Onigiri
10$
adji lagi lagi harus menghela nafasnya melihat harga dari sebuah onigiri segitiga yang di pajang dekat etalase, membayangkan hangat nya makanan itu di mulut dia.
tapi, sekarang hanya ada 9dolar dalam sakunya.
Mahal banget najis.
"just it, sir?"
adji nganguk, membiarkan roti seharga 2$ dan teh hangat minimarket 5$ di scan oleh kasir yang tampaknya gak jauh capek dari adji. Alasan juga adji gak mau partime di swalayan soalnya kerjanya rodi.
Hidup di negara kecil namun negara maju, adalah trial hidup di neraka.
Kecuali kamu anak manja yang di mandikan uang oleh orang tua kayamu, kecuali adji, adji anak pungut. BERCANDA.
"Have a nice day sir"
adji senyum ramah sambil mengambil secangkir teh hangat dan mengantongkan roti manis miliknya di dalam coat tebalnya, malem ini gak dingin sih cuman jadi musim penghujan.
kalau kaya gini , adji jadi inget ajun, pas masih kuliah di indo, suka ada ajun yang nemenin adji kalau susah bareng.
ah adji jadi ingin tahu kabar ajun, besok mungkin adji akan menspam chatnya atau tidak spam telfon ke ajun sampai pria itu menjawabnya. Ajun ini sombong, sombong banget di level dewa.
"Hey"
"Oh" perempuan oriental dengan syal yang menutupi kepalanya disana menoleh, senyumnya mengembang.
"You dont have it?"
adji tertawa pelan, menggeleng sambil meminum segelas teh hangatnya disana.
"ayo" kata adji sambil berjalan lebih dulu untuk menyusuri trotoar.
Malam itu ramai, seperti jakarta yang selalu hidup dalam 24 jam, singapore pun begitu. Negara padat ini selalu hidup selama 24 jam penuh, pagi hari di penuhi oleh manusia hilir mudik untuk bekerja namun ketika malam tiba sudah di penuhi manusia manusia mabuk alkohol yang baru keluar dari bar bar menyala dalam gelap di pinggir trotoar.
Itu juga yang membuat adji harus rela menaiki satu stasiun lebih jauh, ia harus mengantar perempuan ini, setidaknya memastikanya sampai di depan rumah susunya.
namanya, Kala, Kalamiyah Alisia Saidah. Perempuan malaysia yang sama sama sedang mengambil degree magister di negri patung merlion ini udah jadi temen adji sejak tahun pertama, sama sama anak rantau jadi saling mengerti karena satu penderitaan.
Ada lagi sih pria di dalem pertemanan atas penderitaan ini, namanya Asgar, Asgar Mahen hadad. Pria asal bahrain yang tiap harinya harus makan biryani sampai adji beneran gumoh liatnya. Padahal adji kira biryani asal india, tapi juga jadi makanan utama di bahrain.
tapi karena Asgar juga mereka bertiga mendapat diskon kalau makan makanan arab disini, berbekal menyuruh asgar yang memesan dengan bicara asalnya, dan berteman dengan pemilik kedai, dan mereka akan mendapat diskon atau bonus.
Tapi ini semua gak bisa sebanding rasa seru pertemanan dari pada, Ajun cezka sama diandra semasa kuliah.
mengingat hal itu, adji jadi inget diandra.
apa kabar lagi soal perempuan itu,
entah bisa di bilang mantannya atau bukan, tidak ada kata resmi putus dari keduanya, namun sudah tidak berhubungan lagi sejak awal tahun.
ini akibat diandra yang menuntut penjelasan soal Kala yang selalu muncul dalam cerita adji, dan diandra yang juga kembali dekat dengan mantanya karena satu divisi kerja.
adji sebenernya udah jelasin kalau dia sama Kala cuman teman, cuman perempuan itu anggkuh bicara kalau Kala itu suka sama adji. Lagian juga kalau suka kenapa, kan yang punya hati si kala, kenapa diandra yang rusuh? Yang penting adji gak naruh perasaan balik ke Kala ya seharusnya aman.
Ending nya mereka berdua sama sama narik diri, sama sama hilang.
yaudah lah adji mau galau cuman tugas dia numpuk minta di pikirin juga, mau nangis sedih cuman dia gak punya waktu alias dia kerja partime juga disini jadi pelayan restaurant china.
"Ji?"
"Adji? Ar u in bad mood? Kau bisa cerita ke saya je tak pa" tanya Kala khawatir.
Lagi-lagi adji geleng, "never mind" ucapnya singkat.
Keduanya berhenti di depan rumah susun tingkat, Adji memberhentikan langkahnya, begitupun Kala.
"Terima kasih, sekali lagi saya perlu berterima kasih ke awak"
"dont put in serios way" bales adji
Kala nganguk, terus ia mengoyang goyangkan kakinya sambil memandang sesuatu di belakang adji. Keduanya terdiam, melihat Kala yang masih ingin mengucapkan sesuatu, adji jadi masih berdiri di tempatnya, menunggu kala mengucapkan selamat tinggal dan masuk ke rumah susun itu.
"ji"
"I can't believe it, we've been here for two years, coba kalau tak de awak atau asgar, Saya sudah dalam masalah" ujarnya lalu tertawa
"kamu juga banyak membantu kok" bales adji setelah ikut tertawa sekilas.
Kala terdiam lagi,
"Rencana kelar studi balek ke indo kah?" Tanya kala
Adji nganguk lagi, "sepertinya, kamu juga? Balik ke pulau pinang?"
"Ji paman saya punya firma hukum disana, awak tidak mau ikut saya ke pulau pinang?"
oh..tidak pernah selintas adji memikirkan dirinya akan hidup di malaysia. tapi kalau soal orang dalem, ibunya juga banyak relasi soal firma hukum yang bagus di indonesia.
Kale tidak tahu kalau adji putra bungsu anggota dpr di indonesia, siapa juga yang mau percaya kalau sifat hemat adji membuatnya terlihat gembel
"kalau awak mau, kita bisa satu team disana, dan mungkin Awak bisa punya perasaan yang sama kaya saya ke awak.."
senyum adji luntur,
"Adji, my feelings for you is not joking"
"i know"
"so? still look in past huh? Lupakan saja dan buat hari baru bersama saya"
adji terdiam,
______
pukul 22.00
hari ini penuh kejutan, bahkan sampai jam jam terakhir hari ini adji terus di suguhi pertanyaan mendesak dan kejutan kejutan lainya.
Perempuan itu berdiri, dengan mantel coat cream nya, dan koper merah muda di sebelahnya, dia berjongkok sambil memainkan ponselnya di depan pintu kamar adji.
Just...how..
Reflek, adji berjalan mundur, membuat badannya kini tertutupi tembok dari arah lift lantai ini.
Adji mematung disana, otaknya ricuh memilih respon apa yang bagus untuk ia suguhi untuk situasi ini.
"coba lah anying telfon adji, lama banget setan" celetuk Ajun
Hah? Ada ajun juga?
Adji mengintip sedikit,
Pria dengan kemeja hitam disana juga muncul dari ujung lorong satunya, di susul cezka yang menenteng sebuah makanan jepang yang masih mengebu di dalam kresek beningnya.
"Dobrak aja dobrak" saran cezka
Diandra mengeleng, "jangan anjir ganti rugi mahal"
"Kalau dia tidur disana gimana njing? Dia kan budek!" Keluh ajun
"lo jauh jauh kesini ngajak berantem" bales adji,
Rasa bahagianya tidak bisa ditahan lagi, ia memasang ekpresi senyum lebar hingga matanya hilang.
"LAH?" Ajun melotot kaget
"hallo adji" sapa cezka, "supriseee"
Adji mengeluarkan kunci apartnya sambil memandang ajun sama cezka bergantian. "Ngapain kesini?"
"Nengokin lo lah jancuk, udah ilang kaya bocah depresi aja" bales ajun sewot, "CEPETAN BUKA UDAH KRAM NIH KAKI!"
Untung adji sabar,
Ceklek
ajun masuk pertama, di susul cezka.
tinggal diandra disana, menatap adji penuh harap.
adji sebenernya gak suka drama melow kaya gini,
"gak mau masuk?" Tanya adji kini ia memberanikan untuk menoleh, menatap balik perempuan itu.
"boleh?"
Adji menganguk, "boleh"
LAGIAN ITU BOCAH JUGA UDAH MASUK.
"ADJI PIRING MANA GUA LAPER!"Ajun teriak dari dalem
Keduanya menoleh ke arah pintu bersamaan,
Diandra melangkah maju, tangannya menutup pintu kamar adji paksa, lalu menoleh pada adji dengan serius.
"mau bicara?" Tanya adji
Diandra nganguk, "ada minimarket disini?"
"Ada lawson di bawah, tapi uang aku habis"
"ada aku"
diandra kembali membuka pintu, memasukan koper merah mudanya cepat cepat lalu kembali menutupnya. tangan nya lalu menarik tangan adji menjauh dari kamar nya.
Telinga adji memerah, memperhatikan tangannya yang di gengam erat oleh perempuan itu, kupu kupu itu hadir lagi dengan jumlah yang semakin banyak.
"Hold on"
adji berhenti menarik paksa , diandra ikut berhenti sebelum keduanya masuk ke dalam lift. perempuan itu menoleh bingung,
"akhirnya ketemu juga"
Lalu tangan adji membenarkan posisi gengaman tangan mereka, "so, u re stay?"
"aku iya, kamu?"
"Aku juga" bales adji. "all this time we've been through, in one years? I'm still into you"
adji jadi sadar pokoknya pas itu, kayaknya mau umur berapapun, fallin in love feels the same. Rasanya, degupan jantungnya, pusing nya, blushingnya,
umur mereka udah 24, tapi konflik dan rasa kupu kupu ya masih terus datang dengan cara yang sama,
Mereka udah hafal dalam fase seperti ini, bosan atau jenuh, maka ambil satu langkah mundur perlahan, lalu maju lagi sedikit-sedikit. semuanya, sudah hafal.
5 tahun, bukan waktu yang singkat.
dari pada hubungan pacaran yang rentan, mereka udah sampai step dimana keduanya saling masuk ke potongan penting hidup dalam sehari-hari, sudah masuk ke dalam kebiasaan mereka.
Rasanya kadang sudah habis, tapi mereka memilih melanjutkan dan menumbuhkan kembali, memilih untuk mencintai kembali. tetap tinggal di kolam rasa itu.
____
"sorry Kal, hati saya masih ada di dia, bulan depan saya ke indonesia buat coba memperbaiki hubungan saya sama dia"
kala menganguk,
"you're always there for me whenever i needed you and now you are going away from me without giving me the chance to return the favor. Good bye Adji, glad to know u for 2 years, thank you for everything you have done for me, kalau awak berubah pikiran saya udah kirim alamat rumah saya di pangkal pinang, awak boleh visit saya kapan saja"
"Saya main sama diandra nanti kalau kita ke malay"
"okay"
Kalamiyah, putri dari Yang di-Pertua Negri Penang tahun ini. Atau kalamiyah menjadi gubernur selanjutnya untuk kota pulau pinang di malaysia. kakeknya menjabat Yang di-pertuan Agong bisa menjaminnya, Kalamiyah akan menjadi gubernur atau Yang-dipertua Negri Penang selanjutnya.
Dan adji, menolaknya perasaanya.
____
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top