Bella Drowned
Seorang anak perempuan berambut pirang sedang menurun jalan dengan ekspresi senang. Dia tidak tinggi, tapi dia sangatlah cantik. Rambut pirang panjang, mata biru beras, dan senyuman manis. Semua orang tau siapa dia, dan dia juga. Hari ini, dia berjalan pulang. Sebenarnya, dia tidak ingin pulang. Ibunya sangatlah menyayanginya, tapi ayahnya lah masalahnya. Dia bukan ayah yang baik. Ayahnya selalu memukul dia pada saat melakukan sesuatu yang salah, sekecil apa pun itu. Tapi dia tidak khawatir dan tetap tenang. Sebelum membuka pintu, dia menghirup nafas dalam - dalam lalu melepaskan, dan mendorong pintu masuk ke rumah. Kapan dia masuk, dia dapat mencium bau alkohol dan masakan. Dia mengacuhkan bau alkohol itu dan berjalan cepat menuju dapur.
"Hey, Bella. Bagaimana sekolahmu?" tanya suara lembut, yang lain bukan adalah Ibu Bella.
"Sangat menyenangkan! Kami melukis.." ujar Bella.
"Bolehkah Ibu melihatnya??" tanya Ibu Bella melihat Bella mengeluarkan gambarannya.
"Siapa ini, sayang?..... Dia seperti..... Sedikit aneh???" tanya Ibu Bella melihat gambaran Bella.
"Apa? Aneh?" ujar Bella lalu melihat ke arah gambarannya.
"Dia hanya seorang anak yang berada di dalam Tv ku.." dia melihat ke arah ibunya.
"Bella.... Apa kau yakin, itu tidak mungkin..... Ini sangat aneh?"
"T - tapi ibu.... D - dia tidak aneh.... Dia bilang dia mau bilang mau bermain denga---" perkataan Bella terpotong setelah mendengar suara di ruang tamu.
"Bella!!! Buat dirimu berguna dan pergi ambilkan aku bir.." Ibu Bella melirik ke arah ruang tamu, lalu menyentuh kepala Bella.
"Jangan khawatir Bella. Ibu akan pergi dan kau pergi bermain bersama bonekamu.." Bella menuruti perintah ibunya dan berlari ke lantai atas, takut bila ayahnya mengikutinya. Dia membuka pintu kamar dan menguncinya dari dalam. Dia melihat ke Tv dan tersenyum kecil.
"Aku telah menggambarmu..." ujar Bella, berjalan mendekat ke Tv dan duduk di depannya.
"Lihat..." Bella memperlihatkan ke Tv dan tersenyum, " lni tidak bagus? Aku berusaha yang terbaik kok..." dia meletakkan gambarannya ke lantai lalu dia menyentuh layar Tv.
"Apa kau terperangkap disana? Seperti dipenjara??" tanya Bella ke dalam Tv.
"Aku ingin sekali bertemu denganmu lagi, Ben..."
Bella tersentak kaget setelah mendengar suara gedoran keras di luar kamarnya, itu adalah ayahnya.
"Ibu..." Bella memeluk bonekanya keras, takut bila ayahnya melakukan sesuatu padanya. Pintu kamar Bella.terbuka dan menampakkan sesosok ayahnya yang tengah mabuk.
Tolong aku, Ben!
EPILOG
Malamnya ayah Bella ditangkap polisi atas pembunuhan anaknya sendiri, Bella dengan cara mencengkik Bella sampai mati. Ibu Bella menangis meratapi anak satu - satunya itu telah tiada di dalam pelukannya, sementara di dalam Tv ada seseorang yang sedang manatapi Ibu Bella.
"Aku berjanji padamu. Aku akan mengembalikan Bella..." ujar anak laki - laki berambut pirang di dalam Tv.
"Bella.." panggil Ibu Bella sambil menangis.
"Aku merasa kasihan melihat Ibu seperti itu..."
"Argh? Bella..... Kenapa kau disini?"
"Hey Ben..." panggil Bella lembut.
"Kenapa kau tidak kembali?" tanya Ben.
"A - aku tidak tau harus bagaimana??"
"Hmm.... Ayo kita datangi Paman Slendy!"
"Paman S - Slendy???"
"Iya. Dia pasti dapat membantumu..." Ben tersenyum membuat wajah Bella merona.
"B - Baiklah!" Ben berjalan terlebih dulu, Bella menatap Ibunya dari dalam Tv.
"Tunggu aku Ibu, aku pasti kembali!"
"Bella ayo!!!" panggil Ben.
"Iya.." mereka berdua berjalan ke arah lubang dimensi yang ada di depan mereka.
"Hey Ben..."
"Apa??"
"Apa kau memang sekecil ini??"
"DIAM!!!"
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top