Prologue
💙💙💙
"Mama," panggil makhluk kecil di hadapanku.
Aku muak, sudah ribuan kali kukatakan padanya bahwa aku bukan ibunya. Oh, Tuhan. Aku baru saja berusia tujuh belas tahun. Bagaimana mungkin bisa memiliki seorang anak. Aku tidak pernah mengandung sebelumnya, bahkan kekasih saja tidak punya.
Namun, makhluk berambut jingga itu terus saja mengikutiku. Wajahnya cantik, mata bulat berwarna hijau seperti batu emerald, rahang tirus, hidung tinggi nan mancung, serta kulit putih bersih dan cerah.
"Dia putri kita, Anelyce. Dia lahir dari mutiara suci yang kau kandung selama 395 hari."
Siapa lagi Anelyce itu, namaku Anara. Makhluk pucat berambut merah ini selalu mengatakan yang tidak masuk akal. Mana mungkin ada manusia yang mengandung bisa lebih dari satu tahun lamanya, kecuali jika mereka bukan manusia.
Lalu ... jika bukan manusia, makhluk jenis apa mereka. Bagaimana denganku? Tubuhku pun tidak berbeda jauh dari mereka. Rambutku yang hitam panjang berubah menjadi oranye, tinggiku sepertinya menyusut, aku mengenakan gaun merah muda yang tidak pernah kumiliki sebelumnya. Ada di mana sebenarnya aku ini.
"Anelyce, Paman Gandalf menyuruhmu untuk menyelesaikan misi," ujar pria itu lagi.
Aku melangkah ke depan menghampirinya, ia tidak mengubah posisinya sedikit pun. Setelah aku lihat secara cermat, wajahnya sangat tampan, telinganya yang sedikit lebar pun menjadi daya tarik sendiri. Persis seperti karakter tokoh peri yang sering aku tonton di film fantasi, bahkan negeri yang mereka sebut dengan nama Derosville ini pun mirip seperti di negeri dongeng.
Andai dia ada di duniaku, bukan kupamerkan sebagai kekasih melainkan suami. Wajah tampan nan rupawan, baik hati dan perhatian. Oh, Tuhan sungguh aku ikhlas melakukan apa pun asal punya suami sepertinya.
"Dia memang suamimu, Anelyce. Dan itulah konsekuensinya jika kau tidak melakukan misimu. Chaiden perlahan akan kehilangan ingatan tentangmu."
"Tidak! Aku mohon, Paman Gandalf. Chaiden harus mengingat aku istrinya dan Canowly mengingatku sebagai ibunya. Aku mohon beri kesempatan perpanjangan waktu."
Paman Gandalf berdiri di ujung dahan pohon, sayapnya berwarna kebiruan mengepak pelan, tongkat yang selalu ia genggam memancarkan cahaya terang hingga membuatku silau.
"Berusahalah lebih keras, Anelyce. Hanya dirimu yang bisa membantu."
Paman Gandalf terbang meninggalkanku diikuti para peri yang lainnya.
Bagaimana ini? Chaiden dan Canowly harus mengingatku, bahkan ... jika ditukar dengan aku harus tinggal selamanya di Derosville aku bersedia, asal bisa mengembalikan ingatan mereka.
Tanjung Enim, 29 Desember 2021
Hai, ini adalah cerita fantasy pertamaku. Jangan lupa klik tanda bintangnya, ya. 💙
Salam Sayang
RinBee 🐝
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top