24th day : Jalja! (Good night!)


"Dank U!" ucapku menerima eskrim coklat dari Yohan. Dia kemudian duduk di sampingku. Kami duduk di tepi sungai, di Cheonggyecheon Stream.

"Ji, gue denger dari anak-anak katanya lo lagi deket sama cowok, ya?" tanya Yohan.

"Deket sama cowok?" Aku berpikir. Lalu tersenyum.

"Iya." ucapku kemudian.

"Siapa?" tanya Yohan.

"Lo lah." jawabku santai.

"Ih, serius, Ji!"

"Nih kan lo lagi duduk di samping gue. Deket, kita."

"Lee Dongji!" Yohan beneran kesal.

"Emang kenapa sih kok bisa anak-anak bilang gue lagi deket sama cowok?" tanyaku kepo.

"Tadi malem katanya Yuqi lihat lo chatting asik banget, terus pake ngucapin 'Jalja!' segala." jelas Yohan.

"Terus?" tanyaku lagi.

"Ya gitu, tadi mereka gosipin lo lagi deket sama cowok."

"Tadi malem?" Aku berpikir sambil sibuk memakan eskrim.

"Tadi malem kan gue chatting sama lo, Han." ucapku kemudian.

"Emang iya, ya?" balas Yohan.

"Mm, gini nih emang Playboy. Chatting sama banyak cewek, ya, lo?"

"Enak aja, nggak lah." balas Yohan tegas.

"Cuma beberapa." ucapnya pelan kemudian.

"Mm." ucapku spontan.

"Tapi, emang gue bilang 'Jalja!'?" tanya Yohan berpikir.

"Cowok lain kali itu, ya?" Yohan terdengar memojokkanku.

"Gue harap sih, iya." balasku.

"Kak Seungwoo misalnya." ucapku tersenyum.

"Halu!" Yohan mengusap rambutku hingga mukaku dengan kasar.

"Yohan!" ucapku kesal.

"Baca nih, 'Jalja!'!" ucapku kemudian, menunjukkan ruang chatting-ku dengannya tadi malam.

Yohan

Gue udah ngantuk nih, Ji.

Lo juga tidur sekarang!

You

Iya, bawel

Yohan

Ya udah

Jalja!

You

Eoh, Jalja!

"Oh, iya, ya." ucap Yohan.

"Hehee." Dia ketawa. Sepertinya ada ide jahat yang telah muncul.

"Kenapa, lo?" tanyaku.

"Gimana kalau kita kerjain aja mereka?" usul Yohan.

"Maksud lo?" tanyaku.

"Susah emang punya temen lemot kayak lo." balas Yohan.

Aku memukul lengannya sebagai balasan.

"Ok, sorry." ucap Yohan.

"Gini! Kan mereka nyangka lo deket sama cowok, ya kita buat mereka terus nyangka kayak gitu aja."

"Sini, Hp lo!" pinta Yohan

"Mau ngapain?" tanyaku memberikannya dengan ragu.

"Selain gue, lo suka chatting sama siapa aja?" tanya Yohan sambil scrolling chat-ku di WA.

"Hangyul, Tae Eun, Sihoon, paling tentang tugas."

"Jangan mereka!"

"Gak ada." balasku.

"Yahh, kating gitu? nggak ada?" tanya Yohan lagi.

"Kagak ada." balasku sedikit kesal.

"Huh, ya udah deh gue aja." ucapnya kemudian.

"Nama kontak gue, gue ubah dulu ya, biar anak-anak nggak tau itu gue."

"Terserah."

"Apa, ya?" Yohan berpikir.

"My babby Honey?" Yohan nanya sendiri, sambil ngetik nama di ponselku.

"Jangan ah, geli!" Dia hapus lagi namanya.

Idih, geli sendiri.

"Nae Oppa?"

Aku menggelengkan kepala.

"Gue tau yang pas & bagus pastinya." ucap Yohan excited sambil mengetikkan nama kontaknya di ponselku.

"Photo kontaknya, ini aja."

"Nih!" Yohan menunjukkan nama kontaknya padaku.

"Joongyohan?" ucapku spontan.

"Iya. Bagus, kan? pas lagi." Yohan bangga.

Fyi, guys. Dalam bahasa Korea, 중요한 a.k.a Joongyohan artinya 'Penting'.

"Terserah lo deh."

"Hehee, ciee mulai sekarang lo bakal chatting sama orang penting." ucap Yohan.

"Eh, lo mau kemana, Ji?" tanya Yohan saat aku berdiri.

"Ke kampus." balasku.

"Ngapain?"

"Ke gedung Fakultas Seni. Siapa tau ketemu Kak Seungwoo." jawabku.

"Ya, udah kuy! Gue juga pengen ketemu Kak Seungwoo." Yohan bertingkah seperti cewek.

"Han!" ucapku kesal. Aku tau dia sengaja bermaksud meledekku.

"Siapa cepat, dia dapat Kak Seungwoo!" Yohan berlari.

"Ya, Kim Yohan!" teriakku mengejarnya.


epilog

"Chatting sama siapa sih, Ji?" tanya Yuqi.

Aku menunjukkan ruang chat-ku dengan Yohan.

Joongyohan

Mau pesan apa?"

You

Nggak deh.

Udah makan.

Joongyohan

Oke, deh.

Gue keluar dulu, ya.

You

Iya

Joongyohan

Udah jam 9 ternyata

Kalau nggak ada tugas,

langsung tidur aja sana!

You

Iya

"Cieee. . ." Yuqi menggodaku.

Yeay, kena kamu, Qi! ㅋㅋㅋ


021-499-200-330












Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top