[TsNT15 - Komandan Baru]

Dhimas

Sepulang sekolah, aku langsung pergi ke halaman belakang sekolah. Markas keliatan ramai, entah ada apa. Herman yang duduk di luar langsung berdiri saat melihatku.

"Tadi itu—"

"Guys, lihat, komandan baru kalian!" seru Herman keras-keras.

Aku melongo. Para anggota KVLR ikut melongo. Kayaknya cuma Herman yang ngerti apa yang terjadi di sini. Well, dia emang otak di balik semua hal yang dilakuin KVLR. Biang kerok KVLR nomor satu biarpun udah jadi alumnus. Herman sudah gila.

"Apa maksud lo?" Fajar tiba-tiba maju. Dia sahabat Jaka yang paling dekat—orang kedua dalam kepemimpinan Jaka. "Lagian, Jaka nggak pergi selama itu."

"Gue nggak yakin dia bisa sembuh dengan cepat. Reaksinya barusan keliatan parah. Dia—"

"Tunggu," aku menyela Herman. "Jaka kenapa?"

"Alergi," jawabnya. "Parah. Keliatannya dia harus nginep lama di rumah sakit."

"Ini pasti gara-gara lo mau jadi komandan kan?!" Fajar tiba-tiba menyambar kerah seragamku. "Lo yang nyingkirin Jaka biar lo nggak usah bertarung, biar jalan lo jadi komandan lancar. Iya kan?"

Aku mengernyit. Ini bukan kelakuanku. Jelas, ini kerjaan Herman. Cowok berengsek itu emang sejak awal nggak suka Jaka karena dia terlalu boros. Secara sengaja, Herman pasti ngasih sesuatu ke Jaka yang bikin dia alergi. Supaya aku bisa jadi komandan.

"Kalau iya, lo mau apa?" tanyaku tajam.

Muka Fajar keliatan merah banget, dan dia langsung menonjokku. Aku terhuyung. Aku bersiap-siap menerima serangan lain dari Fajar, tapi anggota yang lain segera menahannya. Herman tersenyum penuh kemenangan dan berjalan mendekatiku.

"Welcome back, Komandan."    

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top