Fire


Tema hari ini adalah: Korek Api

Anubis: temanya kok aneh2 sih? Ada apa dengan korek api?

Wee kepo yaaa🤭

****

Warga bawah tanah menjadi gempar. Gelap. Gulita. Tidak ada penerangan. Yang lagi masak nasi ditunda dulu. Main Play Station jangan emosi. Yang  nulis kudu elus dada.

Mohon bersabar, ini ujian!" seru Dewa Osiris. Seluruh tubuhnya warna hijau sedang menggunakan toa.

"Oh my God-God-GOD!" jerit laki-laki dengan gelar Dewa Pengetahuan. Dia sedang menghitung pengeluaran bulan ini. Nada suara nya nelangsa kayak habis diputusin pacar. "Kenapa lagi sih!?"

Wanita dengan topeng sapi itu menepuk bahu Thoth. "Mati lampu, bo."

"LILIN MANA LILIN!?" raung Thoth seraya melepas topeng paruh lancip dengan kasar. "Woy! Cari lilin!" tunjuknya ke salah satu pengawal tak jauh berdiri di dekat nya.

"Siap!"

Di lain tempat kediaman Anubis sebelum mati lampu ....

Manik amber Dewa Kematian itu sedang asyik menonton televisi. Tangannya terus mengganti chanel hingga dia menemukan lagi yang katanya lagi viral tersebut.

Ku menangis membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku

"Oh yang nyanyi cewek rupanya. Enak juga lagunya," gumamnya. Tanpa sadar bibir laki-laki cukup tampan bersenandung. Baru saja mengambil gelas wine di meja tiba-tiba ruangan jadi gelap.

"Wey, siapa ni yang ganggu aku lagi nonton tv?!" raungnya menggema. Beberapa lukisan terjatuh akibat getaran suara disebabkan oleh si Dewa Kuburan.

"Beren!"

Laki-laki dipanggil Beren datang tergopoh-gopoh dari dapur. "Kyaah!" Terdengar suara barang terjatuh. Celemek gambar bunga matahari lupa dia lepas sehingga Anubis memandangnya dengan pandangan aneh. Terburu-buru melepas kain kecil penutup baju di dada.

"Ya, Tuan?"

"Kenapa ini mati lampu? Bukankah tempo hari sudah bayar listrik? Dan apa itu 'kyaah' suaramu kah?"

Beren mengangguk pelan menahan malu. "I-iya, Tuan."

Pria bergelar Dewa Neraka memutarkan kedua matanya bosan. "Lilin ada?"

"Habis, Tuan."

Anubis menghela napas. Capek deh "Korek api?"

"Em, anu ...."

"Anu apa?" desaknya tidak sabaran.

"Habis juga, Tuan."

Anubis menepuk keningnya. Duh, punya pengawal setia gini amat yak. "Beli gih."

Beren menyodorkan tangannya. "Uangnya?"

Anubis melirik malas. "Aku belum gajian. Pake aja uangmu. Entar aku ganti deh."

"Baik, Tuan."

Di tengah perjalanan Beren bertemu dengan teman seperjuangannya. Kelihatannya raut wajah mereka kurang senang. Laki-laki itu inisiatif untuk bertanya.

"Kalian mau kemana?" tanyanya.

"BELI KOREK API KE DUNIA ATAS!" teriak mereka kompak.

AN: entah part ini rada aneh deh. Ya iyaaa kunistain tu dewa dewi Mesir. Myoahahahahaha //ketawa bahagia


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top