22. Cahaya

"Ulang sekali lagi," ucap Jauzan dengan muka seriusnya.

"Lumière," Radit menyebutkannya dengan jelas.

Jauzan mendesah frustasi, "Kecuali yang itu. Aku lupa artinya, Dit."

"Yang tadi kamu juga enggak bisa jawab," protes Radit tidak sabar lagi.

"Lupa, Dit. Ulang lagi deh," elak Jauzan yang berusaha meyakinkan Radit untuk membantunya belajar lagi.

Radit menghela napas, "Lumière."

Lagi. Ekspresi wajah dan respon yang sama. Jauzan merekahkan senyumnya seolah ingin meluluhkan hati Radit yang mulai terbakar.

Radit mengusap wajahnya, "Cahaya, Jey!"

Jauzan menggebrak meja. "Yak! Naura, kenapa kamu terus menunjukku?"

"Loh, aku kan tadi mau ngasih tau jawabannya.  You are sunshine, cahaya di geng ini. Lumière kami." jawabku sambil tertawa puas.

Jauzan mengacungkan kedua jempolnya dan tidak jadi mengomel.

#agustusrawspunyacerita
#hariduaduatetapmenulisdanberdoa #highfivemember #kelompoklimanana #rawscommunity

22- 08- 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top