8| The Secret Exchange
Warning!
–Welcome to Sirius Aequum Sapientes–
High Class Mahawira
BAGIAN 1
8| The Secret Exchange
Enjoy For Reading
"Haruskah seseorang berbohong demi menjaga harga dirinya?"
🎬
Hari kedua pembukaan penerimaan siswa baru Bimasakti berjalan dengan lancar. Meskipun jauh lebih sedikit dari Aldebaran atau eskul lain di bidang olahraga, Sirius berhasil menggaet dua orang Hoba untuk menjadi anggota magang. Sebuah langkah bagus mengingat keduanya mempunyai ambisi dan semangat yang kuat.
Misi penting Ivy dan Hyuga selanjutnya adalah membujuk Bai Changmin untuk bergabung dengan Sirius. Misi yang lumayan sulit mengingat mereka sama-sama terlahir dalam keluarga yang berpengaruh.
"Hyuga, apa kau punya data rekaman Changmin sewaktu di Shanghai?" tanya Ivy.
"Data rekaman yang sepertinya apa?" Hyuga kembali melemparkan pertanyaan kepada Ivy.
"Seperti potret atau semacamnya," jawab Ivy disertai seringai halus yang menyebalkan.
Hyuga tersenyum tipis kemudian membalikkan tubuhnya dan berjalan dengan percaya diri, tetapi dia tidak segera menanggapi permintaan Ivy atau sengaja mengulur-ulur untuk menggoda gadis itu. Entah apa yang sedang direncanakan oleh Hyuga, Ivy marah dan tetap mempercayainya karena Hyuga adalah orang yang sangat setia dan tidak mudah untuk berubah pikiran.
Fakta lain yang membuat Hyuga tidak berkutik kepada Mahawira adalah Ivy dan Liam sendiri mengetahui rahasia Hyuga. Rahasia itu cukup berbahaya dan Mahawira bersedia untuk membantunya jika terdapat masalah. Bukan untuk memanfaatkan Hyuga, Liam dan Ivy menolongnya murni untuk berteman.
Sebagai putra dan putri sulung, Liam dan Ivy tidak bisa sembarang mempercayainya siapapun. Mengetahui Hyuga memiliki celah yang beresiko, tanpa sadar kedua Mahawira menurunkan kewaspadaannya. Seperti Mahawira yang bisa melihat makhluk halus, Hyuga bisa membaca pikiran orang lain.
Kemampuan Hyuga bisa saja membuat pemuda itu jatuh kapan saja.
"Aku punya salah satu potret, tapi kurang yakin akan berguna. Apa kau ingin melihatnya?" tanya Hyuga ketika mereka berbelok menuju area Gedung A. "Aku akan mengirimnya."
"Jadi kita akan membujuknya secara perlahan seperti ulat." Ivy mengangguk mengerti.
Sebelum mengunjungi kelas Bai Changmin, keduanya menuju ke arah cafetaria yang terletak di lantai dasar untuk memesan beberapa makanan. Hyuga membeli sebuah sandwich dan susu pisang, sementara Ivy membeli onigiri rasa tuna dan teh botol. Mereka berdua kemudian duduk berhadapan di meja dekat jendela. Jendela itu berhadapan langsung dengan kolam ikan, mereka sengaja memilih tempat itu untuk melihat Faisal yang sedang menyiksa mangsa baru.
"Aku bukan Aru yang selalu bertindak agresif." Hyuga terkekeh pelan ketika mengingat temannya yang selalu tidak sabaran itu. "Changmin bisa lari sebelum kita menangkapnya ... kalau dia sadar sedang diburu."
"Benar sekali, tapi kalau kita terlalu lembut tidak bagus juga," kata Ivy.
"Itu tidak akan terjadi," ucap Hyuga serius.
Setiap fotografer mempunyai ciri khas dan gaya, Ivy dan Oka yang tergabung dalam tim Red Eye juga mempunyai gaya yang berbeda begitu pun dengan Changmin. Dari informasi sekecil itu, Ivy bisa mengetahui gaya bermain Changmin--Ivy dan Hyuga harus membuat jebakan yang bagus untuk menangkapnya.
Tiba-tiba ponsel Ivy bergetar pelan, setelah melihat Hyuga yang mengangguk pelan karena pesan itu darinya, gadis itu memeriksanya.
Senyum Ivy merekah seperti baru saja mendapat sesuatu yang bagus. "Ini data pribadi Changmin, bagaimana kau bisa mempunyai ini?"
Bahkan Ivy tidak yakin kalau Liam juga mempunyai data-data pribadi seluruh siswa Bimasakti.
"Mendapatkan data itu juga tidak mudah," ucap Hyuga seraya tersenyum kecil. "Aku harus melewati gunung, lembah, sungai, dan laut untuk mendapatkannya."
"Kau terdengar seperti pahlawan dalam negeri dongeng," gurau Ivy yang dibalas tawa Hyuga.
"Menjadi pahlawan tidak terlalu buruk."
🎬
Dua hari kemudian, Hyuga memberikan apa yang diinginkan oleh Ivy.
"Dia benar-benar jenius," ucap Ivy dengan mata yang berbinar-binar. "Aku sekarang mengerti kenapa kita harus mendapatkan orang ini."
Hyuga mengangguk merasa bangga kepada dirinya sendiri. "Orang biasa sepertiku bisa tahu kalau dia sangat hebat, tapi aku sedikit khawatir tentang sesuatu."
"Apa?" tanya Ivy penasaran.
"Changmin lahir dari keluarga terpandang seperti kita, pemikirannya tentu berbeda dengan rakyat jelata--"
"Apa kau harus menyebutnya seperti itu?" tanya Ivy dengan tawa jahat.
"Aku harus menyebutnya seperti itu," jawab Hyuga tegas.
"Mereka bisa mengutukmu," ucap Ivy.
Hyuga tertawa pelan. "Aku tidak peduli."
"Betapa kejamnya."
"Seperti yang aku katakan, Changmin lahir sebagai sendok emas dan aku khawatir dia berpikiran macam-macam tentang kita yang mendekatinya," jelas Hyuga. "Terlepas dari perintah kepala sekolah atau ketua yayasan, Changmin tetap akan merasa curiga kepada kita."
"Kau terlalu banyak berpikir. Kemana perginya Hyuga Ajisaka yang ambisius? Apa dia sudah mati?"
"Apa yang kau katakan?"
Ivy menghela napasnya pelan, dia tidak habis pikir kenapa orang seperti Hyuga bisa kehilangan kepercayaan diri dengan begitu cepat. "Haruskah kita pergi untuk melihat apakah kau benar-benar khawatir?"
Hyuga menampilkan senyuman canggung karena pemikiran Ivy yang benar-benar menamparnya.
Keduanya lalu berjalan ke arah Gedung A dan menaiki tangga hingga ke lantai tiga, tempat dimana kelas MIPA dan IPS berada. Kelas MIPA 1 terletak di ujung, tidak jauh dari tangga, beberapa Hoba yang mengenal mereka segera membungkuk sopan.
"Kenapa kakak ada di sini?" tanya Keanu, kembar sulung adik Ivy yang sedikit mempunyai sifat mengerikan dari Ivy sendiri.
"Dimana Changmin?" tanya Ivy langsung. "Aku ingin berbicara dengannya."
"Kenapa kakak malah mencari Changmin?" tanya si kembar bungsu, Kenan. Pemuda itu dengan gesit melempar Changmin ke pelukan Hyuga.
"Kalian berdua sangat berisik sekali," ucap Ivy seraya menatap tajam kepada kedua adiknya.
Melihat Changmin yang sedikit kebingungan, Ivy segera menyuruh Hyuga untuk pergi dari Gedung A karena beberapa Hoba lain tertarik dengan kedatangan mereka berdua.
Ivy dan Hyuga membawa Changmin ke taman belakang sekolah, tempat Illios meratapi nasibnya. Changmin yang sempat memberontak tidak bisa berkutik banyak dihadapan wajah iblis Hyuga yang seperti malaikat.
Ivy menengadah untuk melihat Illios yang duduk di salah satu dahan pohon. Kali ini dia mengenakan celana panjang berwarna coklat, vest coklat muda yang lembut, dan kemeja berwarna putih gading. Illios tidak mengatakan apapun tetapi mata birunya melirik Changmin dengan cepat.
Sang Mahawira sengaja membawa Changmin ke taman belakang sekolah karena dia penasaran dengan pendapat Illios.
"Mahawira dan Ajisaka?" Changmin membuat wajah marah karena telah diculik dari kelasnya, padahal dia ingin mengerjakan tugas biologi untuk minggu depan. "Apa yang kalian inginkan dariku?"
"Bergabunglah dengan Sirius," jawab Hyuga dengan dagu terangkat untuk memberi kesan senioritas yang penuh dengan kekuasaan.
Mata Changmin semakin memicing dan waspada. "Aku tidak berniat bergabung dengan Sirius."
Ivy tahu itu. Jika dia menjadi Changmin, dia akan melakukan hal yang serupa. Dia akan curiga ketika orang asing tiba-tiba mendekatinya.
"Dia menarik."
Sekujur tubuh Ivy mendingin ketika mendengar nada rendah yang begitu menggelitik ditelinganya. Matanya melirik dan mendapati Illios yang sedang mengamati Changmin dengan penasaran.
"Aku suka dia," ucap Illios dengan seringai halus. "Jangan cemburu, aku tetap menyukaimu."
Ivy melirik Hyuga yang terus menatapnya. Pemuda itu tahu kalau sekarang mereka tidak lagi bertiga. Kali ini Hyuga tidak memberi reaksi berlebihan, Ivy tahu kalau dia sangat membenci hantu dan sepertinya Hyuga tidak ingin berdebat panjang mengenai apakah Illios benar-benar bagian dari Sirius.
"Aku tahu rahasiamu," ucap Hyuga terus terang mengalihkan pandangannya dari Ivy. Pemuda itu menatap langsung ke arah mata Changmin.
Ivy sempat merasa aneh dengan Changmin, dia terlihat percaya diri dan berani dari kebanyakan remaja diusianya. Sebaliknya Hyuga tidak menurunkan mata yang mengintimidasi itu, cepat atau lambat Changmin akan merasa sedikit terpengaruh.
"Rahasiaku?" tanya Changmin, memastikan dia mendengar perkataan Hyuga dengan benar.
Hyuga mengangguk. "Aku tidak akan membocorkan rahasiamu jika kau mau bergabung dengan Sirius."
Changmin mendengkus. "Kalian berdua terlalu memaksa. Aku tidak yakin apa kalian bisa membocorkan rahasiaku ...."
Ivy melirik Illios yang tertawa karena reaksi kekanakan dari Changmin. Dia mengatakan kalau Changmin sebenarnya takut kepada Hyuga.
"Apa kalian benar-benar mengetahui rahasiaku?"
Changmin adalah pemuda yang pintar, dia ingin Hyuga konfirmasi langsung tentang ucapannya dengan dalih pertanyaan jebakan. Ivy merasa kasihan karena Hyuga mengetahui apa yang Changmin rencanakan dibalik pikirannya.
"Aku tahu karena asa dua rahasia besar yang menghantuimu," jawab Hyuga. "Aku akan memberitahu salah satunya."
"Jika rahasia itu terbukti benar, kau harus bergabung dengan Sirius," lanjut Ivy. "Lagipula kau juga tidak berniat bergabung dengan eskul manapun termasuk Aldebaran."
"Bagaimana kau tahu?" tanya Changmin.
"Aku harap kalau kau tidak lupa kedua adikku yang sangat menyebalkan," jawab Ivy dengan seringai kemenangan. "Mereka bisa memberitahu apa yang kau lakukan."
"Kalian sangat mengerikan!" sentak Changmin seraya memijit kepalanya. "Kenapa kalian berdua sangat mengganggu?"
Ivy tertawa dari balik tangannya sementara Hyuga hanya memutar bola matanya dengan malas. Sekarang mereka berdua bisa mengendalikan Changmin dengan leluasa.
"Apa kau masih ingin mendengar rahasiamu?" tanya Hyuga dengan nada menggoda. "Hanya aku yang tahu rahasiamu."
Hyuga sengaja melirik Ivy yang masih tertawa. "Kau bisa menolaknya."
Changmin menggerutu dalam bahasa mandarin, kemudian menatap Hyuga dengan jengkel. "Apa kau bisa menjaga rahasiaku?"
Hyuga tersenyum kecil. "Kalau kau tidak percaya aku bisa memberitahu rahasiaku sendiri."
Mata Ivy melebar ketika Hyuga membisikkan sesuatu kepada Changmin karena dia tahu apa yang dilakukan sang wakil ketua. Pada awalnya wajah Changmin terlihat kesal dan aneh karena tiba-tiba Hyuga mendekat, setelah itu raut wajahnya menjadi tidak terkendali. Mulut Changmin menganga lebar dan matanya menatap Hyuga seperti melihat seseorang yang melakukan hal ajaib.
Jika Changmin tahu ada Illios didekat mereka, dia pasti kencing dicelana.
"Aku tidak percaya!" teriak Changmin seraya menutup mulutnya. "Jangan bercanda!"
"Kau boleh tidak percaya," ucap Hyuga santai. "Apa kau mau bergabung dengan Sirius?"
Changmin masih melihat Hyuga dengan aneh tetapi reaksi itu tidak bertahan lama karena sang Hoba menjabat tangan Hyuga dengan erat. "Aku akan bergabung dengan Sirius. Aku mempertaruhkan nama Bai dalam namaku."
"Oh, apa kau tertular penyakit gila?" celetuk Ivy karena Changmin melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dia lakukan.
"Sepertinya aku memang sudah tertular," ucap Changmin dengan nada sinis.
Ivy menatap Hyuga dengan geram, seharusnya masalah ini mereka selesaikan dengan bersama tetapi Hyuga melakukan hal ini sendirian. Pastas saja dia sangat percaya diri.
"Ivy, aku percaya kepada Changmin. Jika dia berkhianat, aku yang akan menjatuhkannya sendiri," kata Hyuga dengan senyuman mengerikan andalannya.
Ivy akan membuat laporan kepada Liam kalau Hyuga lagi-lagi mengorbankan dirinya sendiri. Sudah berapa orang tahu kalau Hyuga bisa membaca pikirannya?
☁️ HUBUNGAN ☁
> Liam (Sirius) dan Ivy (Sirius) - SEPUPU
> Liam, Ivy (Sirius) dan Veano (Aldebaran) - RIVAL
> Liam (Sirius) dan Cherish (Sirius) - TUNANGAN
> Ivy (Sirius) dan Revano (pahlawan) - KEKASIH
> Veano (Aldebaran) dan Revano (pahlawan) - SEPUPU
> Hyuga (Sirius) dan Ilona (peramal) - KEKASIH
> Illios (hantu) dan Mahawira - SAHABAT
> Illios (hantu) dan Veano (Aldebaran) - MUSUH
> Ilona (peramal) dan Illios (hantu) - PARTNER BISNIS
> Revano (Pahlawan) dan Ilona (peramal) - RIVAL
> Veano (Aldebaran) dan Ilona (peramal) - MUSUH
> Liam (Sirius) dan Ilona (peramal), Revano (pahlawan) - REKAN
Hai NASA!
Chapter ini agak lucu, Ivy sudah pusing mikir strategi buat jebak Changmin. Eh ternyata Hyuga malah pakai jalan pintas yang beresiko. Untung aja Changmin setuju gabung ke Sirius.
Jadi, welcome buat Bai Changmin si anak Hoba pemarah.
Untuk Revano Sanjaya dan Ilona Charemon emang belum muncul, tapi mereka sering dibicarakan karena benar-benar terkenal.
Love
Fiby Rinanda🐝
15 Maret 2020
Revisi : 30 April 2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top