25: Perlahan lepas
Iqbaal duduk dikamarnya, matanya menatap selembar kertas dengan nanar. Surat dari gadisnya, ralat, gadis yang dulu adalah miliknya.
Pemuda itu kembali menatap kertas yang baru saja (Namakamu) berikan, sesaat setelah gadis itu menolaknya.
Dua tahun lebih.
Enggak kerasa, banyak hal yang aku dapet karena jadi pacar kamu. Entah air mata, tawa, sedih atau bahagia.
Iqbaal, kamu udah ngasih aku banyak warna. Terang dan kelabu. Salah kalau rasanya yang mendominasi itu kelabu? Salah kalo aku rasa aku sering nangis karena kamu?
Maaf, kalau ini memojokkan. Aku cuma ngungkapin apa yang enggak bisa aku omongin langsung ke kamu. Karena aku tau, setiap kali aku mau ngomongin ini ke kamu, aku bakalan nangis. Tau kan; "Bagi perempuan, air mata adalah bahasa, ketika mulut tidak mampu mengucap kata."
Aku harap kamu ngerti, kenapa aku enggak bisa lagi nerima kamu. Bukan karena enggak cinta, cuma aku rasa semuanya udah beda. Kita udah punya pilihan masing-masing.
Kamu udah ada Mikaela, kan? Yang katanya pacar kamu. Walaupun kamu nyangkal, gimanapun dia bakalan jadi bagian penting dihidup kamu, entah sebagai teman atau yang lainnya.
Aku tau, ini kesannya kuno karena aku sok-sokan pake surat padahal ada cara lain buat nyampein. Jangan tanya alasannya apa, karena ada hal yang emang enggak bisa aku ceritain.
Aku harap, ada orang yang bisa gantiin aku dihidup kamu. Ada orang yang berhasil geser posisi aku dihati kamu. Mungkin, ini akhir dari "Itchy-Semesta" tapi enggak sama pertemanan kita kan? Kita masih bisa jadi temen, tanpa harus saling cemburu, tanpa harus saling kekang.
Aku tau kamu kecewa, tapi aku minta kali ini hargai keputusan yang aku buat. Dengan ngelepas kamu. Aku minta, setelah ini jalani hari kamu seperti biasa.
Sama, seperti kita yang dulu bersama. Walaupun sekarang kondisinya enggak lagi sama:)
Jakarta, 26 Mei 2018
(Namakamu).
***
Gadis dengan rambut sebahu itu menghela nafasnya. Semuanya usai, berakhir.
Tidak ada yang bisa ia harapkan lagi dari "Itchy-Semesta."
Mungkin, tidak akan ada sebutan Semesta, tidak ada lagi ungkapan manis tengah malam kala gadis itu terbangun karena mimpi buruk. Tidak ada lagi Iqbaal miliknya. Yang tersisa adalah (Namakamu) dan Iqbaal yang sempat memiliki ikatan, walaupun semuanya sudah selesai. Hanya ada (Namakamu) yang akan menatap Iqbaal sebagaimana ia menatap seorang teman. Tidak ada lagi gugup dan hati yang berpacu kala nama Iqbaal disebut. Sekarang, semuanya sama. Seperti apa yang (Namakamu) rasakan tiga tahun silam, hidup normal, tanpa bayangan pemuda bernama Iqbaal Dhiafakhri.
Pemuda yang sempat membuatnya uring-uringan dan tersenyum tanpa alasan. Iqbaal, pemuda yang mengisi hatinya selama dua tahun, sampai hari ini. (Namakamu) berharap, hari berikutnya perasaannya akan hilang, perlahan.
Gadis itu berharap, segala perasaan yang masih ada dihatinya akan pudar. Selayaknya bunga yang berubah layu, sebagaimana ombak menghapus segala sesuatu dipesisir. Habis, perlahan.
***
Teruntuk gadis yang selalu ku sebut Semesta.
Ini Itchy, laki-laki yang membuat pipimu basah akan air mata duka.
Laki-laki yang membuatmu menderita karena luka.
Kata maaf mungkin bisa kamu terima, tapi itu tidak akan membuat kamu lupa, akan segala lara dan nestapa yang disebabkan oleh aku, tanpa sengaja.
Terima kasih, mau menerima aku yang tidak sempurna ini.
Mau menerima aku sebagai laki-laki yang kamu cintai.
Sayangnya, semuanya sudah selesai, karena kamu muak akan sifat buruk yang aku miliki.
Tapi, apakah salah kalau aku masih berharap atas cinta yang kamu punya sampai saat ini?
Aku masih berharap ada namaku di hati kamu, seluruhnya. Nama ku ada ditahta tertinggi itu. Sebagaimana kamu, yang masih punya tempat disini, dihati aku.
Sudah. Mungkin itu hanya sebatas kata 'andai', maaf kalau kehadiran aku membuat kamu terganggu. Tapi bukan maksudku. Niatku membuat kamu nyaman, malah berbanding terbalik dengan prilaku yang aku tunjukkuan.
Semesta, jangan benci aku setelah ini. Kalau memang aku tidak punya tempat lagi, setidaknya ingat aku. Kalau bukan sebagai seseorang yang sempat membuatmu bahagia, ingat aku sebagai seseorang yang pernah mengisi harimu.
Dari aku, laki-laki yang pernah menyakiti kamu, Itchy.
***
S e l e s a i.
a/n; INI ENDING YA SAYANGKU!!
i kno, ini ga sesuai ekspektasi kalian. Aku gabisa lanjutin deh, sekian aja.
D
an aku mau bilang, dalam waktu dekat aku bakalan hiatus. Bukan bener-bener kabur dari dunia oranye yang buat aku kenal kalian, aku cuma mau istirahat bentar untuk nulis cerita. Kenapa cuma nulis? Karena kalo buat berhenti baca cerita aku enggak sanggup:)
Akun aku yang @cokikaa itu aku ubah unamenya jadi kthxzm. Buat kalian yang ngerasa rugi karena ngikutin akun itu, silahkan unfollow, gak pa-pa. Aku cuma gak mau dibilang cari keuntungan karena minta kalian ikutin akun itu.
Udah ya! Makasi yang ngikutin cerita ini dari awal sampe akhir, 3 seri yang semuanya amburadul. But, tq! Kalian buat aku jadi punya 2,5k temen lebih. Sekali lagi thankiee!
See ya di cerita yang bakalan aku buat! (Someday atau entah kapan)
Aku sayang kalian!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top