11. Hunting

Blackpandora_Club's Monthly Prompt

"Hai, Lagi Apa?"

a short story

***

"Halo," sapanya.

"Hai," sapa suara di ujung sana.

"Siapa?"

"Sedang apa?"

"... Siapa ini?"

"Aku sedang mengamati bulan yang tidak pernah menyadari keberadaan bintang."

"Saya tutup."

"Tidakkah kamu mau tahu apa yang sedang dilakukan oleh sang bulan?"

"...."

"Ah, kamu penasaran, 'kan?"

"... Siapa ini?"

"Sang bulan sedang mengerutkan dahinya, menatap lantai di bawah kaki dengan tangan kiri terkepal di samping tangan."

"...!"

"Sang bulan kelihatan panik, dia sedang menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri."

"Ini tidak lucu! Di mana kamu?!"

"Bukankah bintang selalu ada di sekeliling bulan? Artinya, aku bisa berada di mana saja."

"Saya bisa melaporkan kelakuanmu."

"Bisakah? Dengan bukti apa?"

"Riwayat teleponku bisa melacak ponselmu."

"Tidakkah kautahu, melacak seseorang melalui nomor itu mustahil? Tidak ada yang bisa melakukan itu."

"Tapi aku memiliki nomormu."

"Benarkah? Bukankah nomorku tertampil dengan nama 'No Caller ID'?"

"Sialan! Kututup!"

"Tidak ada yang bisa menghentikanku untuk---"

***

"Halo?"

"Kupahami sekarang bahwa ancamanmu hanya kalimat tak berarti."

"Kututup."

"Tidakkah kauingin tahu siapa yang meninggalkan jemari dalam kotak yang kautemukan di halaman rumahmu?"

"Apakah kamu mengindikasikan bahwa aku bodoh? Aku tahu kamu pasti ada di balik kejadian mengerikan itu. Apakah kamu tahu apa yang terjadi ketika aku menelepon polisi atas penemuanku? Mereka hampir menjadikanku tersangka!"

"Kenapa kamu masih mengangkat teleponku?"

"Karena aku ingin meneriakimu, sialan! Apa yang menyenangkan dari melakukan kengerian ini? Kamu menguntitku, mengirim jemari seorang manusia kepadaku, dan untuk apa?"

"Tidakkah identitas di balik jari-jari itu lebih penting dari motifku sekarang?"

"...."

"Ah, lihat. Kamu tidak sepintar itu, bulanku."

"Siapa?"

"Aku? Aku pengagum sang bulan."

"SIAPA ... jari-jari punya siapa itu?"

"Hm. Kapan kali terakhir kau bertemu dengan sang matahari?"

"Berhenti menggunakan istilah-istilah memusingkan. Siapa maksudmu, sang matahari?"

"Orang yang selalu sang bulan lirik, mengabaikan bintang yang selalu menemaninya di malam hari."

"... Lirik ...."

"Kamu pasti bisa menebaknya."

"... Ah."

"Napasmu tidak teratur, bulan. Tarik napas, tahan sampai hitungan kelima, dan keluarkanlah."

"Eric ...!"

"Oh, itukah nama sang matahari? Aku penasaran. Saat kutanya, dia malah berteriak. Mungkin karena sakit yang menjalar dari jemarinya."

"Orang gila! Psikopat macam apa kau?! Oh, Eric ... Eric! Dasar gila! Perlihatkan dirimu, dasar penakut!"

"Hahaha!"

"Tidak lucu!"

"Oh, suaramu yang gemetar terdengar seperti melodi terindah di telingaku."

"Eric ... di mana dia? Dia masih hidup, 'kan?"

"Aku tidak suka ketika ada orang yang menyentuh kepunyaanku."

"Kepunyaan?! Aku bukan milik siapa pun!"

"Artinya kau juga bukan milik Eric, hm?"

"Sialan ... sialan! Aku menyayanginya! Sialan!"

"Jangan membuatku marah. Satu-satunya orang yang akan kausayang adalah aku; sang bintang."

"Berisik! Sialan!"

"Kau---"

"... Ukh, tidak. Tidak, tidak, tidak. Eric ...! Eric, tidak mungkin. Tidak mungkin ...!"

"Hei," sapa suara di belakang sang bulan.

"Kau ...!"

"Bukankah sudah kubilang, jangan membuatku marah? Aku belum selesai, dan kamu seenaknya menutup teleponku?"

"Lepas---"

"Hei, hei. Hei. Oh, kau menangis. Bukankah itu indah? Lihat pipi pucatmu itu, basah karena air mata yang kaubuat untukku."

"Kau---"

"Bukankah sudah kukatakan untuk tidak membuatku marah? Dengan mencekikmu seperti ini, seharusnya kamu lebih peka. Apakah aku harus mengencangkan genggamanku?"

"...."

"Bagus, begitu."

"... Uh ...."

"Benar, lemaskan tubuhku. Pasrahkan semuanya kepadaku.

"Acelyn. Tahukah kamu seberapa lama aku menantikan momen ini? Saat di mana kamu akan melihatku dari mata ke mata, saat ketika aku bisa menyentuhmu seperti ini ..., berbicara denganmu secara langsung.

"Tahukah kamu, apa yang telah kaulakukan kepadaku? Sejak aku melihatmu di halte bus hari itu, aku tidak bisa melupakanmu. Caramu tersenyum dan menyapa orang yang tak kaukenal sepertiku ... aku merasa ingin memiliki semua itu sepenuhnya hanya untukku."

"Apa yang telah kaulakukan pada Er---ah!"

"Aku tidak suka ketika bibirmu itu menyebut nama lain selain namaku."

"...."

"Rhys. Namaku Rhys. Tidak lama lagi, hanya namaku yang akan kausebut. Tidak lama lagi, kau bahkan tidak akan mengingat namamu."

"Kumohon ...."

"Bagus, benar begitu. Memohonlah kepadaku.

"Oh, kau membuatku gila.

"Tahukah kamu, sudah berapa lama aku mengincarmu?

"Sudah berapa lama bintang ini memburu bulan?

"Terlalu lama sampai aku tak kuasa menyaksikan bulanku dalam dekapan matahari.

"Kau ditakdirkan bersamaku."

"Kamu tidak bisa mengatakan itu ...!"

"Ya, mungkin. Namun, garis takdir pun akan kuubah agar aku bisa memilikimu."

"...."

"Ah, lihat itu, kamu tidak lagi menangis. Mengingatkanku kepada hukumanmu. Kau telah membuatku marah, memotong kalimatku, mencoba untuk melawan pernyataanku, bahkan mengkhawatirkan dan menyebut nama pria lain.

"Kira-kira, bulan, hukuman seperti apa yang dapat diberikan bintang?"

***

695 kata.

CRINGE.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top