26. Olahraga
"Kak Zi, ayo lari!" teriakku sambil mengetuk pintunya berkali-kali.
Pintu itu tak kunjung terbuka. Aku bersiap untuk mengetuknya lebih kencang dan berteriak sekeras mungkin. Belum sempat kulakukan rencana itu, pintu kamar terbuka.
"Nah, akhirnya keluar. Yuk, kita lari ke taman," ajakku dengan semangat. Aku memperlihatkan sepatu baru yang dibelikan Kak Zi, tapi Kak Zi tidak berkomentar atau tersenyum sedikitpun.
"Enggak ada tenaga," ucap Kak Zi lemas.
"Kenapa?"
"Kamu!! Kamu bikin aku lari keliling komplek semalam, ingat gak?!" Aku melihat matanya mulai berkilat.
"Oh, itu. Ya, maaf. Aku enggak tau Kak Zi akan sepanik itu. Besok-besok aku enggak pergi tanpa izin. Janji," ucapku penuh penyesalan.
Kak Zi tidak mengatakan apapun, tapi pintunya ia tutup kembali. Oh, aku membuatnya sedih kan? Geo minta maaf, Kak Zi.
#agustusrawspunyacerita #akumasihsemangatnuliswalauditerpaombakmager #highfivemember #kelompoklomanana #rawscommunity
26- 08- 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top