Part 27 | Sweet Talk (2)

Double update sesuai janji🤘

jangan lupa cek fmv nya ❣

ps. tiati ada plot twist🙊
____________________________

Selesai menemaninya sarapan, dia segera membereskan meja makan dan mencuci piring. Setelahnya menyuruh si Boss Lee mandi, segala perlengkapan mandi sudah dia siapakan. Kurang baik apapula Jisoo itu? Calon istri idaman sekali.

Jisoo mengantar Taeyong sampai kamar mandi. Namun langsung ditahan olehnya saat dia hendak pergi. Taeyong meminta supaya Jisoo menunggunya di luar, yang mana langsung dia tolak.

“Di sini aman. Nggak akan ada yang ngintip Bos mandi.”

“Kalau teman kamu pulang gimana?”

Alasannya kenapa meminta Jisoo menunggunya, karena takut Ari pulang. Takut temannya itu menerobos masuk ke dalam. Jisoo sampai ketawa, antara kasihan sama lucu. Segitu takutkah si boss sama Ari?

“Ari nggak sefreak itu, Bos.”

“Siapa tahu, ‘kan? Saya hanya waspada saja.”

Dia berdecak sebelum akhirnya mengiyakan. Nanti kalau ditinggalkan, Jisoo yakin Bos Lee akan teriak-teriak memanggilnya dan akhirnya dia tak jadi mandi.

“Sekalian ambilkan baju di mobil, Kim,” pintanya langsung dibalas delikan mata. “Please....” Dan ekspresi memohonnya berhasil memaksa Jisoo mengambilkan bajunya di mobil.

Begitu kembali, Jisoo memanggilnya dengan mengetuk pintu kamar mandi. Tapi orang di dalam tidak merespon panggilannya juga. Jisoo mengomel-omel, ia masih setia menunggu berdiri, dan itu lama banget. Sampai akhirnya dia menyerah dan memilih duduk sambil menunggunya. Berjongkok di depan pintu kamar mandi sambil merenggut bete.

Astaga, si bos kalau mandi ternyata lama banget. Jisoo sampai capek berjongkok menunggunya. Setelah puluhan menit menunggu, ia langsung mendongak begitu pintu terbuka lebar. Sosoknya berdiri menjulang tinggi di depan setengah telanjang, hanya memakai handuk putih melilit pinggang sampai ke bawah.

Jisoo memperhatikan lama sempat tak mengedip sebelum Taeyong tiba-tiba ikut berjongkok di depannya. Aroma segar shampoo menarik perhatian indra penciumannya. Pantes lama ternyata dia keramas, pikirnya masih menatap sang bos yang kini terlihat fresh sehabis mandi.

“Nih,” ujarnya menyerahkan baju ke pemiliknya. Ada untungnya juga boss Lee menginap di tempatnya. Dengan begini dia bisa melihat betapa menawannya seorang Lee Taeyong sehabis mandi.

“Ngapain jongkok?” tanyanya setelah menerima baju ganti dan memakai hanya atasannya saja.

“Capek berdiri,” jawabnya masih dengan mata mengamati Taeyong.

Kelebihan seorang laki-laki, percaya atau tidak, ketampanan laki-laki akan bertambah dua kali lipat sehabis mandi. Ini seriusan, laki-laki sehabis mandi pasti terlihat segar, harum, bersinar, wajahnya berseri-seri dan menarik perhatian. Giliran siang baru deh, sinarnya itu sirna tergantikan oleh kedekilan.

Posisi mereka masih berjongkok depan kamar mandi dan saling berhadapan Jisoo masih betah mengagumi sosok Lee. Rambutnya yang basah terlihat acak-acakan, ingin sekali dia memasukkan ruas jemarinya di sana.

“Kim, boleh minta tolong?”

“Hm?” sahutnya.

“Tolong hair dryer rambut saya.”

“Memangnya saya pembantu?!” protesnya.

Ini nih, definisi nyata dikasih tayo mintanya meghatron.

“Rambut saya basah,” katanya sambil melirik ke arah rambut basahnya.

Tidak perlu diberitahu, dia sudah bisa melihatnya sendiri. “Terus masalahnya sama saya?”

“Saya gak bisa pakai hry dryer.”

“Udah tau gak bisa segala keramas!” omelnya, lantas berdiri dan menghentakkan kaki ke lantai. “Yaudah, iya.” Kan, tetap saja dia menuruti permintaan si bos satu ini.

“Celananya jangan lupa dipakai!” Dia mengingatkan sebelum mengajak Taeyong ke kamar untuk mengeringkan rambut basahnya itu.

Kim memang calon istri idaman. Dia bersungguh-sungguh merawat Taeyong selama pria itu ada di tempatnya. Andai Ari dan Yuta melihat, mereka pasti melongok tak menyangka seorang Kim Jisoo yang biasanya rebahan di atas kasur bermain ponsel tiba-tiba menjadi seorang istri idaman. Pasti ada jin tomang merasuki jiwamnya.

Jisoo seriusan membantu Taeyong mengeringkan rambut, sampai pria itu tertidur bersandar di kursi, terlalu nyaman kepalanya diusap-usap oleh kelima jari sekretarisnya. Setelah selesai, dia berniat membangungkan dan Jisoo tidak perlu repot-repot karena pria itu bangun sendiri.

“Kim!”

“Hm?” sahutnya sambil membereskan kabel hair dryer.

“Setelah saya perhatikan, kamu cantik juga.” Jisoo menoleh cepat, pipinya merah merona. Wah, jangan-jangan Taeyong masih kebawa dunia mimpi lagi.

“... tapi bohong,” tuhkan, “ADUH, KIM!” pekiknya setelah kena tampolan kilat hair dryer oleh Jisoo.

...

Sampai siang Taeyong masih tinggal di tempatnya, belum ada niatan dia untuk pulang. Dengan terpaksa Jisoo seharian menemaninya dengan sikap penuh was-was. Bahkan tadi pagi sebelum pria itu bangun, dia bersama Yuta menyembunyikan foto bertiga, mengamankan dari radar seorang Lee Taeyong demi keselamatan identitasnya.

“Seulgi ngajakin ketemu.”

“Hah?” dia yang tak mendengar menoleh cepat kearahnya, “Bos barusan bilang apa?”

“Seulgi ngajakin ketemu.”

“Yaudah, ketemuan.”

“Males.”

“Kenapa?”

“Males, Kim,” jawabnya sekali lagi sambil menyandarkan punggung ke sofa, kepalanya mendongak atas, dan mata memandang langit-langit flatmate. “Saya tinggal di sini selama dua hari boleh?”

“Enak aja!” Bisa gawat Taeyong mengungsi di tempatnya selama dua hari. Sehari saja sudah kalang kabut apalagi dua hari. “Enggak boleh. Kamar sudah penuh.”

“Saya tidur di kamar kamu.”

“Gak boleh. Nanti saya tidur di mana?”

“Kita tidur berdua,” kekehnya langsung dihadiahi oleh tatapan membunuh seorang Kim Jisoo. “Saya bercanda, Kim,” lanjutnya kemudian.

“Mending Bos pulang saja. Kasihan Pak Myungsoo.”

“Saya lebih butuh dikasihani, Kim, bukan kakak saya.”

Tapi Jisoo masih penasaran sampai sekarang. “Saya boleh tanya sesuatu sama, Boss?” Mungkin bertanya sekarang tidak ada salahnya.

“Apa?”

“Saya bingung,” tanyanya, “kenapa cuma Bos Lee yang dijodohkan sedang Pak Myungsoo enggak?”

Mengerti ke mana arah pembicaraannya, dia mulai membenarkan posisi duduk menghadap samping sekadar ingin berhadapan dengan gadis Kim ini.

“Teman kamu gak cerita apa-apa ke kamu?” Taeyong bertanya balik. “Kukira temanmu bercerita.”

“Cerita apa?”

“Setiap kali Myungsoo pulang, pasti banyak cerita beredar tentang Kakak saya di antara pekerja kantor,” dia masih belum paham, “kamu beneran gak tahu apa-apa?” tanyanya memastikan kebingungan yang tersirat di wajahnya.

Wajar sekretarisnya tidak tahu apa-apa soal Myungsoo, dia masih bisa dibilang orang baru.

“Saya pernah bilang supaya kamu nggak berharap sama Myungsoo. Masih ingat?”

Dia mengangguk mengingat peringatannya dulu.

“Myungsoo sudah beristri.”

“WHAAAAT?!” Astaga, benar-benar sebuah plot twist. Siapa yang tak menyangka kalau ternyata Myungsoo sudah menjadi suami orang.

“... tapi itu dulu.”

“Dulu?”

Taeyong mengiyakan. “Istrinya telah lama meninggal.”

Plot twist sekali. Di kepala Jisoo sekarang terngiang-ngiang sosok Myungsoo yang terlihat baik, murah senyum—tak disangka seseorang yang selalu terlihat ramah padanya ternyata memiliki kisah yang begitu tragis.

“Itu juga alasan kenapa saya menolak dijodohkan. Saya nggak mau calon istri saya bersedih karena menikah bukan dengan lelaki yang disukainya.”

Jisoo seketika bersimpati padanya.

“Kakak ipar saya meninggal karena bunuh diri. Myungsoo menemukannya mati di apartement kekasihnya. Kejadian itu empat tahun lalu, Kim. Sekarang kamu lihat Myungsoo baik-baik saja.”

“Udah kejadian begitu terus kenapa Madam masih ngotot jodohin anaknya?”

Taeyong sendiri tidak mengerti mengapa orangtuanya masih mengotot menjodohkan anaknya setelah kejadian anak pertama mereka.

“Beruntung Papa gak ada niatan jodohin anaknya,” Jisoo entah mengapa merasa bersyukur karena papanya tidak senekat itu, “terus Bos gimana?”

“Apa?”

“Perjodohan.”

“Masih berpikir,” jawabnya.

Jisoo tak bisa memberi solusi karena dia belum pernah terjebak situasi dijodohkan. “Boss kawin lari aja.” Solusi buruk, tapi hanya itu yang terpikirkan olehnya.

“Gila kamu, Kim.”

“Seenggaknya gilanya saya gak separah orang gila tanpa busana,” ujarnya. “Saya serius, mending Boss kawin lari daripada terjebak perjodohan?”

“Masalahnya siapa yang saya ajak kawin lari? Gila kamu.”

“Boss suka sama orang, ‘kan? Nah, ajakin dia aja.”

“Sinting kamu, Kim, sinting!”Mana yang serius kalau idenya itu sangat gila. “Saya gak mau. Lagian perasaan saya belum jelas. Jangan aneh-aneh kamu.”

“Siapa yang aneh-aneh, Boss? Saya hanya memberi solusi saja.”

“Terserah kamu!” Sudah Jisoo tebak tak lama lagi kalimat terkutuk ini pasti keluar dari mulutnya. Bukti kalau dia mulai angkat tangan.

Tapi mulut Jisoo masih tetap bertanya, “Emang perasaan Bos kenapa belum jelas?”

“Saya belum tahu.”

“Biar saya tebak, pasti Bos sedang di fase always thinking about her. Ya, ‘kan?”

Tak disangka tebakannya langsung dibenarkan.

“Boss tanpa sadar suka senyum tiap inget dia, nah, apalagi kalau ketemu pasti bawaannya campur aduk gitu. Hm, gimana ya, jelasinnya, jadi tuh Bos terlalu excited tiap mau ketemu. Terus nyoba cari—”

“Ssst, diam! Kamu gak perlu tahu banyak soal perasaan saya,” potongnya cepat. Sekretarisnya sudah terlalu banyak bertanya dan menebak-nebak isi hatinya.

“Saya hanya menebak.”

“Itu bukan menebak, kepo namanya.”

“Boss bego, ya? Antara K dan M masih ada L. Begitupun antara O dan K terlampui jauh. Jadi, disimpulkan kepo dan menebak berbeda. Kepo terdiri empat kata sedang menebak terdiri dari tujuh kata. Bos harus—hmpthhh.” Mulutnya langsung terbungkam oleh tangan Taeyong. Salahkan Jisoo kenapa bisa begitu cerewet.

setelah kupikir-pikir, tahun lalu menjelang puasa ada infinity war taeyong as daddy, jisoo as nyai huehehe lalu tahun ini ada kim dan lee 😅 aku baru nyadar juga infinity war sama ugly kim gak jauh beda alasannya muncul.

infinity war ada setelah aku terjebak cerita tendae (jisoo-christianyu) pokoknya setelah ini aku tuh kesusahan mau buat cerita taesoo bawaannya gak nafsu gitu hahaha hasilnya beralih ke jisooxlainnya, ujung2nya ke jaewon 😅 terus ugly kim ini juga sama lapaknya ada setelah aku terjebak cerita scenario (jisoo-christianyu) pas lapak ini end aku beneran blank mau buat cerita taesoo, ujung-ujungnya ke jaewon lagi hahaha jiwa halu taesoo balik lagi pas mau puasa itupun muncul dewek setelah puasa halu taesoo 😂😂😂😂

yah jadi curhat, maaf ( ͡°з ͡°)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top