20. Nyanyi Dong, Bang!

Geo is calling....

"Iya, kenapa?" sahutku pelan lalu menguap lebar.

"Bang Galen udah tidur ya?" tanya Geo ragu.

Aku melirik jam digital di nakas. Geo pasti minum obatnya lagi.

"Belum. Baru mau siap-siap tidur," jawabku. Memang benar sih aku baru menutup mata tiga menit yang lalu karena baru selesai menuntaskan pekerjaan yang sudah kutunda selama tiga hari.

"Sekarang Bang Galen udah mau tidur?" tanyanya lagi.

Aku menguap lebar lagi, "belum. Ada yang mau diceritain?"

Geo terdiam sejenak, "Bang Galen nyanyi aja deh. Aku kangen suara Bang Galen."

Sebenarnya mataku sudah berat banget, tapi mana tega aku menutup telepon Geo begitu saja.

"Nyanyi apa?" tanyaku kini dengan posisi duduk tegap.

"Lagu andalan Bang Galen dong," Geo terdengar lebih rileks sekarang.

Aku mulai bernyanyi. Sesekali melirik kesamping, takut Maira terbangun. Aku tidak tau Maira yang terlalu lelah atau suaraku yang kelewat merdu sampai ibu hamil itu tidak terganggu sama sekali.

Nyanyianku cukup lama. Panggilan masih terhubung, tapi Geo sudah tidak menyahut lagi. Bahkan aku mendengar dengkuran halusnya.

Aku melirik jam lagi. Pukul 02. 00. Aku mencoba untuk menutup mata. Tidak. Aku mengubah posisi tidur beberapa kali. Tidak berhasil juga. Aku terduduk dan memandang seluruh kamar. Kantukku hilang.

Oh Galen, ini mungkin cara-Nya membuatmu terjaga di sepertiga malam. Geo, terimakasih sudah jadi perantara.

#agustusrawspunyacerita
#daripadagalautanggaltuamendingannulissaja
#highfivemember #kelompoklimanana #rawscommunity

20- 08- 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top