Part 8 | Laugh of loud (2)

Selamat berbuka puasa❣

Dia bernapas lega, lega sekali setelah satu jam terkurung di kantor Madam Young. Jisoo hampir mati dini karena Madam Young marah padanya atas insiden Taeyong kedapatan hangout selama jam kerja bersama perempuan, dan Jisoo tidak tahu apa-apa. Bos Lee sukses mengelabui atensinya, dia berhasil kabur saat jam kerja. Jisoo tak terima, karena ulahnya dia kena dampratan Madam Young.

S

ementara Taeyong bahagia di atas penderitaan Kim Jisoo.

Ish!” Makin hari makin ngeselin saja si bos. Semakin menyakinkan Jisoo untuk mengguna-gunanya. Mengguna-guna pria itu supaya tunduk padanya.

Jisoo saja capek; capek makan hati.
________________________
Ari: cogan emg ngeselin

Jisoo: kali ini aku sependapat, Ar!

Ari: :")

Jisoo: nyantet dosa gak sih?

Ari: halal

Ari: nyantet cogan halal kalo ditanya kata siapa, bilang aja kata ari.

Jisoo: cari dukun kuy?

Yuta: sinting

Jisoo: serius ini

Ari: ngapain cari dukun kalau ada Ari? Mukamu aku permak jd bidadari nanti dia juga tunduk

Jisoo: pecat dong? Males ah nganggur.

Ari: selagi masih ada yuta menganggur gak masalah, honey.

Yuta keluar

Ari: HAHAHAHAHA
__________________________

Jisoo ketawa puas tak berhenti-henti, dia terhibur, seenggaknya kebeteannya hari ini terenyahkan. Tawanya makin menggelegar ketika Ari mengirimkan foto derp facenya. Gadis cantik itu memang paling senang menghiburnya, andai Jisoo seorang laki-laki pasti Ari udah dia pacari. Anehnya, asmara Ari selalu berakhir tragis.

Mengingat Ari karakternya galak, banyak lelaki menjauh karena takut padanya. Yuta pun begitu, lebih memilih diam seribu bahasa kalau Ari sudah mengeluarkan jurusan andalannya; angry bird.

“Selama ini sekretaris suka lalai bekerja, ya?”

“Iy—eh?” Ia mendongak, mata menyipit begitu melihat pria asing itu terang-terangan lantas berpikir, malaikat sekarang menjelma manusia, ya? Jisoo kaum lemah. Lihat yang ganteng dikit langsung blank, malu-maluin saja.

Pria itu sama sekali tidak risih dengan cara pandang Jisoo padanya, malah dia menggulum senyum ramah. Senyum ganteng yang membuat pipi Jisoo merona malu.

Jisoo berdehem. “Maaf, ada yang bisa saya bantu?” tanyanya bersikap profesional.

“Taeyong di ruangannya?” Astaga, baru tadi Jisoo menghibur diri, namun saat mendengar nama bossnya disebutkan, moodnya hancur kembali. Tapi dia tetap profesional, meski kesal setengah mati dan siap melempar santet untuk si boss.

“Atas nama siapa?” tanyanya. “Sudahkah membuat janji dengan Bos Lee sebelumnya?”

Dia menggeleng sekali. “Belum,” menambahi, “saya tidak perlu membuat janji dengan anak itu.” Senyumnya manis. “Maksudku, Boss Lee. Di ruangannya?”

Jisoo bertanya-tanya saat pria itu menyebut Bos Lee ‘anak itu’. Pikirannya mulai menebak-nebak, seberapa dekatnya mereka. Kalau dilihat secara detail mereka terlihat agak mirip.

Miss?” tegurnya memegorki dirinya sedang melamun.

“Tunggu sebentar, Bapak—”

“Myungsoo,” ujarnya memberitahu namanya.

Jisoo mengangguk mengerti. “Saya sampaikan dulu ke Bos Lee.”

“Tidak perlu. Biar saya langsung ke ruangannya saja.« Dia tersenyum lagi. Sepertinya senyum adalah kebiasaan Myungsoo. “Saya lebih suka membuatnya terkejut,” kekehnya bersiap pergi menuju kantor Taeyong.

Jisoo kembali mengangguk mengerti. Padahal masih bertanya-tanya, siapa pria itu dan ada hubungan apa dengan Bos Lee, mereka terlihat mirip.

“Ah. ya,” ucapnya tiba-tiba berbalik menghadap Jisoo lagi. “Saya boleh memberimu saran?”

Kali ini giliran dia menatap Jisoo dari atas sampai bawah. Membuat Jisoo langsung menatapnya skeptis dan mencurigainya sebagai pria brengsek, sama seperti pria lainnya yang hanya memandang fisik tapi faktanya ucapan Myungsoo mengagetkan Jisoo.

“Lain kali ke kantor pakai fandaution yang kontras sama kulit, kamu terlihat mencolok.” Senyumnya sama sekali tidak terlihat brengsek, terkesan ramah dan sopan. “Ganti fandaution. Cari warna yang kontras sama kulit, jangan berlebihan memakainya, itu tidak baik,” katanya demikian.

Jisoo melongos tak menyangka akan ada pria yang menyadari jenis fandaution yang dipakai untuk menutupi identitasnya. Dia akui fandaution yang dia pakai memang tidak kontras warna kulit, tapi tak percaya bahwa dia segampang itu menyadarinya? Wow!

Buru-buru dia memberitahu Ari, karena temannya yang selama ini mendadaninya. Jisoo bisa bayangkan betapa kesalnya Ari setelah tahu ada orang yang tidak terkecoh dengan make-overnya.

♨♨♨

“Kalau maksud kamu paling ganteng di kantor ya, Bos Lee,” ujar Hwasa di sela makan siang mereka.

Jisoo menggeleng kuat. “Bukan Bos Lee. Ada lagi pokoknya.” Jam makan siang, Jisoo segera mengajak Hwasa dan Yuta berdiskusi, membicarakan pria asing yang Jisoo temui. Sialnya dia lupa nama pria itu, membuat mereka penasaran. “Lebih ganteng—eh, enggak, deh. Pokoknya hobinya senyum nggak kayak Bos Lee, muka jutek, ngeselin minta di tampol mana rempongnya kayak tante-tante lagi.” Kalau dipinta mendisripsikan bossnya itu, Jisoo paling jago saking sebalnya setengah gila.

Hwasa tertawa geli. Dia paling suka mendengar kecerewatan Jisoo apalagi saat menceritakan tentang si boss. Sementara Yuta menikmati makan siangnya. Dia cukup lelah dengan pekerjaannya hari ini. Ada banyak  dokumen yang dia edit semenjak Doyoung cuti kerja, semua tugas beralih padanya.

“Minhyun?” tanya Hwasa sambil menunjuk sosok pria ganteng yang berdiri mengantri di cafetaria kantor. Jisoo melihat dan baru kali ini melihat pria bernama Minhyun. “Dia bukan?”

“Bukan,” sahutnya cepat tapi matanya masih keasyikan melihat Minhyun. Yuta yang melihat itu langsung mengejek Jisoo. “Aku nggak akan berpaling dari kamu, Yut. Selama aku menjomblo, kamu tetap prioritasku,” katanya.

“Udah ada cewek belum dia?” tanya Jisoo. Mulai deh, keluar jiwa snake-nya.

“Belum pernah ngelihat dia sama siapapun,” kata Hwasa. “Bersih dari gosip dia.” Atensinya fokus ke Minhyun, pria tampan yang selama ini selalu jadi idaman para hawa. Minhyun menempati posisi kedua di kantor sebagai visual perusahaan setelah Bos Lee.

“Cocok gak sama aku?”

Hwasa meliriknya. “Cocok-cocok aja kalau dianya mau sama kamu, hahaha.” Entah itu pujian atau hinaan. Hwasa kalau ketawa heboh banget. “Sumpah, belum pernah ada kabar cewek kantor dating sama dia.”

“Bagus dong. Berarti Kim Jisoo jadi yang pertama.” Ucapannya langsung terpotong setelah Yuta menyumpal mulutnya dengan sepotong ayam. Jisoo merenggut kesal sambil menyingkirkan ayam dari mulutnya. “Gak usah iri dan dengki!” protesnya mendelik marah.

Sebelum Yuta membalas, Jisoo kegirangan begitu melihat pria itu, si asing, masuk ke cafetaria kantor dan ternyata dia tidak sendirian. Jisoo tertegun melihat Taeyong ikut juga ke cafetaria bersama pria itu, padahal sebelumnya dia paling enggan cafetaria kantor. Soalnya Jisoo sering disuruh pesanin makan di luar kantor.

“Itu dia!” serunya semangat menunjuk mereka dengan dagu.

Hwasa dan Yuta ikut memperhatikan lalu mereka kompak menoleh ke Jisoo. “Dia saudaranya Bos,” jawab mereka hampir barengan.

“Siapa?”

“Lee Myungsoo, kakaknya Lee Taeyong,” sambung Hwasa.

Yuta bertanya, “Kamu nggak baca silsilah keluarga Madam Young?”

Jisoo meringis kecil. Jujur, dia belum pernah membaca silsilah keluarga Madam Young. Mungkin pernah tapi tapi semuanya dia baca.

“Sekretaris barumu lucu, Yong.” Myungsoo mencuri pandang ke sebrang, melihat keasyikan sekretaris baru Taeyong bergurau bersama dua temannya.

Taeyong melongos tak peduli, enggan menanggapi pendapat kakaknya tentang Kim Jisoo. Lagian bukannya Myungsoo sudah membicarakan keanehan sekretarisnya di kantornya tadi?

“Tumbenan Mama ngasih kamu sekretaris kaya—bentar, siapa namanya tadi?”

“Kim Jisoo,” sahutnya mendengus sebal. “Sekretaris ngeselin gitu, apanya yang lucu sih, Kak?”

Myungsoo tertawa melihat ekspresi kesal bercampur dendam Taeyong. “Just look at her,” ucapnya disertai ajakannya untuk melihat Jisoo yang masih asyik bergurau bersama temannya, apalagi saat perempuan itu bergelantung manja di dekat Yuta, dan dalam sekejap ekspresi Jisoo berubah kesal karena Yuta mendorong tubuhnya menjauh.

Taeyong melihat, cuma merasa aneh melihatnya.

She's beautiful in her simple little way,” kata Myungsoo mendiamkan Taeyong yang tak percaya dengan ucapannya barusan.

dulu tuh sebelum taeyongxjisoo, aku pernah baca ff myungsooxjisooo berbahasa inggris dan itu menggemaskan sekali makanya kumasukin aja myungsoo 😍

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top