Taman Bermain
Tema 1: Hujan. Tanpa menggunakan kata hujan.
Aku membuka lembar demi lembar buku harian ku. Tanganku menopang dagu, memikirkan darimana aku harus memulai hari-hari ku bersama nya. Kemudian jemariku mulai menulis ....
Aku menjilati es krim vanilla. Sedangkan pria jangkung di sampingku masih mematung. Mungkin dia bingung sajian dingin yang terbuat dari susu. Mungkin lelaki itu heran bagaimana cara memakannya.
Aku langsung memegang lengannya ketika dia hendak memakan semuanya. "Bukan begitu cara memakannya."
"Dijilat."
Kulihat, dia masih terpaku es krim di hadapannya. Mencoba menjilat bahunya bergidik. "Dingin."
Aku menutup mulut sambil menahan tawa. Seorang Dewa Bawah Tanah yang ditakuti para prajurit, ekspresinya lucu. Sangat lucu.
"Apa yang kamu tertawakan?"
Aku berdehem. Oke, dari nada suaranya sepertinya dia tidak senang. Apa dia marah?
"Hei."
Laki-laki itu tidak mau menoleh.
Aku menarik ujung lengan jas hitamnya. Kalau sudah begini dia merajuk. Tumben? Enggak ada petir, enggak ada hujan, tiba-tiba saja enggak ada apa-apa.
Hai, seorang Dewa Tampan bisa merengut. Ha ha ... Wajahnya lucu sekali.
"Apa yang kau tertawakan?"
Tawaku terhenti. Dia menatapku tidak senang. Aku langsung meminta maaf.
"Cih."
"Maafkan aku, Tuan Anubis. Dan es krim mu mulai mencair tuh."
Mataku membuat ketika dia memakan habis es krim vanilla. "Hei, jangan makan seperti itu."
"Sudah terlanjur."
Hening. Aku melirik pria bertubuh sexy yang sedang menatap lurus kedepan. Dia mengerling dari sudut ekor mata kanan seolah dia tahu aku memperhatikannya.
"Katanya kamu mau ajak aku jalan-jalan. Kemana?"
"Ke taman bermain di sana." Aku menunjuk ke sana.
Kudengar dia menghela napas. "Baiklah. Ayo kita ke sana, mumpung belum sore."
Aku mengangguk senang. Aku bahagia dia mau menemaniku. "Ayo, cepat."
Tiba di taman bermain, dia terpaku. Popcorn yang dia beli jatuh ke tanah. Gadis yang telah beranjak remaja terus merengek seperti anak kecil minta dibelikan mainan. Namun, enggak harus naik itu juga kaleee!
"Aku mau naik roller coaster! Aku mau naik ituu!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top