Masnur Ann : Friend Forever
Seorang wanita berambut coklat kemerahan berpakaian seorang suster hitam dengan tanda pengobatan berwarna merah. Disekujur tubuhnya ada beberapa jahitan yang lebar dan panjang serta sedikit bercak merah dibekas jahitan itu.
Wanita itu adalah Nurse Ann. Ann bersembunyi disebuah belokan yang tidak disinari cahaya lampu, tidak lama kemudian segerombolan orang yang mengenakan setelan putih berlari melewati belokan Ann. Ann melangkah keluar dari belokan dinding itu, baru keluar Ann disambut sebuah tembakan yang mengenai paha kirinya. Ann mengalihkan ke asal tembakan berasal dan mendapati seorang wanita bersetelan putih kentat.
"Menyerahlah monster..." katanya.
"Kau yang menyerah..."
Zreeeeezzz.....
Ann menyalakan gergaji mesinnya membuat suara yang bising dan membuat suara segerombolan langkah terdengar dibelakangnya.
Tanpa buang waktu Ann berlari ke depan wanita bersetelan putih, sedangkan wanita itu menembaki Ann tapi Ann terus berlari ke arahnya. Sampai amunisinya habis Ann masih berlari ke arahnya seakan tidak merasakan rasa sakit. Ann mengayunkan gergajinya vertikal ke bawah tapi wanita bersetelan putih berhasil menghindari serangan Ann dengan melompat ke belakang dan membuat setelan putihnya robek dua dan memperlihatkan baju dalamnya yang berwarna putih.
Wanita itu melepaskan setelan yang memiliki tanda pengenal di dada kirinya itu, tanda pengenalnya bertuliskan 'Hana Locker'.
Hana mengeluarkan pisau bedah kecil ditangan kirinya dan mengenakan...... Kacamata?
"Bersiaplah untuk tersiksa.." kata Hana dingin.
Hana menusukkan pisau bedahnya ke perut Ann dan berhasil menembus perut Ann tapi...
Zreeeeezzz....
Suara bising gergaji mesin Ann terdengar di atas Hana, Hana yang menyadari itu kembali melompat ke belakang dan membiarkan pisau bedahnya tertinggal.
Tap... Tap... Tap... Tap...
Suara langkah kaki terdengar lebih jelas dibelakang. Ann mematikan gergaji mesinnya dan melirik jendela kaca yang ada disamping kirinya.
Hana yang melihat itu berlari cepat ke tempat Ann berada tapi sudah terlambat. Ann telah melompat keluar lewat jendela kaca itu dan berhasil melarikan diri, pada waktu bersamaan datang beberapa pria yang mengenakan setelan putih. Mereka diam memandang Hana.
"Jangan diam memandangku saja, cepat keluar dari bangunan ini dan CARI DIA!!!!!" bentak Hana keras membuat semua pria itu berlarian.
Alat komunikasi yang ada di saku rok sebelah kiri Hana bergetar. Hana mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan.
"..........."
"Maaf Nona Berry, saya gagal..."
".........."
"Baik, saya tunggu kedatangan anda.."
¥¥¥¥¥¥¥¥
Masky keluar dari pintu mansion yang terbuat dari kayu oak itu, Masky berjalan ke dalam kegelapan dimana seseorang dengan badan jangkung menunggunya.
"Masky.." panggil Slenderman.
"Ada apa, Tuan Slender?" tanya Masky.
"Pergilah ke Davenport dan----"
"----APA???? KENAPA AKU HARUS KESANA?!!!" teriak Masky memotong kalimat Slenderman.
Slenderman memutar kepala dan memandang Masky lama, lama sekali.
"M - Maaf..." kata Maksy pelan.
Slenderman berhenti memandang (menatap) Masky dan beralih melihat ke atas.
"Pergilah ke Davenport dan temui suster zombie..."
"Lalu?"
"Bawa dia kesini!"
¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Mobil Van putih bergaris merah muda itu berjalan santai, menelusuri heningnya malam. Di dalam mobil diterangi cahaya yang sangat redup, seseorang yang ada di dalam van memperhatikan beberapa orang yang mengenakan setelan putih yang tengah berlari ke sana - kemari.
Seseorang atau Masky yang ada di dalam van mematikan lampu dalam mobil lalu merendahkan tubuhnya ke bawah agar tidak diketahui. Terlihat semua orang yang ada disana tengah sibuk mencari sesuatu atau seseorang. Di dalam van, Masky tanpa sengaja melihat sebuah bayangan yang memasuki sebuah rumah tua dan terlihat juga ada salah satu orang tadi mengikutinya dari belakang.
Masky yang melihat itu tidak tinggal diam, dia keluar dari van secara diam - diam dan berjalan ke arah rumah tua itu. Disepanjang perjalanan Masky ke sana tidak ada satu orangpun yang menyadari Masky, mereka semua terlihat sangat fokus dalam pencarian mereka.
Sekarang Masky sudah berada di depan pintu rumah tua. Di depan rumah Masky mencium baru terbakar, tidak mau buang waktu Masky langsung membuka pintu kayu yang sudah rapuh itu secara pelan dengan tangan kiri memegang pisau dapur di balik saku. Masky terdiam atau lebih tepatnya terpaku memandang seorang wanita berambut coklat kemerahan tengah tiduran di atas sofa, di dekatnya ada sepotong tubuh pria bersetelan putih yang sudah tidak bernyawa lagi.
Pada waktu bersamaan pintu tua yang ada dibelakang Masky.
"Siapa kau?"
"H - Hei bukankah itu target yang kita cari???"
Dilihat dari situasi terlihat ada dua orang. Masky tersenyum dari balik topengnya.... Masky bergerak dengan sangat cepat menusuk tenggorokan yang pria yang ada dibelakang sebelah kirinya, teman pria tadi terkejut dan dengan panik dia mengeluarkan pistolnya tapi pilihan salah besar. Masky merebut pistol itu dan menodongkannya ke depan kelapa orang itu dan..... DOR!
Otak orang itu berceceran dimana dan membuat suara gaduh diluar rumah.
"Sial. A - aku baru saja melakukan sesuatu yang merepotkan..."
¥¥¥¥¥¥¥
"Cepat kepung rumah itu, jangan biarkan siapapun keluar dari sana. Regu A masuk dari depan dan Regu B masuk dari belakang...." perintah Hana tegas.
Regu A yang terdiri dari enam pria bersiaga di depan pintu dan Regu B bergerak ke pintu belakang.
Hana mendekat ke salah satu post dan mengambil machine gun putih. Kini Hana hanya mengenakan kaos putih dengan rompi hitam tubuh.
"Regu C, ikuti aku..."
Hana berjalan ke arah rumah tua, dibelakangnya mengikuti 6 wanita bersetelan putih yang membawa machine gun yang sama seperti Hana.
"Bidik..." Hana memberi aba - aba dan semua orang yang ada disana mengarahkan senjata api mereka ke arah rumah.
Hana mengarahkan manchine gun yang terakhir. "TEMBAK!!!!!"
Dor... Drrreeeerrrr......
Semua orang termasuk Hana sendiri menembaki rumah tua itu sampai pintu rumah hancur, dinding rumah berlubang banyak dan berdebu hebat.
Hana maupun anak buahnya kehabisan amunisi dan terpaksa berhenti menembaki rumah tua itu. Salah satu anak buah wanita mendekat ke tempat Hana.
"Nona Hana, kita tidak bisa menghubungi Regu B..." lapornya.
"Jangan bilang!!"
Hana membuang manchine gun-nya lalu berlari ke arah rumah seraya mengeluarkan pistol putihnya.
"Regu A, masuk..." perintah Hana.
Anggota Regu A mengganti senjata mereka dengan pistol putih sama dengan Hana. Mereka masuk ke dalam rumah seraya berteriak 'Berhenti' tapi tidak ada apa - apa di dalam rumah, hanya potongan mayat dan dua mayat pria yang tidak bernyawa lagi.
"Target menghilang..." lapor salah satu anggota.
Hana berjalan masuk ke dalam pintu dengan kedua mata bergerak tajam ke segala arah mencari sosok Ann tapi...... Tidak ada apa - apa.
Alat komunikasi Hana kembali berbunyi dan Hana mendapatkan panggilan dari orang yang sama.
"Maaf, Nona Berry. Kami----"
"----Kalian gagal!!"
¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Mobil Van itu menembus tebalnya kabut yang melanda Davenport. Terlihat Masky sangat fokus dengan mengendarai van ini, sesekali Masky melirik ke belakang dan memeriksa kondisi Ann yang tidak sadarkan diri.
Masky kembali berfokus ke kemudi mobil dan menjalankan van ini kembali ke Midwest.
"Aku baru tahu ada seseorang sepertimu, Suster Ann..." celetuk Masky.
"Kalau begitu..... Salam kenal!!" kata Ann yang meletakkan pisau bedah tepat di leher kanan Masky.
"Hentikan mobil dan turunkan aku atau kau akan kehilangan nyawamu..." ancam Ann tanpa basa - basi.
"Apa begitu caramu membalas budi pada seseorang yang telah menyelamatkanmu??" tanya Masky yang masih fokus pada kemudi van.
"Aku tidak meminta untuk diselamatkan, aku bisa menjaga diriku sendiri. Dan juga... Sejak awal?! Memangnya kau siapanya aku?"
Masky tiba - tiba menghentikan mobil van dan membuat Ann tanpa sengaja menggores leher Masky.
"Aku memiliki misi untuk membawamu hidup - hidup ke hadapan Slenderman, jadi... Jangan sampai membuatku terpaksa untuk melukaimu.."
Entah bagaimana Masky melakukannya, dan berhasil membuat Ann menurunkan pisau bedahnya.
"Bagus.." puji Masky sembari kembali ke kemudi van. "... Kita akan pergi ke Midwest, mungkin di Midwest kau akan lebih aman dan nyaman. Dan mungkin juga kau akan mendapatkan teman baru..." jelas Masky.
"Teman??"
"Yap. Dan mulai dari sekarang, aku adalah temanmu!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top