열 여섯 (Sixteen)

Seojin sudah berada di apartemen yang ia tinggali kurang lebih delapan jam dan tempat tinggalnya yang sebelum ia tinggal sudah rapih dan bersih saat kembali sudah berubah menjadi kapal pecah, banyak bungkus makanan ringan dan botol-botol soju di ruang tengah.

Apa yang dilakukan Taehyung kali ini ... ia menekan pelipisnya, Yeontan datang dan menyuruh Seojin untuk mengikutinya, ia berlari kearah kamar, Seojin mengikuti anjing manis ini.

"Apa yang terjadi Yeontan?" Tanya Seojin yang menatap Yeontan yang berada di sampingnya.

Yeontan tak menggubris. "dia membuat kekacauan lagi?"

Guk... guk...

Anggap saja Yeontan menjawab pertanyaannya dengan mengatakan. "iya, dia merusak semuanya"

Anggap saja seperti itu.

Seojin mengangguk lalu ia membuka perlahan pintu kamar Taehyung dan melihat seisi kamar yang lebih rapih dari ruang tengah dan sangat-sangat bersih berbeda dengan ruang tengah yang sudah menjadi korban kehancuran dari Taehyung, dan sejak kapan pria pemalas ini merubah denah kamar –yang sebelumnya menjadi kamar Seojin.

Seojin mendekat kearah Taehyung yang sedang tidur dengan gaya anehnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN?"

Taehyung membuka matanya sebelah, "Kau pulang? Aku kira kau tidak akan pulang malam ini, siapa yang kau layani kali ini? Pria tua dan kaya atau anak muda yang sedang mencari pelampiasan?" Taehyung menatap tajam Seojin.

Seojin tak membalasnya karena itu akan membuatnya hilang kendali jika melayani ocehan manusia yang sedang mabuk ini. "kau tau, aku menunggumu dan anak kita menunggu ibunya pulang, ia kelaparan dan membutuhkan air susu mu" oceh Taehyung yang membuat Seojin menatapnya tajam.

"ANAK KITA? Apa maksudmu kita? Anak? Aish, aku belum pernah memiliki anak apalagi anak dari mu! Dan kau mengatakan anak kita? Aish, aku bisa gila mendengar omongan orang gila"

"Kau tak menganggapnya? Yeontan kemarilah nak"Yeontan menghampiri Taehyung.

Wajah Taehyung berubah sedih menatap Yeontan, "Apa kau sedih nak? Eomma mu tidak menganggapmu. Padahal kita membuatnya bersama"

"Orang gila" ucap Seojin. Ya Tuhan, apa dosa Seojin yang mendapatkan cobaan menghadapi orang gila seperti ini.

Seojin bergegas keluar kamar Taehyung dan ia merasa tidak ada gunanya ia menghampiri manusia aneh yang satu ini.

"YAA!! Lihatlah hidungnya sangat mirip denganmu?!"

Seojin menghentikan langkahnya yang masih berada di pintu kamar dan berbalik menghadap Taehyung yang sedang meneliti wajah Yeontan.

"Ya! Kau menyamakan ku dengan hidung anjing!" Seojin kembali melangkah "benar-benar orang gila" gumam Seojin.

Ia memasuki kamarnya dan merebahkan dirinya, ia menatap langit-langit, ia merasa jika dirinya sekarang lebih baik dari sebelumnya dan ia mulai kembali menjadi Kim Seojin yang sempat menghilang selama lima tahun. Ya, walaupun ia sadar Kim Seojin yang sekarang lebih menyebalkan dan sering marah-marah dan itu hanya berlaku kepada Taehyung saja, tidak ada Seojin yang terlalu manis seperti masa muda itu.

Ya, ia masih muda hanya umurnya saja sudah dua puluh tujuh tahun, seharusnya ia sudah menikah di umur yang matang namun karena sebuah trauma membuatnya merasa takut untuk menikah, walaupun banyak pria yang mengantre untuk menjadi suaminya, bahkan Jeon Jungkook, Park Jimin, Kim Seokjin bahkan Kim Namjoon juga sepertinya sedang mengantre di belakangnya.

Ia mengambil ponselnya yang berada di tas tangannya, dan melihat ada satu pesan dari orang yang tak ia kenal dan pesan yang membuatnya merasa aneh.

010-4027-04

Jangan berubah, tetaplah menjadi Seojin-ku yang manis.

Mianhae

Nuguseyo???

Tidak ada balasan lagi dan ia mengira jika itu pesan dari Jungkook karena memang selalu mengatakan seperti itu 'jangan berubah, tetaplah menjadi Seojin-ku yang manis' tapi ia juga merasa jika ini bukan Jungkook, ia tidak akan mengatakan permintaan maaf secara tiba-tiba apalagi melalui pesan.

Biasanya ia jika meminta maaf, ia pasti akan meneror Seojin dengan banyak panggilan hingga diterima oleh Seojin, dan jika sampai tidak di terima panggilannya ia akan datang kehadapannya lalu meminta maaf secara jantan.

Iya karena ia seorang kelinci jantan dan berotot.

Itu yang sering dilakukan Jungkook selama berteman dengannya, ia pun tak mengambil pusing dan akan pergi tidur, namun handphonenya kembali bergetar dan bertanda pesan baru saja masuk.

010-4027-04

Mianhae ....

Hanya itu?

Seojin mengira ia akan menyebutkan namanya tapi tetap mengirim pesan permintaan maafnya, dan Seojin tidak menggubrisnya mungkin saja itu hanya orang iseng.

Dan tak lama kemudian Seojin tertidur dengan tangan yang masih mengenggam handphone di atas wajahnya dan terjatuh tepat di wajahnya yang sedang asik tertidur, ia mendumel sendiri sebelum tertidur kembali.

***

Taehyung mengganti pakaiannya dan pergi dari apartemen setelah melihat Seojin tertidur, dan ia pergi dengan membawa mobil kesayangannya menuju salah satu bar yang berada di Seoul, saat ia memasuki ruangan –yang selalu dipesan- dan ia yang terakhir datang dari yang sudah dijanjikan.

"YA! Taehyung-ie, kenapa kau telat?" tanya Namjoon.

"Dia kan memiliki boneka, jadi bersenang-senang sebelum kembali bersenang-senang" timpal Jungkook yang sedang minum.

Taehyung hanya diam, ia duduk di sebelah Yoongi dan memang ruangan ini menyediakan sofa dengan bentuk leter U, dan tak lupa mereka juga memesan wanita yang berada di sana.

Taehyung didatangi wanita yang paling sexy diantara wanita yang lain, dan satu wanita lain mendekati Yoongi, namun dengan mulut tajamnya Yoongi ia menolak mentah-mentah wanita yang akan menemani malamnya itu.

Wanita itu tidak kenal lelah, ia terus menerus mendekati Yoongi hingga membuatnya begitu kesal, "APA KAU TULI!!!! AKU TIDAK INGIN WANITA SEPERTIMU MENYENTUHKU!!" teriak Yoongi tajam melebihi tajamnya silet.

Wanita yang berada disana menatap takut kearah Yoongi dan itu adalah hal biasa bagi para pria hidung belang mendengar perkataan tajam Yoongi yang hanya bisa mereka terima dengan lapang dada karena tidak bisa membalas. Well, Yoongi selalu pms saat sudah berada di club.

"Hyung, apa kau tidak kasihan dengan dirimu sendiri?" celetuk Hoseok setelah berciuman dengan wanita sewaannya.

Yoongi hanya diam tidak menanggapi ucapan Hoseok yang tidak bermutu. Malah ia selalu membuang nafasnya lelah berkali-kali.

"Sudah, bersenang-senanglah. Biarkan Yoongi yang seperti ini" ucap Namjoon yang mulai bermain dengan wanitanya.

"Kook, kau tidak boleh melakukannya!" cegah Namjoon saat melihat Jungkook akan bermain dengan wanita dan menghentikan aksi Jungkook itu.

Jungkook langsung menjauh dan kembali meminum, "Hyung, kapan kau akan membawa bonekamu? Aku ingin melihat dan mencobanya"

"Nanti akan aku bawakan boneka ku, sekarang belum saatnya ia aku keluarkan."jawab Taehyung tenang.

"Pelit sekali kau!!" timpal Jimin yang sudah mabuk karena ia terus saja minum.

"Bawa juga wanita yang membuatmu jatuh cinta itu?!" balas Taehyung.

"Ah, dia memiliki pawang dan bahkan lebih buas dari pada singa"Jimin menjawab sambil tersenyum dan menatap Namjoon.

Namjoon memukul kepala Jimin dengan keras."Hyung, kenapa kau memukul kepalaku!!" Jimin mengusap kepala yang terasa kebas akibat pukulan Namjoon.

"Supaya kau sadar!!"

"Kook, kau masih mencintai gadis SMA mu itu?" tanya Taehyung.

Jungkook menatap Taehyung lalu meminum segelas sebelum menjawab pertanyaan Taehyung. "eummm" gumamnya.

Yoongi hanya menatap Jungkook tak suka, hubungan mereka rumit dan saling berhubungan satu sama lain namun hubungan mereka seperti benang yang kusut dan sulit untuk membuat benang itu lurus, mungkin suatu saat benang yang kusut itu akan perlahan lurus dengan berjalannya waktu.

Berkat wanita yang bernama Kim Seojin. Mereka semua bisa menjadi teman dan selalu berkumpul bersama.

Seojin adik dari Namjoon yang memiliki teman bernama Seokjin yang sering main kerumahnya saat masih zaman mereka masih berkuliah. Dan Seokjin menganggap Seojin adalah adik perempuannya seperti yang dilakukan Namjoon kepada Seojin yaitu menjaga dan melindungi adik perempuannya.

Jimin adalah senior Seojin saat kuliah dan mereka pernah mengambil kelas yang sama dan pria bermarga Park itu menyukai perempuan –Seojin- untuk pertama kalinya selama ia hidup dan Seojin yang sudah memiliki kekasih saat itu.

Jungkook teman semasa sekolah Seojin dari pertama mereka masuk menengah akhir, dan menjadi sahabat Seojin hingga sekarang hanya untuk membuat dirinya bisa terus berada di dekatnya dan juga bergantung padanya. Jungkook sudah seperti kelinci licik, bukan lagi rubah licik.

Hoseok teman dari Taehyung yang notabenya adalah adik dari Yoongi yang entah kenapa mereka bisa menjadi teman seperti ini. Mungkin berkat Yoongi dan Namjoon yang akan menjadi keluarga itu terus saja berkelahi untuk membuat Yoongi merasa bersalah dengan perbuatannya yang telah membuat Seojin keluar masuk rumah sakit, dan pada akhirnya mereka menyerah dan saling berteman dan mengajak yang lain untuk menjadi mereka semua dijadikan teman.

Dan itu semua berkat wanita cantik, manis dan anggun bernama KIM SEOJIN, putra dari Kim Nam Gil dan Seo Eun Ha, adik dari Kim Namjoon, mantan Min Yoongi, sahabat Jeon Jungkook, Junior Park Jimin, adik angkat Kim Seokjin teman baru Jung Hoseok, dan boneka Min Taehyung.

***

"Good morning Yeontan-ie" sapa Seojin yang baru saja keluar kamar dan melihat Yeontan yang diam didepan televisi.

"Kau tak menyapaku!?" ucap Taehyung yang baru saja datang dari dapur.

Awalnya ia kira Yeontan yang menjawab, ternyata seekor tikus liar.

Seojin melengos dan masuk kamar mandi, ia sedang malas melihat tikus liar itu. Setelah sekian lama ia berada di kamar mandi bawah ia terkejut saat melihat tikus liar, eh, maksudnya Taehyung yang berada di hadapannya saat ia membuka pintu.

"astaga!!" Seojin menutup matanya saat melihat penampakan yang begitu tampan.

Iya, tampan jika di sandingkan dengan para anjing yang pernah ia asuh, baik si poppy, si anjing yang sering mengumpat, Holly, si Rapmon anjing besar berotot dan juga Yeontan si manis.

"Ya! Kenapa kau diam di sini?"

Ia hanya menampilkan senyumnya, Seojin bergidik saat melihat senyum kotak Taehyung. "Kenapa, terpesona dengan senyumanku?"

Seojin memutar bola matanya malas, "Hah, jangan tersenyum dihadapanku, mukamu terlalu aneh saat tersenyum. Apa kau mengerti?" ucap Seojin yang menekankan kalimat akhirnya.

"Hey... hey... hey... pesonaku ada dalam senyumanku ini, banyak wanita yang terikat hanya dengan melihat senyumku dan bibir sexy ku ini"

Seojin memasang wajah datarnya dan mengerut dalam. "Hahaha.... " tawanya hambar "kau pikir senyumanmu itu jaring laba-laba? Hello... Tuan Min Taehyung yang terhormat, mohon maaf atas kelancangan saya, saya hanya meminta kau MENGHINDAR DARI HADAPANKU!"

Bagaimana tidak menjadi ganas, jika Taehyung sudah mengunci tubuh Seojin dengan kedua tangannya yang berada di sisi badannya dan badan Seojin yang sudah menyender di dinding depan kamar mandi. Taehyung memiringkan kepalanya dan tersenyum penuh arti, ia mendekatkan wajahnya kearah wajah Seojin yang sudah menegang dan ia menciumnya dengan sangat lembut hingga membuat Seojin membeku kaku.

Seojin mendorong Taehyung sebelum semuanya terlambat. "APA YANG KAU LAKUKAN?"

"Tentu saja menciummu.."balasnya dengan tenang.

Seojin mendecak dan pergi dari hadapan Taehyung dengan dorongan yang dahsyat. Ia pun datang kearah dapur dan memasak untuk sarapan tentunya untuk dirinya sendiri, ia tak sudi memasak untuk Taehyung, pacar saja bukan apalagi suami.

Ia membuat menu yang sering ia lihat di hotel saat sarapan dan mencuri resepnya dengan menyogok chef yang menanganinya. Ia menghidangkan sarapan untuk dirinya dan menghampiri meja makan yang sudah ditempati Taehyung di salah satu bangku yang berada di sana.

Seojin menyembunyikan piring yang ia bawa di belakang punggungnya. Taehyung terus menatapnya dengan tatapan lapar.

"Apa lihat-lihat?" ucap Seojin sewot.

"Apa kau tak kasihan kepadaku?" suaranya merendah untuk membuat Seojin merasa iba kepadanya, namun Seojin sudah kehilangan rasa ibanya kepada manusia bernama Taehyung.

Seojin diam. "Aku belum makan sudah dua hari"

"Lalu?" tanya Seojin malas.

"Berilah makananmu kepada manusia ini"

Seojin menyeringai. "Ini makanan kesukaanku.."

"Apapun yang kau sukai, aku akan menyukainya" ujar Taehyung masih dengan wajah memelasnya.

"Itu artinya kau akan mengambil barang-barangku dan apapun yang aku sukai?! Shirreo, aku tidak ingin membaginya denganmu!"

"Orang yang memberi makan kepada orang lain akan mendapatkan keberkahan dan akan dilebarkan sayapnya" ceramah Taehyung.

Entah apa yang dimimpikan Taehyung hingga ia berkata seperti itu.

Seojin merinding mendengar ucapan Taehyung. "Sadar Taehyung, kau tidak cocok seperti itu!"

Pada akhirnya Seojin membagi sedikit sarapannya kepada Taehyung, hanya sedikit saja dan karena itu timbullah perang ke enam sebelum mereka memakan sarapan mereka.

*** 

huhuhu update kan, ada yang nunggu Taehyung dan kawan-kawan?

ada dong pastinya, wkwkwk

tunggu kelanjutannya yaa... 

salam manis 

sahabat dari Jeon Jungkook 

aku siap untuk di kejar masa. huh

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top