"Jam dua pagi, ada yang mengetuk jendelaku"

ttuk ttuk

ttuk ttuk

"Gyul! Hangyul!" Aku tendang ranjang di atasku berusaha membangunkan Hangyul.

fyi : Yohan dan Hangyul adalah roomate. Mereka tidur di ranjang susun.

"Sumpah ya si Hangyul kalau udah tidur."

ttuk ttuk

ttuk ttuk

"Siapa sih? jam dua anj*r."

"Yohan!Yohan!"

"Manggil nama gue lagi."

Gue beraniin buat nyamperin jendela, di mana gue denger ada yang ngetuk-ngetuk jendela. Gue berusaha mikir positif aja, kali aja si Taeeun atau nggak si Sihoon yang nggak bisa masuk asrama gara-gara pulang malam.

Gue langsung mundur saat gue lihat cewek rambut panjang muncul dari bawah, di luar jendela.

Skip : Bangku taman Asrama Putra

"Sumpah ya, Ji. Gue masih kaget."

Ternyata yang tadi ngetuk-ngetuk jendela gue ya, Dongji, temen cewek gue dari kecil.

"Ya, maaf sih." ucapnya singkat

"Rambut lo panjang gitu, malem-malem gini, iket dong."

"Iket rambut gue ilang, barusan."

"Kreatif dikit dong jadi cewek, pake apa kek."

"Ya udah sih. Gue ke sini jam segini bukan buat lo omelin."

"Oke." Yohan menghela napas.

"Jadi, kenapa?" tanya Yohan.

"Gue mau minta mie."

"Seriusan?"

"Ya, nggak lah."

"Terus kenapa?" tanya Yohan lagi.

"Gue nggak bisa tidur lagi."

"Meski gue udah minum juga."

"Oke. Kuy!" Gue berdiri, Dongji juga.

Gak enak kalau ada orang yang lihat gue dan Dongji ngobrol berdua di luar, di jam segini pula. Gue antar dia ke samping kamarnya, di Asrama Putri. Dia keluar lewat jendela tadi.

"Lo kan bisa chat atau call gue, Ji."

"Periksa HP lo sana!" Dongji melompati jendela kamarnya.

"Gue balik ya."

"Iya." Dongji menutup jendelanya.

Setelah sampai di kamar gue, gue telponan sama Dongji.

"Jadi, hari ini lo ada apa?"

Tanya gue pada temen kecil gue ini di telpon. Bukan pertama kali bagi gue, Dongji nelpon di jam segini. Tapi, ya nggak sering juga.

"Tadi siang, dia, ada chat gue."

Gue jadi sedikit khawatir karena gue langsung ngerti maksud Dongji.

EnD

021-499-200-321