Aku tidak memanggilnya. Aku tidak masuk ke setiap ruangan untuk mencium parfumnya. Aku tidak masuk mencarinya. Dan aku sama sekali tidak menunggunya!

Tapi aku bohong.

Baiklah, aku mencarinya. Aku memasang telinga supaya bisa mendengar suaranya dari jauh. Aku pura-pura ke dapur karena haus supaya Bibi Gong memberitahu keberadaannya. Dan aku menunggunya sampai tidak bisa memejamkan mata –aku berharap itu karena aku terlalu bahagia tidak melihat Dad besok pagi, tapi ternyata salah, aku menghawatirkannya.

Dad bilang akan pulang sore ini. Dia mengatakannya pada Bibi Gong lewat telepon dua hari lalu. Dia mencariku tapi aku sedang tidak ada di rumah, dan dia tidak mau repot-repot menelpon nomor ponselku. Aku benar-benar payah. Aku menunggu telepon darinya padahal seharusnya aku yang menelponnya. Tapi aku tidak pernah menelponnya setiap kali dia melakukan perjalanan bisnis. Aku hanya selalu merasa senang karena aku bisa bebas melakukan apapun yang kuinginkan. Aku merdeka ketika dia tidak ada di rumah.

Dia tidak jadi pulang hari ini.