
"Pizza?" tanya Hoseok.
Seok Hee menggeleng. "Seok-ie tidak tahu, Seok-ie lupa menanyakannya pada oppa Jin."
"Ya sudah kita makan ramyeon saja ya," Seok Hee mengangguk cepat.
"Panggilkan eonni, kita makan siang bersama." Seok Hee berlari memasuki kamar Yeon Joo jika menginap dirumah Hoseok.
Seok Hee kembali kearah ayahnya yang sedang membuka bungkusan mie, "appa, kamar eonni kosong."
"Mungkin sedang mandi," jawabnya dengan tenang.
"Tidak ada juga," Hoseok menatap cepat kearah Seok Hee.
"Tidak ada?" Seok Hee mangangguk, "mungkin di kolong kasur, kau sudah mencarinya?"
Seok Hee mengangguk lagi. "Di lemari baju sudah kau cari?"
"Sudah appa, kenapa appa banyak bertanya? Seharusnya appa mencarinya sendiri," ucapnya kesal lalu pergi dari hadapan sang ayah.
Hoseok terdiam, ia mematikan kompor lalu berlari kearah kamar Yeon Joo dan benar saja, jika kamar sudah kosong dan suasana yang terasa sangat dingin, bahkan ia merasa takut dengan rumahnya sendiri.
Ia menghampiri lemari yang sedikit terbuka, dengan hati-hati ia membukanya karena takut yang keluar mahluk lain. Dan ternyata ayam jago yang sudah terpotong lehernya, sangat tragis hidupnya. Mati didalam lemari.
"Joo kabur. APA??? JOO KABUR???" teriaknya sendiri.
Ia langsung pergi dengan membawa Seok Hee yang sedang lewat di hadapannya. Ia mendatangi rumah Jin dan tidak ada Yeon Joo, lalu beralih kerumah Namjoon dan dirumah Namjoon sedang sepi, ia juga mencari di rumah Jimin dan Taehyung dan hasilnya tetap sama, Yeon Joo tidak ada dirumah mana pun, ia mencari disemak-semak siapa tahu Yeon Joo pindah tempat tidurnya.
Yang lain pun ikut mencari Yeon Joo namun tak ada yang memberitahu orang tuanya yang hari ini akan pulang dari rumah sakit, mereka tidak ingin membuat Yoongi dan Mi Rae kembali terpuruk, mereka akan mencarinya sebelum seharian full.
Tapi nyatanya, Seok Hee bermulut lebar. Ia memberitahu Nam Hee dan Jinyeong lalu terdengar oleh Woo Jin lalu memberitahu kepada Yoongi jika Yeon Joo menghilang.
"Kemana lagi kita mencari?" tanya Jimin yang terengah-engah karena terus mencari tanpa berhenti.
"Woo Jin, apa kau tau tempat yang sering dilalui Yeon Joo?" tanya Namjoon.
Woo Jin menggeleng. "Dia selalu bermain bersama kami dirumah, jika tidak main, ya tidur."
Yoongi hanya melamun, ia tahu ia salah, ia tahu ini kesalahannya karena tidak memberi perhatian kepada puterinya akhir-akhir ini.
"Maafkan papa nak." Yoongi mengusap wajahnya kasar dan mengacak-acak rambutnya.
"Arghhhhh sialan," umpat Yoongi.
Hoseok menepuk pundak Yoongi tanda menenangkannya. "Apa ada cara lain?"
"Kita lapor saja polisi," usul Taehyung.
"Ini belum 24 jam."
"Kita umumkan saja di twitter siapa tau dari mereka ada yang melihat Yeon Joo," usul Taehyung kembali.
Mereka menatap Taehyung dengan takjub. "Yoon, coba kau yang mengumumkannya."
Yoongi mengambil ponselnya dan mengumumkan di twitter dengan fotonya bersama Yeon Joo.
"Kita harus menunggu,"
"Bagaimana jika tidak ada yang melihat?" tanya Yoongi lirih, "jika terjadi sesuatu dengan Yeon Joo bagaimana? Jika dia diculik? Diambil organnya atau dia dijual ke luar negari, bagaimana?"
"Kau harus tenang, kita tetap mencarinya selagi menunggu balasan," ujar Jin.
Mereka kembali mencari hingga malam hari dan mereka tidak bisa menemukan Yeon Joo dimana pun, mereka rela mencari Yeon Joo di semua penjuru Seoul jika bisa di negaranya sendiri mereka cari hingga ketemu, atau tidak mereka akan mencarinya hingga keluar negeri hanya untuk mencari Yeon Joo.
Jimin membuka twitter mereka dan betapa terkejutnya jika ada salah satu orang yang berfoto bersama Yeon Joo. "Hyung, lihat twitter, kita menemukan Yeon Joo. Ia sedang berada di ... Busan? Dia berjalan hingga Busan?"
Mereka dengan cepat memasuki mobil milik Yoongi keluaran terbaru hyundai, dengan Jungkook yang menyetirnya. Tidak ada siulan yang dilakukan mereka seperti di iklan, tidak ada tawa diantara mereka, hanya ada wajah khawatir dan lega yang terpampang diwajah mereka.
Mereka pun sampai disalah satu rumah dengan alamat yang dikirim penemu. Yoongi keluar terlebih dahulu dan mengetuk pintu yang berada dihadapannya. Pintu pun terbuka dengan lebar, betapa terkejutnya pemilik rumah saat melihat tujuh pangeran datang kerumahnya dengan tersenyum lebar.
Tapi ia sadar, jika tujuh pangeran ini datang untuk menjemput salah satu anak dari mereka yang hilang, "Dimana anak itu?" tanya Namjoon dengan isyarat bibir.
"Ada didalam," bisiknya.
Namun, sebelum mereka masuk orang yang mereka cari pun keluar dan terkejut melihat paman-pamannya dan papa nya berada disini. Yeon Joo mengalihkan pandangannya saat matanya menatap sang ayah.
Ia masih marah namun ia rindu ayahnya. Yoongi maju selangkah namun dengan cepat Yeon Joo mundur. "JANGAN MENDEKAT!!!" teriak Yeon Joo nyaring.
Yoongi tak mendengarkan perintah puterinya, ia tetap menghampiri puterinya dan memeluk puterinya yang terus memberontak.
"Papa jahat, papa tidak sayang Yeon Joo, papa mengacuhkan Yeon Joo, papa tidak peduli kepada Yeon Joo. PAPA JAHAT, hiks." Yeon Joo menangis dengan kencang.
"Maafkan papa ya sayang, papa sayang Yeon Joo, tapi adikmu sangat membutuhkan papa sayang. Papa janji, papa tidak akan melakukannya lagi," tuturnya dengan lembut.
"Papa selalu saja berjanji, papa berjanji akan bermain dengan Yeon Joo, menjenguk Yeon Joo di rumah paman, tapi nyatanya papa bohong. Papa tidak menjenguk Yeon Joo, papa melupakan Yeon Joo."
"Jangan seperti itu sayang, papa selalu sayang dengan Yeon Joo, selalu saja Yeon Joo."
"Tapi papa jahat, Yeon Joo benci papa."
"Maafkan papa sayang, Yeon Joo tidak boleh membenci papa, tanpa Yeon Joo papa sedih. Yeon Joo mau melihat papa terus menangis heum?"
Yeon Joo menggeleng. "Maafkan papa ya,"
Yeon Joo kembali menggeleng. "Yeon Joo, papamu bukan tidak menjengukmu, papa menjenguk saat kau sudah tertidur. Papa setiap malam datang dan mencium pipi Yeon Joo, papa juga membacakan dongeng kepada Yeon Joo yang sudah tertidur, jadi Yeon Joo tidak boleh seperti itu kepada papa, ya." Hoseok menjelaskannya dengan mengusap pelan pipi Yeon Joo.
Yeon Joo menatap pamannya dan juga Yoongi, ia mencari kebenaran dari tatapan keduanya. Lalu ia memeluk kembali Yoongi. "Maafkan Yeon Joo papa,"
"Papa memaafkanmu sayang, sekarang kita pulang ya." Yeon Joo mengangguk.
Yoongi mengangkat tubuh Yeon Joo dan menggendongnya. "Terima kasih sudah menjaga Yeon Joo," ucap Yoongi dengan mengulurkan tangannya gadis tersebut menerima uluran tangan Yoongi dengan tangan yang bergetar, ia tidak pernah menjabat tangan seperti ini dengan seorang idola.
"Sama-sama, saya senang bisa menjaga Yeon Joo yang baik hati dan ia selalu menceritakan anda sejak tadi kepada saya, dan dia anak yang hebat."
"Terima kasih atas pujiannya, kami pamit."
Gadis tersebut melambaikan tangannya kearah mereka dan mobil pun menghilang membawa senyum lebar diwajah mereka yang bisa menemukan Yeon Joo. "Kau naik apa sampai Busan?" tanya Jimin.
"Jalan kaki," mereka terkejut dengan jawaban Yeon Joo.
Yoongi dengan cepat melihat kaki Yeon Joo dan membuka sepatu yang dipakai Yeon Joo, kakinya membengkak karena terus berjalan, banyak luka karena Yeon Joo sempat terjatuh.
"Kenapa kau jalan? Kau kan bawa uang dari si jago." Hoseok bertanya dengan heran.
"Uangnya habis untuk membeli minum,"
"Ponakanku ini benar-benar hebat,"
"Tapi kakimu yang seperti Yoona snsd sudah hilang dan sekarang menjadi seperti kaki gajah," celetuk Yoongi tak terima kaki puterinya membengkak.
Yeon Joo tak terima dikatai mirip kaki gajah, ia pun memasang wajah datarnya dan mendiami ayahnya hingga sampai rumah.
Sesampainya mereka dirumah Yoongi yang sudah berkumpul para istri dan juga anak mereka, dengan cepat menghampiri Yeon Joo yang berada di gendongan Yoongi.
"Kau kemana saja bocah? Kenapa kau kabur sendirian? Seharusnya kau mengajak kami, kami kan sahabatmu, jadi kita kabur harus bersama-sama," cecar Woo Jin pertama kali.
"Untuk apa Yeon Joo mengajakmu, kau akan terus mengeluh dan terus ngoceh,"nyinyir Nam Hee.
"Sudah nanti saja bertengkarnya, sekarang masuk yu, kasian Yeon Joo." Jin mengajak semuanya untuk masuk kedalam rumah, padahal rumah itu milik Yoongi.
Yeon Joo turun dari gendongan Yoongi dan berlari kearah Mi Rae lalu memeluknya dengan erat. "Maafkan mama ya sayang,"
"Mama tidak salah, Yeon Joo yang salah." Yeon Joo menjauhkan pelukannya dari sang ibu, "Mama tidak boleh menangis, air mata mama itu sangat berharga, air mata mama tidak boleh jatuh, Yeon Joo tidak akan membiarkan siapapun yang membuat mama menangis, sekalipun itu papa."
Mi Rae tersenyum dan Yeon Joo mengapus air mata yang mengalir di mata indah sang ibu. "Yeon Joo sayang mama, papa dan Jae."
Hidup memang tak seindah drama, hidup memang tak segampang membalikan telapak tangan, tapi hidup dengan banyak bersyukur akan membuatmu merasakan indahnya kehidupan dan nikmat Tuhan yang Dia berikan kepada hambanya.
Cinta orang tua tidak akan pernah hilang dan mengurang. Cinta dari orang tua akan terus bertambah, bertambah dan terus saja bertambah, selagi kau mempunyai orang tua bahagiakanlah mereka, katakan pada mereka jika kau menyayanginya, berterima kasihlah kalian kepada orang tua kalian selagi kalian bisa melihat mereka.
Kalian akan merasakan bagaimana rasanya kehilangan kasih sayang mereka, tidak ada rumah tangga yang tidak pernah bercekcok, semua rumah tangga pasti mengalaminya. Jika ingin bertengkar jangan sampai didengar oleh anak kalian, anak kalian akan merasakan sakit jika melihat orang tuanya bertengkar.
Sayangilah keluargamu dengan tulus, karena ketulusan akan di balas dengan ketulusan yang tiada tara.
Mama-Papa I Love You, kami menyayangimu. Kami selalu mendo'akan yang terbaik untuk kalian, kami mengharapkan kesehatan untuk kalian, hidup bersama kalian lebih lama lagi, I love you so much.
***
Yeon Joo bergerak gelisah dibelakang pangung, ia akan tampil sebentar lagi, tapi ia tidak melihat keluarga di barisan mana pun. Hingga namanya terpanggil untuk maju kedepan pangung besar, ia mendapatkan tampil yang terakhir.
Ia maju dengan hati yang akan menangis karena keluarganya tidak datang namun matanya tak sengaja melihat seseorang yang ia tunggu-tunggu membuatnya tersenyum.
Instrumen terdengar dan Yeon Joo tersenyum begitu indah, suara merdunya begitu indah membawakan lagu yang tidak pernah didengarkan oleh siapapun, lagu buatan ayahnya khusus untuknya, lagu yang diciptakan hanya untuknya.
~ Play music diatas ya ~
Bahkan jika anda kedinginan, anda mendorong saya lagi. Anda bisa menangis sebanyak yang anda lakukan.
Disisi lain, saya masih harus menggambar kamu.
Sulit bagiku untuk melupakanmu,
Bagaimana memori bisa dengan mudah dilupakan,
Sulit bagiku untuk membencimu.
Bagaimana aku membencimu.
Ketika saya berbalik, saya selalu terlihat sama.
Seseorang menjagamu.
Sulit bagiku untuk melupakanmu,
Bagaimana memori bisa dengan mudah dilupakan.
Sulit bagiku untuk membencimu.
Bagaimana aku membencimu.
Jangan pergi, jangan pergi dulu.
Anda belum siap untuk mengirimnya.
Terlalu sulit bagiku,
Terlalu sulit bagiku,
Terlalu sulit bagiku.
Sulit bagiku untuk melupakanmu,
Bagaimana memori bisa dengan mudah dilupakan,
Bagaimana aku menbencimu.
Suara tepukan tangan terdengar begitu indah ditelinga gadis yang baru saja menyelesaikan lagunya, juri pun ada yang menangis mendengarkan suara merdu peserta bernama Min Yeon Joo.
Seorang pembawa acara memasuki panggung dan bertepuk tangan. "Wah, ini adalah suara yang paling merdu yang pernah aku dengar selama menjadi pembawa acara, bagaimana pendapat para juri?"
"Saya ingin bertanya, saya belum pernah mendengar lagu ini dan saya sebagai produser terkenal tidak pernah mendengar nada yang begitu merdu seperti ini, siapa yang menciptakan lagu ini dan pemilik lagu ini?" tanya wanita yang menjadi juri.
"Ini belum pernah didengarkan oleh orang lain, lagu ini hanya khusus untukku, lagu yang diciptakan oleh ayahku sendiri untukku, lagu yang menceritakan dirinya tentang diriku, lagu yang selalu membuatku mencintai orang yang membuat lagu ini."
"Siapa yang kau maksud? Apa dia pintar membuat seperti ini?"
"Heum, dia sangat pintar, beliau sangat terkenal, kalian pasti mengetahuinya," ucap Yeon Joo dengan menatap barisan paling belakang yang terdapat papa mama dan Yeon Jae.
Yoongi berpakaian rapi, tidak memakai masker dan topi hitamnya seperti biasa. Wajah Yoongi yang sedang tersenyum kearah puterinya yang sedang berada di atas pangung.
"Dia seorang mantan dari boy grup yang sangat terkenal, dia seorang composer hebat di salah satu agensi besar, dia yang memiliki senyum semanis gula, dia yang selalu menyanyi dan membuat lagu tanpa henti, dia papaku."
"Apa papamu seorang artis?" tanya pembawa acara.
"Apa aku kurang jelas mendiskripsikan siapa papa?" tanya Yeon Joo dengan kesal, "Dia lahir dari Daegu tahun 1993, apa masih kurang?"
Mereka hanya diam menunggu kelanjutan Yeon Joo. "Margaku Min, dan kalian tahu siapa papaku. Papaku Min Yoongi composer terkenal, pencipta lagu terbanyak."
Para juri membesarkan mata mereka karena terkejut namun berbeda dengan Yoongi yang hanya tersenyum melihat tingkah puterinya. "Apa kau memiliki pesan atau apapun untuk keluargamu?"
Yeon Joo mengangguk, ia menatap kedepan dan menatap mata ayahnya dari kejauhan. "Papa terima kasih atas segalanya, papa adalah cinta pertama bagi anak perempuanya, papa adalah orang yang paling antusias atas semua yang terjadi padaku,
Papa maafkan Yeon Joo yang selama ini menyusahkan papa, yang selalu bertengkar dengan papa, yang selalu melawan papa. Tapi papa tidak pernah memarahi Yeon Joo kecuali jikaYeon Joo salah.
Papa Yeon Joo ingin mengatakan bahwa Yeon Joo sangat berterima kasih kepada papa, Yeon Joo sangat menyayangi papa, dan mama ... terima kasih telah bertemu dengan papa, superhero terhebat yang pernah Yeon Joo kenal, superhero bagi keluarga, terima kasih mama, Yeon Joo sangat mencintai mama. Untuk Jae, maafkan noona, Yeon Jae harus menjadi pria yang kuat bukan dengan berkelahi namun kuat akan lika-liku yang akan kau jalani, noona menyayangimu."
Tepuk tangan kembali terdengar membuat Yoongi dan Mi Rae menitikkan air mata harunya. "Bolehkan aku membawakan satu lagu lagi?"
"Untuk siapa sekarang kau nyanyikan?"
"Aku ingin menyanyikannya untuk papa, lagu buatanku yang dibantu oleh paman-pamanku. Lagu yang aku ciptakan khusus untuk papa."
"Baiklah, kau boleh membawakannya."
~ Play Music~
Kkot ipi nae mameul heundeulgo
Kkot ipi nae nuneul jeoksigo
Areumdaun gieok
Pureun haneulman
Barabonda.
Kkomaya yakhaejijima
Seulpeumeul honja ango saljineun ma
Appaya eodireul gaya
Dangsinul maeumcheoreom sal su isseulkka
Gajang keun byeori boineun uri dongne
Ttatteunshan haessal kkocci pineun bome
Geudael wieihaeyo geudael saranghaeyo
Geudaemanui noraero
Tturuttuttudu dududu
Tturuttuttudu dududu
Tturuttuttudu dududu
Haneulbaragi haneulman meonghani
Gajang keun haneuri issjanha
Geudaega nae hanuerijanha
Huhoe eopsneun salmdeul
Gananhaessdeon chueok
Nan haengbokhaessda
Appaya yakhaejijima
Bissogeul georeodo nan gamsahanikka
Appaya aedireul gaya
Dangsinui maeumcheoreom sal su isseulkka
Gajang keun byeori boineun uri dongne
Ttatteushan haessal kkocci pineun bome
Geudael wirohaeyo geudael saranghaeyo
Geudaemanui noraero
Ttatteushan barami buneun bom naeeum
Geudaewa i gireul hamkke geotne
Aryeonhan nae mami gyeou dahneun gose
Iksukhan golmok dwie sumeoissdaga
Geudae ogiman ogiman
Gidarin geuttaega jakkuman tteoolla
Gajang keun byeori boineun uri dongne
Ttatteushan haessal kkocci pineun bome
Geudael wirohaeyo geudael saranghaeyo
Geudaemanui noraero
Tturuttuttudu dududu
Tturuttuttudu dududu
Tturuttuttudu dududu
Haneulbaragi haneulman meonghani.
~kelopak bunga menggoncang hatiku.
Kelopak bunga membuat mataku basah.
Hanya melihat pada kenangan yang indah dan langit biru.
Gadis kecil yang menjadi lemah.
Jangan hidup dalam kesedihan sendiri.
~Papa kemana aku harus pergi.
Untuk hidup dengan hati sepertimu.
Kotaku kemana aku bisa melihat bintang besar.
Pada musim semi saat matahari bersinar hangat dan bunga mekar.
~Aku menghiburmu aku mencintaimu
Dengan sebuah lagu hanya untukmu
~Dudududududududu
Langit mudah-mudahan, melihat langit kosong.
~Ada langit terbesar.
Kau adalah langitku.
Hidup tanpa penyesalan.
Kenangan saat menjadi susah aku sudah senang.
~Papa jangan menjadi lemah.
Aku bersyukur bahkan saat bangun dalam hujan.
~Papa kemana aku harus pergi.
Untuk hidup dengan hati sepertimu.
Kotaku kemana aku bisa melihat bintang terbesar.
Terima kasih papa.
Terima kasih Mama.
Berkat kasih sayang kalian yang tak pernah menghilang.
Kami mencintai kalian selalu.
.
.
.
.
.
The End
Bandung, 30 November 2018
Terima kasih berkat kalian yang sudah mau baca dan juga vote cerita ini..
Akhirnya Daddy is my hero selesai..
See youu..
Aku gk bisa banyak bacot karena aku sedih buat ngelepasin papa Yoongi..
Pay pay sampai ketemu di project yang lain yaaa..
Ketcup manjah 💋💋
💜💜💜💜
Kesan kalian baca ini tuh gimana sih..
Mau tanya ajaa hihi.. 💜💜💜💜
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top