Epilogue

Dan itulah tiga belas alasan mengapa aku mencintaimu, Eleanor. Ingat bahwa aku akan terus mencintaimu dan setiap hari rasa cintaku padamu semakin bertambah. Kau adalah wanita paling menakjubkan, Eleanor, dan aku yakin, sangat amat yakin, bahwa semua perasaan ini tidak akan berubah, justru semakin dalam dan semakin dalam.

Love,

Louis

P.s : temui aku dan cium aku saat kau menemukan catatan ini.

-

"Mum, kau baik-baik saja?" Eleanor menoleh, menemukan Keira, anak perempuannya yang sekarang sudah berumur delapan tahun. Gadis kecil itu terlihat sangat khawatir, ia berjalan mendekati ibunya dan menghapus air mata yang membentuk anakan sungai di pipi Eleanor. "Kenapa kau menangis?"

Eleanor menggeleng, ia kemudian mencium pipi anaknya sebelum akhirnya menjauh dan menata kembali buku-buku tua, tak lupa ia memasukan kertas berisi catatan yang dibuat Louis ke dalam saku celanannya.

Tadinya Eleanor hendak membersihkan ruang belajar, ia memulai dengan membersihkan rak buku berisi buku-buku tua. Segalanya terasa begitu normal sampai ia menemukan kertas yang terlipat rapi di antara dua buku yang paling usang. Dia membuka kertas itu dan menemukan catatan yang ditulis oleh suaminya.

"Aku baik-baik saja, Sayang," ujar Eleanor pada Keira yang masih memandangnya dengan tatapan khawatir.

"Tapi kenapa kau menangis?"

"Aku hanya sedang bahagia."

"Benarkah?"

"Yup!" Eleanor berujar, ia membuat nadanya terdengar lebih ceria. Setelah semua buku kembali tertata dengan baik, Eleanor bangkit berdiri. "Ayo kita ke dad!"

Keira mengangguk, ia meraih tangan Eleanor dan merekapun keluar dari ruang belajar.

"Mum, bukankah dad sudah pergi ke--"

"Tapi bukan berarti kita tidak bisa menemuinya 'kan? Dia pasti senang jika kita ke sana."

Keira tersenyum lebar dan mengangguk. "Kita beli cokelat dulu ya? Aku mau memberikannya pada dad, dia pasti lapar."

Eleanor tertawa, namun dia tetap mengangguk.

[-][-][-]

(Update : ada bonus chapter)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top