17th day: Orang Asing di Kereta


*Orang Asing di Kereta*

Kereta begitu penuh pagi ini. Aku, Yohan, Hangyul, dan Yuqi terpaksa harus berdiri. Kami pulang dari menjenguk Subin tadi malam, lalu menginap di rumah sakit, dan pulang pagi ini.

Aku sama sekali tidak tidur tadi malam. Jadi, aku mengantuk sekali sekarang.

"Ji, " Yohan memegang tangan kananku.

Namun seseorang memegang tangan kiriku. Aku sontak menoleh padanya.

"Mau duduk, nggak?" tanya seorang laki-laki bertopi dan bermasker hitam, yang duduk di ujung bangku kereta.

Duduk? maksudnya dia jadi berdiri gitu?

Aku menoleh pada Yohan.

"Sana!" Yohan sedikit mendorong tanganku.

Laki-laki itu bediri, setelah aku menghampirinya, dan duduk di tempat ia duduk tadi. Dia berdiri di depanku, dan dengan mudahnya mengaitkan jari tangan kanannya pada pegangan kereta. Dia sedikit lebih tinggi dari Yohan.

Laki-laki itu terlihat misterius. Aku tidak akan bisa melihat matanya jika dia tidak menengadah tadi. Wajahnya hampir tertutup sempurna oleh topi dan masker hitamnya. Akan lebih misterius lagi jika jaket yang ia kenakan hitam juga, namun tidak.

Aku menyenderkan kepalaku pada pinggiran bangku.

_ _ _

"Ji, bangun! udah nyampe nih." Suara Yohan berhasil membangunkanku.

Aku terbangun gelagapan.

"Kakak tadi?" tanyaku mengenai orang yang tadi berbaik hati padaku.

"Aku belum bilang makasih." ucapku lagi sambil berjalan keluar kereta dengan sedikit ditarik Yohan.

"Dia turun di stasiun sebelumnya." jawab Yohan.

"Gue udah ngewakilin lo kok, bilang makasih ke dia."

"Iya?"

"Makasih, Yohan. Lo emang bestfriend gue."

"Semoga gue bisa ketemu lagi sama orang itu, aamiin."

021-499-200-321

Orang asing di kereta👆

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top