24. Lindap
Kepalaku tertunduk. Tidak berani menatap. Apa yang kutakutkan?
Dia.
Aku berlutut. Kaki ini tidak bisa menopang berat tubuhku. Siapa yang membuatku lemah?
Dia.
Perlahan, semua di sekelilingku menghilang. Semua cahaya lindap saat ia berdiri di hadapanku dan menatapku dengan sorot mata yang tajam.
"Raden Mas," panggilnya entah sudah yang keberapa kali.
Dia. Orang yang kutakuti, tapi sangat kusayangi. The one and only, Eyang Putri.
"Bendara Raden Mas Raditya Bumi Nata Mirza..." Eyang putri berhenti bicara dan terisak. "... Selamat datang, cucuku."
#agustusrawspunyacerita
#staystrongtothebone24 #rawscommunity #highfivemember #kelompoklimanana
24- 08- 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top