Chapter 22 : Saint Band dan Saint Leeno
[ Author POV ]
Iksan berlari sangat cepat menyerang Quema dengan ayunan mematikan mengincar bagian leher, namun Quema mengantipasinya dengan cara menjatuhkan dirinya sembari berseluncur ke bawah dan berhasil menghindar. Memanfatkan celah ia langsung memunculkan Egos ke sisi kiri Iksan yang terbuka secepat yang ia bisa tetapi agak terlambat, dimana Iksan sesudah menusuk ke depan ia segera mengayunkan pedangnya ke bawah kiri seperti tahu bila Quema bakal menyerang dari sana.
Serangan tadi itu berhasil dipatahkan oleh Iksan dengan cepat pula.
Srek!?
"?"
Iksan menggesekkan satu kakinya, badannya bergerak berputar melawan arah dari pedangnya. Sebuah tebasan melingkar melesat sangat cepat di depan Quema dan hampir memotong kepalanya andai tidak siap.
"" ........ "" serangan Iksan meleset dan kini mereka kembali saling berhadapan. Dengan sekali tarikan nafas Quema menciptakan tebasan roda api mengayun ke atas.
"........"
Teknik Menebas Hacim :
Refleksi Kontak
TRANG?!?
Hantaman kedua pedang terdengar cukup keras. Iksan berhasil menghentikan roda api Quema dengan paksa. Quema berdecak dan Iksan menghela nafas.
Ledakan petir dan api saling meledak diwaktu bersamaan, petir mendorong kaki kanan Iksan dan menendang sedangkan api memukul Egos hingga hampir menebas leher Iksan. Serangan keduanya sama-sama mematikan dan disaat bersamaan juga sangat beruntung karena dapat menghindar sambil menyerang.
First Steps : Nueeyes
Semantara itu Nazna telah membuka segel pertama dari Maker, memunculkan manik triagle berwarna hijau tipis dikedua matanya.
Nazna maju menyerang Oroceano dengan kekuatan penuh.
"........." tetapi Oroceano hanya diam.
Sebentar saja. Kemudian ia tersenyum dan melakukan tebasan cepat yang menghentikan Nazna. "!?"
"Butuh waktu yang sangat lama bagiku untuk mengerti cara kerja Maker milikmu, sobat. Tapi sekarang aku sudah tahu jadi itu membuatku lebih tenang.."
Bruagh!?
Oroceano berhasil mendaratkan tendangan pada Nazna dan memukulnya mundur beberapa meter.
First Steps : Omega Azul
Kini seluruh badan Oroceano diselimuti oleh aura biru hasil terbukanya segel pertama miliknya.
"Dibutuhkan Energy untuk melakukan Maker. Dan diperlukan Maker untuk membuka Seal. Maker adalah kekuatan yang dapat menciptakan kekuatan baru lewat energi yang dihasilkan oleh tubuh manusia. Sebab itulah kenapa cuma saint yang dapat menggunakan Maker karena kita adalah orang terpilih yang dilimpahkan begitu banyak energi di dalam tubuh.."
"Dalam kasusmu kau menggunakan Energy untuk membuat Maker yang dapat melenyapkan atau menyerap segala unsur 'energi' kekuatan. Walau bisa melakukannya tetap saja ada batasnya. Bagi seorang jenius sepertiku itu mudah, yah walau harus aku akui itu membuatku tersedak tadi.." jelas Oroceano panjang. Lalu aura biru berkumpul di pedang ditangan kirinya, Energy Maker-nya merubah longsword itu ke bentuk berbeda dengan bagian tengah mata pedang terbelah sehingga memiliki dua mata pedang disana.
Azul Aura :
Stormonio Azul
Angin biru muncul disaat. Oroceano menghantamkan serangannya ke Nazna, tidak seperti tadi kini serangan itu dapat menyentuh Nazna dan melukainya.
"Kita sebagai seorang Saint sangat tahu kapasitas kekuatan sendiri maupun orang lain. Saat seseorang menyerang kita bisa tahu seberapa banyak energi yang dikeluarkan untuk melakukannya, jadi saat aku menyerangmu kau langsung bisa mengantisipasi seranganku dengan mengeluarkan Energy yang lebih banyak dari serangan lawan, dan melenyapkannya. Tapi bagaimana jika Energy yang dikeluarkan oleh lawanmu lebih banyak sedikit dari Energy antisipasi yang kau siapkan.? Jawabannya kau 'tidak' dapat melenyapkan kekuatan itu. Walau efeknya berkurang tapi tetap memberi sedikit kerusakan(luka). Itu yang tengah aku lakukan saat ini.."
Azul Aura :
Fuego Azul
Burn?!
Dari bawah tanah muncul jalur api biru yang menyambar Nazna yang masih menahan angin. Hasilnya ia diserang oleh dua energi elemen berbeda.
Oroceano mencabut pedang yang ia tancapkan lalu menyerang dan memukul Nazna lagi dan berulang kali.
"Hah, hah, hah.."
"Bertahan! Aku belum membalas semua yang kau lakukan!" seru Oroceano menyerang Nazna menggunakan tebasan aura yang berwarna biru. Nazna menahannya dengan clymore dan mengeluarkan aura hijau pelenyapnya namun tidak terluka berefek.
Oroceano terus mendesak Nazna hingga masuk kembali ke hutan(tadi adalah pertarungan yang sangat panjang), hingga Oroceano berhasil menyudutkan Nazna ia memukulnya dengan ledakan energi beraurakan biru.
"Argh?!"
Azul Aura :
Explosion de Ange Azul
Blaar!!
Tebasan terakhir itu menciptakan ledakan asap biru yang mementalkan Nazna ke tengah hutan.
"Aaaaah... Inilah kenapa aku lebih suka bertarung dengan monster ketimbang manusia." batin Nazna.
Kenangan masa kecilnya cuma dihabiskan untuk berlatih karena keluarga Nazna memiliki takdir yang tidak dapat dirubah oleh mereka. Karena kekuatan mereka di masa depannya pasti berguna untuk sesuatu. Namun Nazna tidak menyesal. Melihat anak-anak seumurannya bersenang-senang bersama teman mereka dan ia berlatih..?
Nazna tidak menyesali takdirnya itu. Karena ada seseorang yang merubah takdir yang dipaksakan itu menjadi takdir yang menyenangkan.
Hei, aku dengar kau kuat. Bertarunglah denganku. Kau tahu.? Aku ingin lebih kuat!
Bocah berambut hitam datang ke hadapannya dengan tampang polos memintanya bertarung. Awalnya bocah itu kalah dan membuat Nazna merasa menyesal.
Anak sepertinya sekuat orang dewasa itu membuat perlakuan yang diterima oleh Nazna sangat berbeda dengan anak-anak lainnya. Hasil latihan Nazna berjalan mulus namun ia tidak senang. Tetapi..
Hei, ayo kita bertarung lagi! Kali ini aku datang dengan lebih kuat! Akan kupastikan kau kalah!
Ya... Bocah berambut hitam itu datang lagi. Itu membuat Nazna terkejut. Nazna berusaha melarikan diri dari dia tapi bocah itu selalu berhasil menarik perhatian Nazna. Ia bahkan dengan nekat menyerang Nazna dirumah sendiri.
Setelah meladeni pertarungan yang 'sangat' melelahkan. Nazna memenangkan total 100 dari 100 pertarungan mereka.
Namun bocah itu datang lagi.
Aku kembali, Nazna!
Kenapa? Apa kau tidak kesal kalah terus??
Kesal? Tentu aku marah, hmp!
??
Tapi aku senang!
Kenapa?
Soalnya... Hanya kau teman yang bisa di ajak bertarung!
"Konyol. Kau benar-benar konyol... Iksan!"
.A.N.O.T.H.E.R.
"Hahahaha!"
"?" Oroceano yang baru sampai ditengah hutan jadi bingung, melihat Nazna yang terkapar penuh luka.
"Maaf~maaf~tadi aku mengingat sedikit kenanganku di masa lalu.." kekehnya. "Disaat begini?"
"Bukankah itu wajar mengingat sesuatu disaat nyawamu terancam?"
"Aku... Tidak membantahnya!"
Burst!
Elclymore milik Nazna, permatanya menyala hijau.
"Menurutku saja atau pendengaranku mulai rusak. Sesaat aku mendengar pedangnya bersuara.."
"Apa aku mengecewakanmu karena tidak bisa melawan?" tanya Nazna.
"Tidak. Kau sengaja menyimpan kartu asmu di saat yang tepat, begitu juga denganku.." jawah Oroceano.
"He. Kalau begitu terimakasih.."
Burst!!
Nazna mengangkat pedang tepat di depannya. "Saatnya menggunakan kartu as.!"
Second Origin :
Wiro Burst
BURST!
Aura hijau meledak pada mata pedang menyinari seluruh ruangan dengan energi, pakaian dan celana Nazna berubah jadi armor hijau pucat serta sebuah axe panjang penganti clymore.
Burst.!
"Segel pertama adalah untuk melepas batas Maker kita sedangkan segel kedua agar roh yang mengontrak dengan kita bisa masuk ke raga dan memperkuat kekuatan tempur. Dan setiap perubahannya memperlihatkan sosok roh yang dikontrak.." jelas Oroceano sangat fokus melihat bentuk baru Nazna. "Roh apa yang kau kontrak?"
"Pahlawan Terkuat. Seseorang dengan kapak dunia. Dan pemilik takdir yang tidak biasa.!"
Burst! Burst! Burst!
Axemore menyala lebih terang dan tekanan kekuatan yang dimiliki Nazna bertambah hingga tempatnya jadi retak.
"Kapaknya adalah dimana kekuatannya berasal.."
"Kau tidak mau berpindah ke segel kedua?"
"Aku masih perlu informasi lebih.."
"Sayang sekali. Aku tidak akan terkejut jika kewaspadaanmu itulah yang nanti mengalahkanmu.."
"Apa maksudnya?"
Aku datang!
".........."
JUMP?!?
Nazna melompat sangat tinggi di udara, axemore mengeluarkan energi yang sangat besar bahkan aurora hijau pun tercipta.
"In-!?"
Axemode Axemore :
Dragon Burst of the Destruction
"Ha!"
DAAAR!!!
Tanah terguncang seperti terangkat, tebasan vertikal dua arah tercipta diluar dinding Kerajaan Leeno, dan itu sepanjang mata memandang.
Beberapa detik sebelum serangan Nazna... Iksan masih bersaing ketat dengan Quema soal seberapa banyak pedang mereka bisa melukai. Iksan mendapatkan dua patah tulang di pergelangan kiri dan atas paha sebelah kanan, sedangkan Quema menerima banyak luka bakar akibat serangan yang gagal karena diliciki.
Dan sampailah serangan Nazna datang.
"K-kekuatan mengerikan apa ini?!" batin Quema terkejut.
"Ini pasti milik Nazna. Aku harus.."
Daar!!
Tebasan raksasa membelah ditengah keduanya. Iksan langsung tancap gas, ia aliri petir dikedua kaki untuk melompat menyeberangi kawah tebasan di depannya. Quema yang terlihat sangat fokus ke efek tebasan tidak merasakan kedatangan Iksan dan juga..tebasan pedangnya.
Teknik Menebas Hacim :
Lingkar Akhir
Bzt!?
"Sial! Aku terl--!" perkataan Quema terpotong oleh petir biru tua yang menyambarnya dari sana.
"Akh?!"
"Selesai sudah.!" Iksan melompat ke belakangnya dan menebas leher Quema.
"I----KSAN!!"
Burn!!?
"Ha?!"
Suhu yang sangat panas seperti matahari menahan tangan Iksan untuk lebih dekat lagi, kain lengan jubahnya seketika langsung terbakar dan pedangnya retak. Iksan memutuskan mundur, sangat jauh.
"Apa ini??"
"Sungguh... Buat repot! Ya setidaknya dengan ini tidak ada yang bisa mengenali jasadmu."
"Bentuk apa itu?"
Almight Born : Son of Sun
Badan Quema seakan retak oleh tato-tato aliran lava yang berwarna jingga cerah, kulitnya memerah sedikit dan Egos diselimuti aura api merah kejinggaan.
"Aku dengar kau belum bisa mencapai ke Tingkat Kelahiran. Sangat tidak beruntung kau, Iksan..."
"Aku tidak perduli dengan kekuatanmu. Yang penting... Pedang ini dapat menancapkan di jantungmu itu!"
"Hahahah. Bagaimana caranya? Kau akan langsung terbakar bersama pedangmu.."
"Hah. Kakakku sialan pernah mengajariku cara mengendalikan itu--"
"--Tapi kau tidak peduli. Aku juga mendengarnya. Itu sungguh bodoh untuk orang sepertimu!"
"Kau tahu kenapa aku menolaknya saat itu?"
".........."
"Karena aku memiliki caraku sendiri.."
"?"
Iksan mengangkat Thurk dengan satu tangan ke samping, mata pedangnya tiba-tiba berubah jadi biru tua dengan garis hitam ditengah, tato petir zig-zag menelusuri dibagian yang terbelah.
"Apalagi aku memiliki roh hebat yang mengontrak denganku.."
"?! Jangan bilang!?"
Hacim Sword : Thurk Revolution
.A.N.O.T.H.E.R.
Sementara itu Nazna yang baru saja mendarat dari atas langit menerima dampak menggunakan kekuatannya tadi. Sekujur badannya mati rasa.
"A-aku terlalu berlebihan menggunakan kekuatanku.."
Tap, tap..
"Jangan bilang.?"
Sosok Oroceano yang berbeda datang setelah debu beterbangan, ada satu sayap biru yang terbuat dari kain jubah disebelah kirinya dan sebuah pedang biru-putih yang indah dipegang oleh Oroceano.
Second Origin :
Angelo Emperador del cielo Azul
"Pada akhirnya kau membuatku menggunakan segel kedua walau informasi yang kudapat tidaklah cukup. Tetapi... Melihat serangan barusan aku berpikir kau tidak bisa melakukannya sering, itu akan berdampak pada tubuhmu setelahnya. Aku benar?"
Nazna tersenyum kecut dibalik helm armornya. "A-aku tidak mau menjawabnya.."
"? Membingungkan. Karena sudah terlanjur maka tidak ada alasan untuk menahan diri lagi.."
Oroceano mengangkat pedangnya, siap sparing. Sayapnya mengepak membuat Oroceano tiba-tiba sudah ada dihadapan, tusukan ke bahunya tertahan oleh armor baja hijau Nazna.
"Kuat..." kagumnya, lalu kemudian mengumpulkan kekuatan di bagian ujung senjata.
Angelo de chura
Pts.!!
Cahaya biru yang menyilaukan dikeluarkan bersamaan dengan itu sosok Nazna terlempar menghancurkan beberapa pepohonan.
Burst!
Ia sontak menahan terlemparnya dengan menanamkan kedua kaki ke tanah, kecepatannya menurun. Oroceano kembali mengepakkan sayapnya dan muncul lagi dihadapan Nazna.
Pts!!
Oroceano kembali mengeluarkan cahaya biru yang menyilaukan dan menyerang Nazna. Dan..grap, Nazna kembali terlempar dan armor mengalami sedikit kerusakan di bahu.
Namun ia berhasil membawa Oroceano beberapa detik sebelum ketelemparan.
Nazna membanting Oroceano selama ia melesat di udara, setelah itu menghancurkan banyak sekali pohon dan tumbuhan yang ada disana.
"Argh?!" bantuk Oroceano mengeluarkan darah. "Dia masih memiliki kekuatan sebanyak itu!?"
Jrak... Burst!
Axemore Nazna tertancap di atas tanah dan kembali bersuara.
Burst, burst... Burst!
"Berapa banyak kau butuhkan?"
"Sebanyak aku dapat mengalahkanmu!"
Oroceano perlahan bangun. Jarak yang ia punya dengan Nazna sangat jauh dan serangan sebelum dan sebelumnya juga kurang berdampak.
"Sepertinya cuma tersisa itu.." bisiknya.
"Ugh. Badanku sudah mencapai batas. Kurasa aku memakan apa yang aku ucapkan waktu itu.."
"Hm!?"
Udara disekitar Oroceano berubah, Nazna dapat merasakan sebagaian besar energi milik Oroceano ia curahkan ke pedangnya.
Ange de chura mode :
Salvaje del cielo
"Yaaaaaaah. Hah!!" Oroceano menembakkan energi yang ia curahkan ke langit. Terlihat ada ledakan biru di atas sana kemudian jatuh ratusan peluru cahaya biru.
"B-banyak--?"
"Nazna, kau bisa mendengarku?"
"L-Leon?!" pekik kagetnya. "Kau berfokuslah ke seranganmu, kami akan melindungimu!"
"Kami??"
"Terimalah amukan dari langit yang biru, Saint Band.!!"
"!!"
Wind Style Technigue :
Drill Their
Duar?!
Pusaran angin melenyapkan peluru cahaya yang bergerak cepat ke Nazna. Rinka datang membantunya.
"Rinka..kau?!"
"Nazna!"
Anila dan Aure muncul dibelakang Nazna menghalau peluru cahaya yang berbelok. "Kami akan berjaga disini.." cetus Aure.
"Pastikan kau selesai dan jangan lama.." tambah Anila.
Ketiganya menghancurkan setiap peluru yang selalu menargetkan Nazna tanpa henti.
"Pengganggu!"
Oroceano memunculkan banyak tembakan cahaya, yang kini menargetkan Aure, Anila serta Rinka.
Holy Soul's Shield
Empat kertas jimat melayang mengelilingi Nazna membentuk kubus yang melindungi orangnya.
""Eh??""
Ketiga gadis itu tidak bisa bereaksi saat serangan dadakan yang dicurahkan Oroceano. Tidak sampai hutan anak panah melawan peluru cahaya dan menggagalkannya.
""Kak Safira?!"" panggil kedua gadis elf kembar ini.
"Kau ingin melukai adik-adikku?"
"........"
"Lawan aku dulu!"
Safira melepaskan satu anak panah ke Oroceano yang mudah ditangkis oleh orangnya.
"Kalian semua adalah penganggu. Lenyap saja!"
"Ukh..!"
Hujan peluru cahaya lebih cepat dari sebelumnya. Mereka terkena serangan walau tidak fatal. Namun kecepatan jatuhnya tidak sama seperti yang tadi.
Ange de chura's
Seru Oroceano membuat semua pelurunya jadi silau dan menyilaukan.
"Aku tidak bisa melihat.."
"Serangannya datang..!"
"Gawat. Semuanya!"
Tap......
Serahkan saja padaku!
Energy Eyes
Leon berlari masuk ke ruang serangan Oroceano, matanya berubah dan bisa melihat jejak Energy dengan jelas. Leon melompat dari belakang Safira dan memotong peluru jadi dua. Leon terjatuh ke bawah dengan dirinya berputar sangat cepat memotong semua hujan peluru yang ada di atas Anila serta Aure. Leon hanya membiarkan Rinka yang telah didekati kertas jimat pelindung milik Yeon.
Leon terus berlari mendekati Nazna sembari terus mengayunkan pedangnya, sampai ia berdiri di depan.
"Biarkan aku menggunakan kekuatan itu lagi.! Aku harus melindungi teman-temanku!"
Magic Knight Art :
CALIBURN I
Slash!!
Tebasan cahaya emas melenyapkan semua hujan peluru yang ada di depan mereka.
"Kurang ajar. Beraninya kau membuatku lebih repot.!" kesal Oroceano, dan Leon hanya tersenyum.
Sekarang!
Seleane entah bagaimana muncul dibelakang Oroceano, yang..tentu itu membuatnya terkejut bukan main.
"Kau'kan yang menatap kami dengan mesum waktu itu!?"
"Kau---?"
Magic Knight Art :
Storm Impact and Slash
Slash!
Seleane mementalkan Oroceano dengan tebasan yang berwarna merah pekat.
"Kurgh!?"
BURST!
Ledakan energi terjadi pada Axemore yang masih tertancap ditambah. Nazna bahkan mendorong axe itu untuk lebih terbenam disana, energi yang meledak terpancar ke segala tempat dan sisanya ke axe itu sendiri.
"HAAAAAA!"
"Argh!!?"
Nazna mengangkat Axemore dengan mendorongnya yang masih terbenam di dalam tanah, hasilnya tanah terlempar ke hadapan Oroceano... Membuatnya tidak bisa menghalau serangan lanjutan. Axe tertancap di tubuhnya dengan ayunan memutar ke atas dan ke belakang.
Axemore Axemode :
Dragon Burst of Rage
Energi Maker seketika menyelimuti Axemore dan menambahkan dorongan pada bantingan Nazna ke Oroceano. Tanah yang terhantam langsung hancur menciptakan kawah sebesar 5dm ke dalam tanah.
Disana Oroceano terkapar sembari sebuah clymore menusuk bahu dekat ketiak kanannya.
"Akh.! K-kau..."
"A-aku... Yang menang!" kata Nazna.
"K-kau curang d-dibantu.."
"H-hahaha. Sejak kapan ada p-peraturan seperti it--" kesadaran Nazna perlahan hilang namun rasa sakit akibat pedang Oroceano yang menusuk badannya membuat kesadaran itu kembali.
"Nazna?!"
"R-Rinka.."
Rinka menahan tubuh Nazna dari samping dan menahan sebagian dirinya.
"S-sampai kau menggendongku. S-sepertinya aku harus mulai kembali berlatih lagi.."
"Nazna.."
"Hei, jubah biru..!"
"J-jangan bilang itu aku..?" sahut Oroceano. "Lain kali ayo bertarung lagi. Aku pasti mengalahkanmu dengan adil nanti!"
"........"
"Dengan ini aku dapat satu poin." senyumnya.
"Nol. Kau main curang!" ucap Oroceano tak terima.
"Tidak-tidak. Kemenanganku kali ini tidak ada pengecualiannya.."
"Eh.." Oroceano hanya dapat tersenyum. "Ya... Itu andai kita bertemu lagi. Karena Quema, dia..."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top