23| The Mahawira

Warning!

-Welcome to Sirius Aequum Sapientes-

High Class Mahawira
BAGIAN 3
23| The Mahawira

-Enjoy for Reading-

"Hiduplah berdasarkan kenyataan, jangan berdasarkan rumor."

🎬

Keluarga Mahawira adalah salah satu keluarga yang menduduki jajaran elit dan masih dalam status bangsawan di Jerman. Status itu kemudian dicabut karena kepala keluarga pertama Arthur Mahawira meninggalkan tanah kelahirannya dan menetap di Indonesia.

Arthur Mahawira hanya mempunyai seorang putra yang bernama Laiv Mahawira. Laiv menerima seluruh harta kekayaan ayahnya berupa sekolah yang menjadi tempat perlindungan bagi anak-anak istimewa yang masih butuh pengawasan.

Sekolah inilah yang menjadi bukti persahabatan antara Arthur dan Elliot atau yang saat ini dikenal sebagai Illios van Halen, sang hantu legenda.

Arthur sangat menyukai anak-anak, sangat ramah kepada orang lain, dan mencintai lingkungan yang bersih. Hal itu membuat Bimasakti dibangun berdampingan dengan gunung dan bukit yang diharapkan menjadi tempat yang nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.

Setelah Arthur Mahawira meninggal dunia, Laiv menjadi satu-satunya pewaris yang mewarisi nama Mahawira sekaligus pemilik sah Bimasakti. Dia sadar keberadaan sekolah yang terlalu beresiko untuk anak-anak yang mempunyai kekuatan dan bakat khusus yang berbeda dengan manusia biasa. Akhirnya, Laiv mempunyai cara untuk menekan keberadaan Bimasakti yang terlalu mencolok.

Laiv Mahawira membangun sebuah rumah sakit dan kantor pengacara yang terletak di ibukota, hanya sekolah Bimasakti yang terletak di Malang. Ketiganya sama-sama menggunakan nama Bimasakti untuk menekankan kepemilikan Keluarga Mahawira.

Laiv mempunyai tiga orang putra yang masing-masing akan mewarisi properti keluarga. Sang sulung, Natta Mahawira mewarisi kantor pengacara karena menyukai hukum, kedua anaknya yaitu Sekar dan Paras mengikuti jejak sang ayah. Si tengah, Kian Mahawira mewarisi rumah sakit dan belum ada keputusan siapa yang penerusnya meski Ivy menjadi kandidat terkuat daripada si kembar Keanu dan Kenan. Si bungsu, Pasha Mahawira mewarisi sekolah karena kecakapannya yang hebat. Selain itu, Pasha dengan cekatan menarik Julian Linggarjati si profesor muda untuk dijadikan kepala sekolah. Pasha belum memutuskan antara ketiga anaknya yang menjadi pewaris selanjutnya.

Keluarga Mahawira mempunyai kebiasaan aneh yaitu generasi muda mereka akan tinggal di mansion sampai lulus sekolah menengah atas. Setelah itu, mereka dibebaskan memiliki antara tinggal bersama orang tua atau tinggal sendiri. Diantara generasi muda, hanya Sekar dan Paras yang sudah meninggalkan mansion.

Kamar anak laki-laki terletak di sebelah barat mansion, sementara kamar anak perempuan berada di timur. Mereka biasa berkumpul di ruangan belajar atau ruang tengah untuk membahas sesuatu atau mengobrol ringan. Saat ini seluruh generasi muda Mahawira bersekolah di Bimasakti, hal ini tentu membuat Liam dan Ivy lebih sering melihat adik-adiknya.

"Apa kakak sudah melihat forum yang membuat Aldebaran kebingungan?" tanya Hugo seraya memberikan ponselnya kepada Ivy.

"Bukankah Aldebaran sudah menutup forum lama?" tanya Ivy kepada Liam. "Mereka lebih sering menggunakan forum baru."

"Pak Julian sudah pernah mengatakan kalau forum lama sangat kacau dan membentuk forum baru. Apakah dia berubah pikiran?" tanya Liam.

"Aku rasa Pak Julian bukan orang yang seperti itu. OP terlihat seperti siswa dan memojokkan Gema," jawab Ivy seraya mengembalikan ponsel Hugo.

"Dia pasti berkamuflase untuk menangkap Dewan Muda!" seru Luna seraya duduk di samping Liam, kakak laki-lakinya. Di samping gadis itu ada Calvin yang mengangguk setuju.

"Kita tidak mungkin membiarkan yang satu ini lolos," timpal Calvin dengan senyuman tipis.

"Jika masyarakat tahu, mereka pasti akan menganggap Bimasakti sebagai sekolah sihir. Membayangkan saja sudah merepotkan," kata Keanu seraya meletakkan kepalanya dipangkuan Ivy. Pemuda itu memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur sebelum Ivy mencubit hidungnya.

Keanu dan Luna sangat dekat dengan kandung mereka dan tidak menyembunyikan kemanjaannya. Hugo bahkan tidak sempat bisa bermanja-manja dengan kakaknya Paras dan Sekar. Sementara Kenan dan Calvin menganggap sifat manja sangat kekanakan.

"Bukankah kita mempunyai penyihir?" tanya Kenan dengan wajah bingung, menatap Keanu yang mencoba duduk walau hidungnya masih memerah. "Aku belum pernah bertemu penyihir."

"Apa kau tidak merasa hak itu merepotkan?" tanya Hugo. "Bertemu hantu saja kau lari ketakutan."

"Omong kosong!" bantah Kenan dengan keras. Hugo menyeringai karena jawabannya benar.

Semua keturunan Mahawira mempunyai kemampuan yang sama yaitu bisa melihat makhluk tak kasat mata. Luna dan Hugo memiliki sensitivitas yang tinggi dan sering bertemu dengan hantu-hantu dengan bentuk yang aneh. Keanu, Ivy, Calvin yang paling pemberani dan sering menantang para hantu. Kenan justru takut dengan hantu dan berakhir memiliki kenangan paling buruk. Liam, Sekar, dan Paras tidak terpengaruh dengan hantu.

"Jika sekolah mempunyai penyihir, apakah vampir benar-benar bersekolah di Bimasakti?" tanya Keanu dengan wajah bodoh.

"Bisa gawat kalau dia terus meminta darah kepada kita," gumam Luna seraya bergidik ngeri.

"Bukankah pembicaraan kita terlalu jauh?" tanya Calvin. Pemuda itu menatap seluruh saudaranya tetapi mereka semua mengabaikannya.

"Kau tanya saja ke Dewan Muda. Dia tahu orang-orang aneh yang masih berkeliaran di sini," ucap Ivy dengan nada ketus.

Sang Dewan Muda yang disebut tersenyum lebar.

"Ah ... melelahkan!" erang Hugo. Kaki panjangnya menendang-nendang udara kosong dan dia tampak seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Aku dengar kakak melakukan Ultimatum Oort kepada dalang perundungan Kak Gema. Apa dia tahu rahasia Bimasakti?" tanya Calvin menatap Ivy dan Liam secara bolak-balik.

"Dia tidak tahu banyak dan masih ada orang di belakangnya," jawab Liam dengan nada datar.

Menurut Calvin, jawaban itu juga mempunyai arti lain yaitu Huda mengetahui rahasia Bimasakti tetapi dia tidak mengerti apa yang terjadi seandainya informasi itu bocor.

"Dia menganggapnya malaikat baik," lanjut Liam.

"Aku rasa kita harus menekan Huda sekali lagi. Ngomong-ngomong dia takut kepadamu," kata Ivy. Tawa kecilnya terdengar seperti hinaan bagi Liam.

"Malaikat baik? Dia terdengar seperti seseorang yang taat agama," kata Calvin.

"Aku rasa bukan hanya Huda yang menjadi kaki tangan si malaikat baik. Ezra dan Raihan terlalu bodoh untuk melakukan sesuatu yang licik, jadi aku akan membuang mereka dalam daftar," kata Liam.

"Maksudmu OP?" tanya Ivy.

"Dia hanya umpan. Malaikat baik pasti akan membuangnya tidak lama lagi, setelah itu dia akan mencari target lain yang terlihat mencolok," jawab Liam.

"Budak-budak malaikat baik ini mungkin tetap menyembunyikan identitasnya," ucap Hugo dengan nada bangga karena berhasil mengikuti arah pembicaraan masalah ini.

Luna memutar bola matanya malas ketika melihat tingkat kepercayaan diri Hugo yang terlalu tinggi. "Aldebaran dan Sirius adalah dua objek yang mencolok berkat Sidang Supernova. Aku rasa si malaikat baik akan menekan salah satunya."

"Kak Gema sudah masuk menjadi target," timpal Keanu. "Mungkin dia sudah menargetkan Sirius?"

"Gawat!" teriak Hugo dramatis.

"Kak Garuda--"

"Tidak mungkin," potong Ivy. "Garuda dan Dika sudah bersih dari tuduhan. Mereka berdua otomatis terlindungi oleh Pak Noah. Gema seharusnya terlindungi tetapi OP menggunakan kata beasiswa untuk menurunkan tingkat kewaspadaan."

"Malaikat baik sangat rapi membuat rencana. Kita tidak menemukan celah," ucap Calvin. "Informasi forum lama juga banyak keganjalan. Informasi itu tidak cukup."

"Jika Calvin berpikiran seperti itu, si malaikat baik pasti melakukan aksinya dalam waktu dekat. Kita bahkan belum melakukan apa-apa," kata Ivy seraya menghela napas kasar. Gadis itu kemudian mencubit hidung Keanu lagi untuk meredakan kegelisahannya.

"Aku punya rencana yang merepotkan," ucap Liam tiba-tiba.

"Seberapa merepotkan, Kak?" tanya Luna.

"Delapan puluh persen?" jawab Liam tidak yakin. "Mungkin bisa lebih besar."

"Jika setinggi itu, kita bisa menghentikan salah satu langkah malaikat putih," kata Ivy pelan.

"Sebelum itu, aku harus meminjam tangan kalian berlima. Bukankah kalian terlalu menganggur adik-adik?" tanya Liam dengan senyum mengerikan.

Suasana ruang belajar menjadi dingin. Calvin dan Luna tidak berani membantah perkataan sang kakak. Hugo menjadi diam dan berhati-hati. Si kembar Keanu dan Kenan lagi-lagi berwajah bodoh dan memelas seperti anak anjing. Mereka semua tahu kalau Liam sangat kejam ketika otaknya berkerja.

Rencana delapan puluh persen ini berada di tingat gila.

Ivy tertawa terbahak-bahak ketika melihat wajah adik-adiknya yang lucu. Gadis itu sudah terlalu sering melihat keganasan Liam, jadi dia tidak terlalu kaget dengan perubahan suasana yang tiba-tiba. Lebih mengherankan kalau dia masih takut dengan Liam gara-gara senyumannya yang mengandung kejahatan.

"Kalian semua pasti sudah tahu kalau kami tidak bisa bergerak bebas saat ini. Ada guru menyebalkan yang terus mengawasi seperti kamera cctv." Ivy menjelaskan keadaannya sesingkat mungkin, untung saja Mahawira bisa mengerti.

"Kenapa tidak dipecat saja?" tanya Keanu kesal.

"Apa kau tidak mau membantu kami?" tanya Liam. Pemuda itu masih tersenyum kejam dan Keanu langsung menutup mulutnya.

"Kami akan mendengarkan dengan sepenuh hati," jawab Calvin mewakili semua Mahawira muda.

Liam kemudian menoleh ke arah Ivy yang sedang memeriksa hidung Keanu yang masih memerah akibat cubitan. Pemuda itu mengubah ekspresi lembut. "Kau atau aku?"

Ivy tersenyum tipis ketika mendengar pertanyaan singkat dari Liam. Sebelumnya mereka sudah pernah membahas masalah ini dengan Hyuga, Cherish, dan Garuda, tetapi saat itu rencana mereka terhalang oleh Ultimatum Oort.

"Bukankah lebih aneh kalau aku yang memegang tahta emas itu?" Ivy melemparkan kembali pertanyaan itu kepada Liam.

Liam kembali mengingat percakapannya dengan Garuda mengenai pewaris tahta Bimasakti. Garuda tidak sepenuhnya percaya dengan Ivy karena suatu saat dia bisa menekan posisi Liam. Pembicaraan singkat itu dia ceritakan kepada Ivy karena Liam sangat mempercayai saudara sepupunya.

Saat itu, wajah Ivy terlihat lebih rumit dan Liam tidak punya cara untuk mengembalikan suasana ceria. Ivy adalah gadis yang kuat dan cenderung mengeluarkan emosi dengan keras, dia juga tidak pernah mengeluh. Ketika Ivy menangis, Liam merasa bersalah atas keraguan sesaat yang menyakitkan itu.

Meski menyakitkan, kini Liam harus mendengarkan jawaban pasti dari Ivy. Apakah gadis itu mencoba untuk menikam atau mendukungnya?

"Kau lebih pantas daripada aku." Keputusan Ivy sudah bulat dan Liam tidak menemukan jejak kebohongan pada mata lelah itu.

"Kau menyelamatkanku lagi hari ini."

Liam sangat berterimakasih kepada saudaranya. Sejujurnya tidak ada orang yang bisa menggantikan kesetiaan Ivy termasuk Cherish, tunangannya sendiri.

"Aku tahu."

Liam kemudian menatap adiknya Calvin dan menepuk kedua bahu lebar yang sedikit kekar itu. "Aku ingin kalian berlima menyebarkan rumor di area Hoba. Gedung Utama A adalah tempat ideal untuk berperang informasi."

Calvin kemudian menatap saudaranya yang lain, mereka semua mengangguk mantap. "Bahkan pekerjaan ini tidak diserahkan kepada Kak Lukman. Berarti hanya kami yang bisa melakukannya."

"Itu benar." Kali ini Ivy menepuk kedua bahu Calvin dengan pelan. Gadis itu terlihat terkejut sedikit karena tinggi Calvin sudah melampauinya. "Jangan terlalu percaya diri, Calvin. Kau harus tetap rendah hati."

Calvin mengangguk pelan.

"Aku memilih kalian karena cocok. Lukman mungkin mempunyai pengaruh besar tetapi rumor ini akan dilihat meragukan kalau dia yang menyebarkan," jelas Liam dengan sabar.

"Bukan itu saja. Hugo akan membuat rumor di jurusan BAHASA. Keanu dan Kenan di jurusan MIPA. Luna di jurusan IPS. Calvin akan menyebabkan rumor di ruangan Aldebaran dan sekitarnya," lanjut Liam dengan tegas.

Luna mengangguk semangat karena rencana Liam sangat hebat. Gadis itu akan memberi semangat kepada Calvin yang mendapat tugas tersulit.

"Ternyata kakak sudah memikirkan pembagian ini," gerutu Kenan merasa dikhianati.

Calvin mendengkus, mengabaikan gerutuan yang keluar dari mulut Kenan. Pemuda itu kemudian menatap menatap kakak laki-lakinya yang lebih tua setahun. "Apa yang harus kita sebarkan?"

Liam menyeringai. "Katakan kepada mereka kalau Dewan Muda adalah Liam Mahawira."


Love

Fiby Rinanda 🐝
21 Juni 2020
Revisi : 8 September 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top