ROOM 28
Ada tiga pilihan hidup yang harus kita pilih dengan sangat hati-hati.
Yakni: Pendidikan, Pekerjaan, dan Pendamping hidup.
Bukan sekadar yang favorit kampusnya, tapi yang sesuai dengan bidang yang ingin kita pelajari.
Bukan sekadar yang gajinya besar, tapi yang sesuai dengan passion yang ada pada diri.
Bukan sekadar yang indah parasnya, tapi yang bisa menjadi penasehat, sahabat, serta perantara untuk mendekat pada Sang Pencipta.
__________
Di saat orang lain mencari tempat romantis untuk melakukan honeymoon setelah menikah, namun Bhima dan Jasmine memilih Umroh sebagai tujuan pertama mereka setelah menikah.
Tujuannya, untuk berterimakasih atas segala kemudahan yang di berikanNya selama ini walau penuh cobaan dan rintangan. Bersujud dan berdoa sepenuh hati agar selalu di kuatkan Iman dan Hatinya, di lindungi setiap langkah kakinya, agar tak habis bersyukur, agar tak lupa diri dan dapat selalu bercermin.
"Allah. Terimakasih, seorang Istri telah Kau kirimkan untukku, seorang yang harus selalu ku bimbing agar terus di jalanMu, agar bertemu di JannahMu saat kami sudah tak saling bersama saat mau memisahkan. Bantu kami ya Rabb..., Kuatkan kami dalam segala cobaanmu..."
Banyak doa yang mereka panjatkan, hingga Jasmine menangis memintanya. Entah apa yang di rapal dalam doa nya, tapi Bhima tahu yang Jasmine mohon dan meminta.
"Di depan Ka'baMu ku meminta dan memohon dari dalam lubuk hatiku terdalam ya Rabb..., Terimakasih atas hadiah yang Kau beri. Seorang Suami penyayang yang ia berjanji takkan meninggalkanku apapun kondisiku, yang lalu berjanji di hadapan Ayahku yang saat itu di saksikan OlehMu dan Malaikat-Malaikatmu..., Terimakasih ya Rahim.."
"....Kuat kan aku..., Panggil kami kembali ke sini lagi bersama anak-anakku nanti..."
"We can trough this time, Sayang. I'll always by your side.." ucap Bhima sambil memeluk Jasmine yang sedang berdiri di balik jendela kamar hotel mereka. Mereka tengah bersiap untuk pulang.
Jasmine hanya mampu mengangguk mendengar ucapan Bhima sambil matanya terus menatap manik Suaminya itu. "Aku mau ke sini lagi, mas..."
"Iya, nanti. Sama anak-anak kita..." Bhima mengecup kening Jasmine lama. "Ya udah, ayo kita pulang. Kamu udah kangen kan?"
Jasmine mengangguk lagi. Ada yang Jasmine rindukan akhir-akhir ini dan ia akan menemuinya segera setelah mendarat nanti.
💕💕💕
Soekarno Hatta International Airport, Cengkareng.
Mama langsung memeluk anak dan menantunya ini saat mereka keluar dari pintu kedatangan. Beliau rindu keduanya, saking rindunya hingga menangis di pelukan Bhima dan Jasmine.
"Maa..., Jangan nangis. Kita kan udah pulang.." ucap Jasmine saat melepas pelukkannya.
Mama tersenyum getir. "Ada yang nangis-nangis kamu nggak datang, Una..., Ada yang rindu kamu.."
Jasmine tahu betul siapa yang di maksud Mama. Walau mama tak memberi tahunya saat Jasmine dan Bhima masih berada di Mekkah. "Mas.." Jasmine menatap Bhima seolah meminta pengertian agar segera bertemu dengan yang mama maksud.
"Ini udah malam sayang. Besok pagi, ya?" Jawab Bhima sambil mengelus punggung tangan Jasmine. "Kita pulang dulu.., ya kan mam?"
"Ya. Besok kalian ke sana, oke?"
"Iya mam.." sahut Jasmine pasrah.
Mereka lalu pulang, melewati jalan tol yang masih ramai di kala jam sudah menunjukkan waktunya tepat tengah malam. Jasmine terlelap di samping mama dengan kening mengerut dalam, entah apa yang terjadi dalam mimpinya kini.
"Ma..?"
"Ya?"
"Papa kemana? Kok nggak ikut jemput?"
"Papa masih ada kerjaan di Batam sama Bian. Dua haru lagi baru balik..." Jawab Mama sambil membetulkan posisi kepala Jasmine.
"Oooh..., Krucils masih di rumah?"
"Masih. Nungguin kalian mereka itu "
Bhima dan Mama mengobrol soal krucils serta kelakuannya selama Bhima dan Jasmine pergi umroh sampai tak terasa mobil mereka sudah sampai di halaman rumah.
Mereka lalu masuk setelah di sambut Aliya, Adrian dan Kani. Krucils sudah tidur dan mereka segera masuk ke kamar karena sudah terlalu lelah dan ingin segeta tidur di kamar.
💕💕💕
Matahari sudah menyapa langit Jakarta pagi ini. Bhima dan Jasmine kembali terlelap setelah shubuhan tadi karena masih terlalu lelah untuk stand by pagi-pagi buta seperti biasa.
Namun tiba-tiba Bhima terbangun dan mengingat sesuatu. Janji hari ini akan ke panti, Bhima langsung membuka kedua netranya membangunkan Jasmine yang masih terlelap lengkap dengan mukenanya.
"Jasmine..." Panggilnya lembut.
"Mmmm..."
"Bangun..." Bhima menarik hidung Jasmine agar segera terbangun.
"Aaakk! Sakiiit! Apaan sih?!" Protesnya.
"Bangun makanyaa,.."
Jasmine akhirnya bangun sepenuhnya dan melepas mukena lalu di ganti menjadi kerudung rumahan. "Kemana kita hari ini?" Tanyanya setengah mengantuk.
"Ke panti kan?"
"Oiya..." Seketika senyum mengembang di wajah Jasmine. Ia segera bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi, Bhima hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Istri tercintanya ini.
"Yang!! Aku mandi juga!" Teriak Bhima sambil mengetuk pintu kamar mandi.
"Nooii! Nanti jadi lama! Nggak mauuu!" Teriak Jasmine tak kalah kencang dari dalam.
Bhima menghela napasnya kasar menerima teriakan Jasmine walau di akhiri dengan derai tawa khasnya. Bhima mengalah dan mandi di kamar mandi bawah.
30 menit kemudian, keduanya sudah rapih dengan berbagai macam oleh-oleh untuk anak-anak panti. Termasuk salah satu kesayangan Jasmine, Chika.
"Pamit ya, bik. Kita jalan dulu..." Pamit Jasmine.
"Iya non. Hati-hatiii..."
Jasmine segera masuk mobil lalu Bhima melajukan mobilnya keluar dari carport rumah.
Zzzttt....zzzttt.... Meghan is calling
Ponsel Jasmine bergetar dan menampilkan nama Meghan di display ponselnya, ia segera menjawab. "Holla!! Meghan!"
"Jasmine! Where have you been??!! I saw your Instagram latest wedding photo, oh God! Congrats!! Why you didn't tell me about this??? Kenapa saya bisa nggak tahu hal sebahagia ini?" Pekik Meghan di ujung telepon.
Jasmine tertawa menanggapi pertanyaan Meghan. "Ooh dear. Sorry daarvoor, ini semua diluar rencana kepulanganku," jawab Jasmine. "Remember? The man who propose me at the Keukenhof garden?" Ujar Jasmine sambil melirik Bhima yang masih fokus menyetir.
"Ja! I remember! Is he??"
"Yes! He came to my parents and asking for marry me immediately..."
"Oh God! How lucky you are! Congratulations once more!"
"Danke schatje! Oh, anyway, i'll be back in 2 weeks..."
"Yas!! Thank God!! You should help me hereee!! I missed you too!!"
"Me too.. see ya immediately!!"
"Heem! Okay, i think i should go back to work, see ya! Bye!"
"Byeee..."
Jasmine menutup telepon dari Meghan dengan ceria sambil menggelengkan kepalanya. Soal pernikahan, memang teman-teman Jasmine di Belanda pun tak tahu, hanya Meghan yang baru meneleponnya hari ini.
"Meg?"
"Yaa..., She asked about our post wedding photo, she surprised" Ujar Jasmine.
Bhima tersenyum. Ia tahu bahwa Meghan dulu adalah teman sekamar Jasmine, sampai sekarang mereka masih berhubungan baik. "Kita pulang 2 minggu lagi ya. Minta tolong Meghan buat rapihin apartment kira-kira mau nggak ya, yang?"
"She would love too! Nanti ku telepon dia ya..."
Mobil mereka sudah berhenti tepat di depan halaman panti. Wajah Jasmine sudah terlihat semringah saat dirinya keluar dari mobil, si kecil kesayangannya sudah menyambutnya di depan pintu, setengah berlari Jasmine menghampirinya.
"BUNDAAA!!! AYAH!!!!" pekiknya ceria.
"Chika sayang...." Jasmine memeluk Chika dengan erat lalu menciumi wajah mungilnya dengan gemas.
"Bunda sama Ayah kemana aja? Kok nggak kesini?" Tanyanya polos.
"Maaf ya sayang, bunda dan ayah ada urusan kemarin jadi baru kesininya sekarang deh. Chika senang nggak?" Tanya Bhima sambil menggendong Chika.
"Senang ayaahh!!" Chika melingkarkan kedua tangan di leher Bhima sementara Jasmine menggandeng tangan Bhima satunya dan masuk ke dalam panti bersama.
Mereka lantas di sambut anak-anak lain yang berebut minta di gendong Bhima. Mau tak mau Chika harus mengalah dengan yang lain walau dengan wajah cemberut turun dari gendongan Ayahnya itu.
"Chika sama bunda aja ya? Bunda suapin maem di ayunan, mau?" Tawar Jasmine.
Chika hanya mengangguk lalu di gandeng Jasmine menuju taman belakang panti sambil membawa piring nasi penuh lauk. Chika duduk di ayunan sambil sesekali mengayun ayunannya dan di suapi makan, Jasmine melihat kilau ceria dari mata Chika yang berbinar.
"Habis deh maemnya. Pinter anak bunda yaa.." Ucapnya sambil menyuap suapan terakhir ke mulut Chika.
"Enak bunda. Bunda yang buat yaa?" Tanya Chika saat makanannya sudah tertelan sempurna.
"Yang masak Oma..., Nanti minta Oma buat lagi ya nak..."
Chika mengangguk senang.
💕💕💕
Bhima masuk ke kamar Chika sambil menggendongnya. Jasmine tadi mengeluh pusing saat usai membacakan dongeng di taman belakang di tengah panasnya matahari meskipun pohon-pohon besar menaungi.
"Yang.. bangun yang..." Bhima mengusap lengan Jasmine saat Chika sudah duduk di tepi tempat tidurnya.
"Eungghh..." Lenguhnya pelan.
"Bunda Jasmine..." Panggil Chika sambil mengecup pipi Jasmine.
Jasmine membuka matanya saat Chika mengecupnya. Perlahan sambil memegangi kepalanya yang terasa berat.
"Hei. Halo sayang..."
"Bunda kenapa?" Tanya Chika khawatir.
"Bunda baru bangun sayang, nggak apa. Sshhh...."
"Ayah.. bunda kenapa tuh??" Chika makin khawatir saat Jasmine meringis.
"Nggak apa-apa cantik..." Sahut Bhima menenangkan.
"Jam berapa ini? Astagfirullah, udah lewat maghrib. Kenapa nggak bangunin?" Gumam Jasmine.
"Kamu pules banget boboknya. Tadi Chika udah bangunin kamu tapi nggak bangun
"Ssshhhh..." Desisnya lagi saat rasa pusing kembali terasa.
"Tuh tuh, udah kamu boboan aja. Aku buatin teh anget ya?"
Jasmine hanya menggangguk lalu Bhima keluar dari kamar Chika dan membuatkan Jasmine teh hangat.
"Bunda, nanti bunda akan sering ke sini kan?" Tanya Chika sambil merebahkan tubuhnya merapat pada Jasmine.
"Iya dong. Bunda bakal sering ke sini main sama Chika dan yang lain," jawabnya sambil menekan kepalanya di bantal. "Aduuuhh..." Jasmine mengaduh.
"Bunda? Bunda kenapa lagi? Bunda jangan sakit..." Wajah Chika menahan tangis.
"Kepala bunda sakit sayang..." Ujarnya pelan.
"Karena main sama chika ya bunda?"
"Nggak. Hei bunda seneng main sama Chika..."
Chika menunduk dalam merasa bersalah telah membuat bundanya sakit sekarang. Lalu Bhima datang dengan segelas teh hangat untuk Jasmine dan sebutir obat pereda pusing kepala.
"Mau makan dulu?"
"Nggak deh mas. Pulang aja, boleh?"
"Yaudah, kita makan di rumah aja ya..." Jawab Bhima sambil meletakkan gelas teh yang sisa separuh.
Jasmine memutar tubuh Chika dan mendudukan di pangkuannya. "Chika
Bunda sama ayah mau pulang ya?"
Chika mendadak cemberut.
"...nggak apa-apa ya? Besok kita main-main lagi..." Lanjut Jasmine, Chika masih cemberut, Jasmine menatap Bhima seolah minta pertolongan.
"Hei, anak ayah. Jangan cemberut dong cantik..." Bujuk Bhima.
"Yaudah, bunda sama ayah pulang aja nggak apa-apa..." Chika lantas turun dari pangkuan Jasmine lalu pergi keluar tanpa menghiraukan panggilan Bhima.
"Chikaa..."
"Mas. Aku nggak tega..." Jasmine khawatir dengan reaksi Chika barusan.
"Yaudah lah. Kavin juga suka gitu kan?"
"Yaudaaah.. , ayo pulang..." Pasrah Jasmine akhirnya.
"Udah yuk siap-siap. Nanti Chika makin ngambek..."
Jasmine hanya mengangguk lalu Bhima membantunya turun dari tempat tidur Chika. Di rapikannya sebelum mereka keluar dari sana. Jasmine mengeluarkan selembar fotonya bersama Bhima berlatar belakang Ka'ba yang sudah ia cetak sejak masih berada di sana. Ia letakkan di atas nakas samping tempat tidur Chika lalu keluar dari sana.
Mereka berpamitan pada Ibu Endang lalu pada yang lain. Jasmine ingin memeluk Chika sebelum pulang, tapi dirinya di abaikan sejak tadi. Bahkan di cium saja Chika enggan.
"Bunda pulang sayang..." Ucap Jasmine. Chika membuang pandangannya ke arah lain sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.
Dengan berat hati Jasmine melangkah keluar bersama Bhima. Sesekali ia menoleh ke belakang sambil berharap bahwa Chika menahannya untuk pulang. Tak ada tangisan, tapi wajah cemberut Chika jadi penutup yang buruk baginya hari ini.
💔💔💔
Hallloooo yeayy... Aku kembali. Tengah malam update 😂😂🎉🎉 wohoo pendek aja yaaa 😘😘
Oiyaaaa..., Castnya dr. Meghan ada lho sekarang 😂 ini diaaa, cantikkaaannn
👇👇
I just get her permissions today for use her photo as my role in here 😂 danke schön 😘🎉 #tebarconfetti 🎉🎉🎉
#dahgituaja
#awastypo
Danke,
Ifa 💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top