6: "World war three is started."

(Namakamu) duduk menunggu Iqbaal yang akan menjemputnya. Hari ini, rencananya ia akan ikut mengantar pemuda itu meet and greet. Sebetulnya paksaan dari Iqbaal, tapi (Namakamu) iya-kan karena sekalian melihat bagaimana kedekatan Iqbaal dan Vanesha secara langsung.

(Namakamu) aslinya sudah gondok sendiri menyaksikan adegan romantis Iqbaal-Vanesha di salah-satu stasiun televisi. Berakhir dengan (Namakamu) yang mengomel kepada Iqbaal tiga hari tiga malam.

Dan sekarang hampir sepuluh menit (Namakamu) menunggu Iqbaal di teras rumahnya.

Itchy

Me: BURUAN!
Me: Lama bgt kyk keong racun
Me: gausah sok kegantengan
Me: CEPET AKU NUNGGU 2 JAM!

Itchy: dih keong racun
Itchy: najis 2 jam, orang sejam yang lalu ngakunya abis mandi ew

(Namakamu) terkekeh, membayangkan ekspresi sebal Iqbaal.

Me: sa bodo teuing
Me: Cepet!
Me: eh iya baal..

Itchy: apa sih yang!?

Me: GALAK BANGET SIH BANG!

Itchy: yaudah kenapa?

Me: harus bgt ya, mng pake baju dilan?

Itchy: yakali aku pake daster

Me: EH TAI! SERIUS!

Itchy: yaampun language:(

Me: nantangin si

Itchy: yaudahh
Itchy: sbnernya iya, harus sih
Itchy: emg knp yang?

Me: yah:(
Me: gabisa pake kemeja gitu
Me: kangen iqbaal-nya aku yg kemejaan:(
Me: apalagi yang dongker

Itchy: yaudah aku pake kemeja

***

Dengan senyum penuh (Namakamu) duduk disebelah Iqbaal. Pemuda itu tampil dengan kemeja biru dongker sesuai dengan permintaan (Namakamu).

"Udah rame banget, Baal," ujar (Namakamu) melihat keluar jendela.

Iqbaal mengangguk. "Aku gak percaya, yang antusias sebanyak itu," ujar Iqbaal.

(Namakamu) mengulas senyum manisnya, "proud of you, sayang."

Iqbaal tersenyum dan mengusap rambut (Namakamu) pelan. (Namakamu) lanras fokus pada ponselnya, ada Dirrect Massage dari salah-satu pemain Dilan kesukaannya; Gusti!

Grayhan10
Today

Iya iqbaal doang yg blm dtg

Iqbaal udh otw kok gus
Eh, udh dket deng

Sip lah! Lo ikut ga?

Ikut!
Mau kepoin milea wkwk

Boro-boro!
Nanti jg ga percaya diri

Sotil

Sotil

(Namakamu) langsung me-log out akun Instagram-nya. Memasukkan ponselnya ke slingbag yang di bawanya, ketika Iqbaal sudah mematikan mesin mobil.

"Baal, serius kamu gak bakal di krumunin?" Tanya (Namakamu) melihat ada banyak penggemar Dilan tak jauh dari mobil Iqbaal.

Iqbaal mengangguk mantap. "Backstage enggak jauh dari sini."

(Namakamu) mengangguk, lalu membenarkan kunciran rambutnya.

"Baal, bawain tas aku dulu deh," pinta (Namakamu). Iqbaal dan mengambil tas gadis-nya, lalu mengalungkan tas tersebut ke lehernya.

"Ayo!" Ajak Iqbaal.

(Namakamu) pun keluar dari mobil, Iqbaal menunggu gadisnya, sejurus kemudian tangan Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu) hangat.

Iqbaal mengajak (Namakamu) ke backstage yang ternyata sudah ramai dengan cast Dilan. Saat baru memasukki backstage (Namakamu) dapat mendengar seseorang menyerukan nama Iqbaal dengan ceria.

"Hai Iqbaal!" Sapanya lalu ke hadapan Iqbaal.

Gadis itu..
Gadis itu belum menyadari kehadiran (Namakamu) dibelakang Iqbaal. (Namakamu) berusaha menahan ketidakpercayaan dirinya namun bagaimanapun (Namakamu) adalah (Namakamu).

"HAI VANESHA!" Sapa (Namakamu) dengan senyum super menyebalkan yang ia tunjukkan pada Vanesha.

Iqbaal tersenyum.
That's my girl, batinnya berseru bangga.

Vanesha tersenyum tipis, "hai, (Namakamu)."

"Bawa tas siapa Baal?" Tanya Zulfa.

"Biasa, si nyonya," sahut Iqbaal tersenyum jahil.

Vanesha mengulas senyum paksa.

"Sini," Iqbaal berucap singkat, membuat dua gadis dihadapannya mendekat.

"Kenapa, Baal?"

"Kenapa, Le?"

(Namakamu) dan Vanesha berucap bersamaan.

"MAMPUS LU!" Ujar Gusti melihat Iqbaal yang tersenyum kikuk.

Iqbaal menggaruk tengkuknya yang tak gatal, lantas menarik tangan (Namakamu).

"Maaf, Sha, maksud aku (Namakamu)."

Dan lagi, lagi dan lagi Vanesha harus membalasnya dengan senyum tipis.

Iqbaal mengajak (Namakamu) mendekat ke pemain film Dilan lain, tangannya melingkar dipinggang (Namakamu), posesif, berbeda dengan caranya merangkul Vanesha.

"Guys, kenalin ini (Namakamu). Dan, (Namakamu), punya gue, he he."

***

(Namakamu) menghela nafas bosan ketika duduk dengan Yoriko, Zulfa dan Vanesha. Bukannya tidak suka, gadis itu hanya merasa canggung--didepan Vanesha, didepan Yori dan Zulfa ya, (Namakamu) biasa saja. Ada juga Debo, dan Gusti tapi kedua pemuda itu fokus pada ponselnya. Kebetulan, Iqbaal saat ini tengah pergi keluar sebentar untuk membeli sesuatu.

"Eh, Sasha sama Iqbaal tadi so sweet banget." Celetuk Gusti.

"EH! Maaf (Nam), gue gak maksud buat panas," lanjut Gusti cengangas-cengenges.

"Kampret sia!"

Gusti terkekeh.

"Fotonya kesebar di Instagram ya?" Tanya Vanesha.

"Yoi," sahut Gusti singkat.

"Video lo yang bilang suka ke Iqbaal waktu fitnah atau fakta apalagi tuh! Mengguncang dunia," celetuk Debo.

"Gosip banget lo," komentar Zulfa sambil mengunyah makanan ringannya.

"Oh ya? Jadi malu," ujar Vanesha terkekeh.

Sadarkah Vanesha? Ada gadis yang telinganya telah mengeluarkan asap secara tak kasat mata.

"Sha," panggil (Namakamu).

"Mampus Gus, mampus!" Bisik Debo sambil menepuk-nepuk pundak Gusti.

"Eh? Iya, (Nam)?"

"Lo, besok-besok kayaknya kalo ngomong harus lebih hati-hati, deh. Bukannya gue lancang atau so' menggurui ya, lo sadar enggak sih? Lo itu bilang suka ke cowok orang, cowok gue, gak sepantesnya lo bilang gitu. Jelas-jelas lo bilang suka ke cowok orang, harusnya lo sebagai cewek ngerti, gimana perasaan gue kalo cowoknya disukain cewek lain dan diumbar terang-terangan. Gue ngomong gini, supaya lo enggak dinilainya jelek, Sha," ujar (Namakamu) tenang.

"Nice statement!" Bisik Yoriko pada Zulfa, yang dibalas acungan jempol.

Vanesha tersenyum. "(Namakamu), lo harusnya gak se-baper itu gu-"

"Yang harusnya enggak baper itu, lo, Sha. Gak usah bawa-bawa konteks Dilan ke dunia nyata. Fine, kalo lo akui Iqbaal atas nama Dilan, tapi realitanya dia Iqbaal, cowok gue."

Vanesha menggeleng dengan senyumnya, "gue sama dia cuma tuntutan (Nam), ayolah, lo harusnya ngerti."

(Namakamu) tersenyum tenang. "Lo juga harusnya ngerti! Udah berapa kali sih gue bilang ke lo, enggak usah over. Lo enggak usah terlalu maksa keadaan, sorry kalo gue agak enggak sopan, tapi ini gue kalo enggak percaya diri. Terserah lo kalo mikirnya gue posesif, atau ngekang Iqbaal. Tapi gue berusaha buat Iqbaal nyaman, jadi gue minta tolong sama lo, kurang-kurangin maksa keadaan supaya lo dan Iqbaal keliatan deket."

Debo dan Gusti menganga, gadis dihadapannya; MANTAP!

"Oh ya, dan sorry not sorry nih ya, satu lagi, kalo di ceng-cengin sama Iqbaal please banget, gak usah masang muka malu-malu kucing, gue gak suka."

Usai mengucapkan kalimat itu (Namakamu) berdiri. "Udah ya, gue udah enggak ada kepentingan disini, gue pulang."

(Namakamu) lalu berlalu tanpa memikirkan bagaimana Vanesha, ia lega, semua yang ia tahan dapat ia lontarkan dengan kepala dingin. Debo dan Gusti hendak menyusul (Namakamu), bermaksud menanyakan alasan apa yang nantinya mereka gunakan untuk menjawab pertanyaan Iqbaal ketika menanyakannya nanti.

Namun, baru saja (Namakamu) berjalan beberapa langkah Iqbaal datang dengan senyum lebarnya. "SELAMAT SOR- Sayang mau kemana?" Tanya Iqbaal ketika melihat (Namakamu) berlalu begitu saja. Kening Iqbaal mengernyit melihat gadisnya yang pergi tiba-tiba. Pemuda itu lantas menatap Debo dan Gusti yang berdiri dihadapannya seolaj bertanya; kenapa?

"World war three is started."

***

"Sayang, udah ya?"

"Yang, jangan diemin aku, ya?"

"Sayang udah dua jam, lho."

"Yaudah, kita makan aja dulu ya?"

"Semesta, ayo lah,"

"Fine, nanti aku enggak akan deketan sama dia lagi."

"Sayang, ayolah ngomong."

"Sayang, mending kamu omelin aku seharian deh, daripada diem gini,"

Iqbaal menghela nafas gusar. Melihat (Namakamu) yang terus-terusan mendiaminya.
Iqbaal mengguncang bahu (Namakamu), membuat gadis itu berdecak sebal.

"Makanya jadi cowok jangan ganjen! Kurang-kurangin tuh kalo foto sok ngerangkul-ngerangkul pinggang cewek!" Sarkas (Namakamu) membuat Iqbaal mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

Iqbaal menghela nafas, "iya sayang iya."

Iqbaal kembali menghela nafas, lalu menarik (Namakamu) pelan.

"Sini peluk dulu," ujarnya sambil melingkarkan tangannya kepinggang (Namakamu).

"Enggak usah ngambek lagi ya?"

"Aku kesel!" Ujar (Namakamu) kesal.

Iqbaal terkekeh, "galak banget sih, sama Vanesha."

(Namakamu) merengut, membuat Iqbaal tersenyum.

"Tapi aku seneng, artinya kamu gak mau kehilangan aku dan cinta sama aku."

"Idih, gr!"

"Tapi beneran cinta kan?"

"Iya!"

"Bener? Pake banget ga?"

"Iya Iqbaal! Cinta banget!"

"Galak banget!"

(Namakamu) lantas mendongak menatap Iqbaal, kala dirinya mengingat suatu hal.

"Baal, foto kamu di Instagram kok habis sih? Kamu hapusin ya?" Tanya gadis itu.

Iqbaal terkekeh dan mengangguk. "Iya, maaf ya foro kamu ikutan ke hapus."

(Namakamu) mengangguk, "iya, aku sih enggak masalah soal itu kok dihapus?"

"Enggak sih, pengen aja. Keberatan ya?" Tanya Iqbaal.

(Namakamu) menggeleng. "Enggak sih, tapi,"

Iqbaal mengernyitn, "tapi apa?"

"Nanti yang aku stalk siapa dong?"

***

iqbaal.e

❤ 💬 ↗
like by teukuruz, fauzansuryana and 426.823 others
iqbaal.e Mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine, mine.
Ps. Buka galeri, penuh muka dia.
View all 6371 coment
Aldymldni kurang banyak pak
Grayhan10 iyain punya lo
Nabila_soniq WAH KALIAN LANGGENG YA!
odywoody kembaran urang
Iqnam udah diakuin si teteh ya!

***
SELAMAT MALAM MINGGU TERAKHIR DI 2017!

Maaf kalo part ini ngeselin ya, karena aku nulisnya pake hati (Aku lagi cemburu berat), ya jadi gini.
Enggak maksud memojokkan Vanesha ya, cuma style aku ngetik emang agak gitu ya gitu.
[Ya, ini enggak jelas.]

Dan mulmed itu outfit-nya (Namakamu) ya.

Dan, SELAMAT TAHUN BARU 2018 SEMUA!


Sabtu, 30 Desember 2017
-SEMESTA

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top