March 15th
"Jadi kau jatuh cinta pada seorang... penyanyi? Anggota boyband? Seperti Backstreet Boys?"
Aku tertawa lemah. Efek mabuk membuatku mudah tertawa seperti orang tolol. "Dia main piano. Dia bilang dia suka harmonika. Dia bisa menari. Dan membuat gadis-gadis menangis."
"Kau melihat konsernya?"
Aku mengangguk. Kuteguk habis wine keempatku. "Aku nyaris menangis di tengah-tengah konser."
"Karena suaranya membuatmu tersentuh?"
"Tidak!" aku menggeleng, menggerak-gerakkan jari telunjukku di depan wajah Barry. "Aku ingat Mom –Ibuku yang bernasip menyedihkan itu. Dia kepingin melihat konser Super Junior sebelum mati."
Aku mendorong gelasku ke arah Bartender menyuruhnya untuk mengisinya lagi.
"Aku turut menyesal, Al."
"Aku merindukannya!" teriakku, membuat seorang gadis berambut hitam di belakang Barry menatap ke arahku. "Aku ingin membunuhh Cho Kyuhyun karena dia tidak memberikan tiket sialan itu padaku!"
"Kau sudah sangat mabuk, ayo kita kembali ke hotel. Len akan murka kalau dia tahu aku membiarkanmu pingsan di sini."
"Fuck Kyuhyun! Aku membiarkan diriku tak punya harga diri karena menciumnya, dan dia juga menciumku, tapi dia tak mau pacaran denganku."
"Brengsek! Siapa dia yang berani menciummu dan menolakmu dalam satu waktu?"
"Cho Kyuhyun! Cho Kyuhyun yang berani melakukannya padaku! Dia bisa melakukannya." dan untuk pertama seumur hidupku, aku meraih tangan Barry lalu menggengamnya. "Bunuh dia, Barre. Bunuh dia karena sudah membuatku gila."
Aku tidak sadar sampai Barry menyentuh wajahku dengan sebelah tangannya untuk menghapus sesuatu yang terasa panas di pipiku. "Kau tahu aku bisa melakukannya jika kau benar-benar memintanya."
Aku memajukan wajah ke arah Barry untuk berbisik di telinganya. "Lalu apa yang harus kulakukan kalau dia tidak ada di dunia ini lagi?" lalu tertawa. "Setidaknya kau harus membiarkanku tidur dengannya sebelum dia mati."
Barry tidak merespon kata-kataku sampai aku menghabiskan wine keenamku. "Kau sangat menyukainya, Allana." katanya.
Aku tertawa lagi, kali ini dengan hantaman keras di pelipisku dan warna gelap yang tidak terlalu asing. Aku pingsan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top