Ticciwork : Second Chance
Ketiga pria berjas putih itu berlari melewati setiap dahan ranting yang menghalangi mereka sementara dibelakang mereka adalah sesosok bayangan hitam, bayangan itu membawa dua kapak dimasing - masing tangannya.
Bayangan itu melempar kapak yang ada disebelah kirinya dan berhasil mengenai pria berjas yang ada ditengah, kedua temannya mempercepat lari mereka tapi tidak berhasil. Hasilnya satu kapak lagi terlempar di ke punggung salah satu pria itu, temannya tidak peduli dan berhasil keluar hutan.
Pria itu berhenti tepat di depan hutan sementara bayangan yang membawa kapak itu tidak mengejarnya lagi, terus apa yang membuat pria itu berhenti?
Ternyata ada sesosok bayangan jangkung yang telah kedatangan pria itu di luar hutan, bayangan jangkung itu mengenakan setelan hitam, kemeja putih dan tidak memiliki wajah. Pria itu ingin kembali ke hutan tapi bayangan jangkung itu telah berada di depannya dan mencekik leher pria itu.
"M - Maaf.." kata pria itu kemudian mati.
"Tidak ada kata maaf kepada seorang penganggu sepertimu.." kata Slenderman kepada pria itu.
"Toby.." panggil Slenderman, bersamaan dengan itu keluar bayangan yang membawa kapak tadi dari dalam hutan.
"Ada apa, Tuan?" tanya Toby.
"Aku ingin kau pergi ke kota, disana ada seseorang yang ingin kau bunuh.." perintah Slenderman.
"Maaf saya lancang tapi kenapa, Tuan? Ini tidak seperti anda biasanya?" tanya Toby lagi.
"Aku tau, Toby. Tapi aku tidak ingin dia menjadi penganggu, jika kau tidak bisa membujuknya, maka bunuh!!!" cetus Slenderman.
"Baik Tuan!!!"
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Malam yang tenang untuk kota kecil seperti Midwest ini, wajar saja karena jam menunjukan pukul 00.15. Disebuah gang kecil terlihat lima pria sedang mengelilingi satu remaja gadis, kelima pria itu memperlihatkan ekspresi menakutkan.
"Ku mohon, jangan sakiti aku.." pinta remaja gadis itu mulai meneteskan airmata.
"Kita sikat saja, boss.." usul pria berbadan kecil.
"Benar, boss. Aku tidak tahan lagi.." tambah pria gemuk mengenakan kecamata.
"Aku juga boss!"
"Aku juga.."
"Baiklah, kalian berdua tangkap tangan mereka biar ku lucuti pakaiannya.." perintah bosa dan dibalas senyuman menjijikan dari mereka semua.
"TIDAK!!!" teriak remaja gadis itu tapi terlambat mulut dan tangannya telah terkunci.
Sang bosa mulai melucuti celana atau rok gadis itu tapi angin berhenti berhembus, begitu juga dengan mereka. Di tengah bayangan malam keluar sesosok bayangan berbadan sedang, rambut coklat, kaos putih dan mantel biru kehijauan dengan bulu putih dibagian leher.
"Bos, bos, siapa dia?" tanya pria berbadan kecil sambil menunjuk sesosok bayangan yang mengenakan mantel berbulu biru kehijauan itu, pria itu tidak tau orang itu laki - laki atau perempuan karena mukanya tertutup kepala mantel Tapi dilihat dari postur dan keadaan tubuh, bayangan itu adalah perempuan.
"Sebaiknya kalian berlima lepaskan gadis itu atau kalian akan mati.." ancam bayangan bermantel itu.
Tapi ancamannya tidak berhasil, malah membuat kelima pria itu tertawa keras.
"Pergilah. Biar aku yang menjadi korban mereka.." kata remaja gadis itu sambil meneteskan airmatanya.
"Tentu aku tidak bisa, gadis kecil. Matamu saja tidak memberitahu seperti itu.."
Waktu tiba - tiba berhenti, tidak bayangan itulah yang bergerak sangat cepat. Dia berhasil menggorok leher pria berbadan gemuk yang mengenakan kacamata, sontak saja sang boss dan ketiga anak buahnya melepaskan remaja gadis itu dan melompat ke belakang.
"Padahal aku sudah memberitahu kalian tapi kalian tidak mengerti. Dengan ini waktu kalian habis.."
Bayangan itu melepaskan pelindung kepalanya yang melindungi mukanya, sekarang keempat pria itu bergidik ngeri melihat sebuah jahitan disekitar mulutnya yang membentuk senyuman itu tapi bukan itu saja, yang membuat mereka lebih terkejut lagi adalah sebuah jam kecil yang tertempel dimata kiri perempuan itu.
"Your time is up.."
Kedua pria yang berada di paling belakang tiba - tiba mati, itu membuat semua orang yang ada disana terkejut termasuk perempuan misterius itu. Setelah diperhatikan lebih jelas lagi, terlihat sepasang kapak tertancap dibelakang leher kedua pria itu. Pada waktu bersamaan seutas bayangan melompat dari atas dan menginjak kedua pria yang terkena lemparan kapak itu sebagai pijakan, bayangan itu rendah tapi mata orengenya menatap mereka semua tajam, dia adalah Toby.
Toby mengambil kembali kedua kapaknya dan dilemparnya ke depan, lemparan Toby membuahkan headshot atau mengenai kepala kedua pria yang ada di depannya termasuk sang boss. Toby melompat turun dari tubuh kedua mayat yang dia injak dan dia mengambil kembali kedua kapaknya yang tertancap di dahi kedua pria yang ada di depannya lalu Toby menatap remaja gadis yang sedari tadi memperhatikan.
"Nona, sebaiknya anda cepat pulang. Mungkin ibu anda sedang mencemaskan anda.." pinta Toby lembut tapi berbadan terbalik dengan tatapannya.
"B - Baik.."
Remaja gadis itu bangkit dan berlari keluar gang, sebelum keluar remaja gadis itu sempat mengucapkan terimakasih kepada Toby dan perempuan misterius itu.
"Jadi...apa kita bisa bicara sekarang?" tanya Toby setelah remaja gadis itu pergi.
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Jam menunjukan pukul 00.45, Toby masih bersama dengan perempuan misterius itu di dalam gang sempit.
"Jadi namamu Natalie atau Clockwork.." seru Toby dan dibalas anggukan dari perempuan di depannya.
"Kalau kau siapa?" tanya Clockwork.
"Panggil saja Toby, semuanya sering memanggilku Ticci Toby.." jawab Toby santai.
"Ticci Toby???" kata Clockwork bingung.
"Biarku perlihatkan.."
Toby menyisipkan lengan jaketnya lalu Toby membuat luka gores di urat nadinya seketika itu juga lengan Toby bergerak sangat cepat sampai membuat urat nadi berwarna ungu kebiruan itu keluar, Clockwork yang melihat itu cuma terdiam, baru pertama kalinya dia menyaksikan pertunjukan yang aneh seperti itu.
"Aku sudah memperlihatkannya kepadamu sekarang apa kau mau dengan senang hati pergi dari kota ini. Sejujurnya aku tidak ingin membunuh seorang perempuan yang c - cantik sepertimu.." cetus Toby dengan nada datar tapi Clockwork dapat melihat keringat turun di pipi kirinya.
"Kau pria yang aneh, Toby.." ejek Clockwork sambil terkekeh kecil.
"Mana mungkin aku ini cantik.." tambah Clockwork.
"Tidak. Itu benar kok, kau c - cantik.." seru Toby lagi.
Kali ini ekspresi Clockwork berubah mendengar kata - kata Toby lagi, secara diam - diam senyuman tipis terukir di bibir Clockwork.
"Baiklah jika kau memaksa, Tuan Aneh tapi aku ada satu permintaan.." cetus Clockwork.
"Tuan Aneh???"
"Aku ingin kau membantuku untuk membunuh mereka.." pinta Clockwork seraya menunjuk ke arah belakang, sontak saja Toby membalikkan badannya dan mendapati beberapa pria yang mengenakan setelan putih kemeja merah.
"Kenapa kau tidak memberitahuku?" tanya Toby penasaran.
"Soalnya aku baru tau.." jawab Clockwork tersenyum lebar.
Toby cuma membuang nafasnya dan mengeluarkan kedua kapaknya, begitu juga dengan Clockwork.
"Ayo kita lakukan.."
Toby, dia yang pertama berlari diikuti Clockwork di belakang. Beberapa pria yang ada di depan Toby dan Clockwork Ikut berlari juga, Toby maupun Clockwork membantai mereka semua tanpa belas kasihan karena itu adalah tugas mereka.
Ketiga pria melompat ke atas Toby seraya mengayunkan samurai putih mereka ke arah Toby, Toby menahan ketiga serangan itu cuma dengan kedua kapaknya dan berhasil. Toby merentangkan silang kedua tangannya dan membuat kedua samurai ikut tertarik, Toby menendang satu pria yang berada di depannya dengan kuat. Toby mendekatkan kedua tangannya dan melompat serta melakukann serangan berputar seperti angin topan, kedua pria yang terkena serangan Toby jatuh bersimbah darah.
Berpindah ke tempat Clockwork, dia dengan sangat mudahnya menghindari setiap serangan yang dilakukan oleh kedua pria yang ada di depannya. Clockwork sepertinya terbawa suasana, buktinya dia tersenyum lebar dan membuat kedua pria yang melawannya bergidik ngeri. Clockwork berlari ke arah kedua pria itu, sontak saja kedua pria itu mengayunkan samurai mereka dari arah berbeda dan membentuk tebasan silang. Clockwork meluncur dibawah tebasan mereka, Clockwork bangkit dan langsung menusuk kedua pisaunya kebelakang leher pria itu, kedua pria itu jatuh dengan luka tusukan di belakang leher.
Toby dan Clockwork semakin menggila membunuh semua orang itu dan tiba - tiba seutas bayangan jangkung hadir ditengah - tengah pria berbadan jangkung itu, dia bukan Slenderman melainkan makhluk lain. Wajah dan tubuhnya seperti boneka putih, mukanya membuat ekspresi senyuman sedih, mengenakan kemaja putih lengan panjang berlapis jas hitam, syal merah panjang dan topi koboi bulat coklat.
"T - Tuan Litterbot.." pekik pria yang dengan makhluk itu.
"Tugas kalian sudah baik, kalian boleh pergi sekarang.." perintah makhluk bernama Litterbot itu.
Toby dan Clockwork saling berdekatan setelah melihat semua pria bersetelan putih yang mengelilingi pergi menjauhi mereka, sekarang Toby dan Clockwork berhadapan langsung dengan Litterbot.
"Natalie, kau serang kiri dan aku kanan.." cetus Toby dan mendapat anggukan kecil oleh Clockwork.
Toby langsung berlari ke sisi kanan dan Clockwork ke sisi kiri, mereka berdua berlari sangat cepat dan langsung menyerang Litterbot di dua sisi berbeda. Tapi kedua senjata mereka malah terlepas dari tangan mereka, Toby dan Clockwork terdiam tidak bergerak semantara Litterbot cuma diam tidak melakukan apa - apa.
"Aku tidak ingin bertarung dengan kalian berdua, aku cuma mau bicara dengan kajian berdua.." kata Litterbot dengan ekpresi sedihnya.
Syal merah darah Litterbot tiba - tiba bergerak sendiri dan mengikat tubuh Toby dan Clockwork kemudian menyatukan mereka, Toby di depan dan Clockwork dibelakang.
Kemudian ekspresi Litterbot berubah menjadi datar setelah melihat Clockwork.
"Kau bukan salah satu Proxy Slenderman.."
Litterbot mengeluarkan pistolnya dan diarahkannya ke kepala Clockwork.
"HENTIKAN!!!!"
Dor!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top