April 7th

Ada satu lagu yang begitu kusukai waktu berusia tujuh. Saking sukanya, waktu sebelum tidur, waktu bangun tidur, saat berada di dalam kamar mandi, sedang bersisir, di dalam mobil waktu berangkat sekolah, disela waktu makan siang, sebelum mengerjakan PR, aku mendengarkan lagu itu, judulnya Yesterday. Lagu era 65 The Beatles yang kudengar dari radio mobil Dad sewaktu pulang sekolah. Aku akan memutarnya lebih dari enam kali setiap hari untuk mengikuti John Lennon menyanyikan penggalang lirik yang paling kusukai, 'Yesterday all my troubles seemed so far away, Now it looks as they're to stay'.

Menginjak usia delapan, aku tergila-gila pada penggalang lirik ini: Ooh, call them the Diamond Dogs, Bow-wow, woof woof, bow-wow. Hasilnya, Mom melarangku memutar lagu itu dengan menyita music playerku, dia bilang; "itu lagu yang tidak bisa kau nyanyikan di rumah ini." Dia lebih suka dan menginginkan aku menyanyikan tiap bait dari lagu soundtrack film The Lion King ketimbang bow-wow, woof woof, bow-wow.

Ketika Mom dan Dad memasukkanku dalam kelas musik bermaksud supaya aku mendalami permainan Lyra, aku tertinggal dari peradaban. Aku tidak tahu apalagi yang dibuat David Bowie, apa yang ada di urutan pertama Top U.K. Songs Chart, apa yang dinyanyikan teman sebangkuku saat pelajaran kalkulus. Crazy in Love yang dinyanyikan Beyonce bersama Jay-Z terasa begitu istimewa setelah aku mendengarnya tiap hari berturut-turut dalam sepekan berasal dari café shop yang terletak di depan bangunan kelas musikku.

Anak-anak di kelas musikku memujiku tiap waktu, mengatakan kalau permainan Lyra-ku sangat indah, tapi selalu membuatku seperti orang tolol saat mereka mulai bicara tentang Sixpence None the Richer, karena yang kulakukan saat mereka bicara mengenai pelantun lagu Kiss –yang kutahu setelah mendapatkan kembali music playerku dengan taktik mendiamkan Mom selama tiga hari, aku hanya mengangguk dan berkata; "oh," atau "kurasa begitu,"

Tentu aku bisa menyebutkan beberapa nama penyanyi yang lagunya kutahu meski tidak keseluruhan: sebut Keany rogers, Mary J. Blige (Be Without You lagu favoritku!), Elton John, Keith Urban, Justin Timberlake, Mariah Carey, Fifty Harmony, One Direction, Sam Smith, Charlie Puth, Justin Bieber dan 5 Second of Summer yang dua bulan terakhir membuat kamarku dikelilingi nuansa 'Amnesia'. Tapi bukan itu masalahnya, hanya saja masalah itu terletak pada ketidaktahuanku pada budaya Korea –penyanyinya dan lagu-lagunya.

Apa yang harus kunyanyikan di pesta pernikahan lusa?

Aku benar-benar tidak tahu. Saran dari Bibi Gong tidak membantu dan Dad sama sekali tidak ingin tahu.

Dan ini yang percakapanku dengan Lee Hong di hari Kamis yang panas sepanjang koridor menuju kelas Improvisation Analysis.

"Kenapa tidak A Thousand Year saja?" kata Lee Hong.

Aku menolaknya dengan gelengan kepala kuat-kuat. Siapa yang mau repot-repot menyanyikan soundtrack film yang paling kuhindari kutonton? Memikirkan saja membuatku merinding.

"Ah! K.Will –Marry Me!" saran Lee Hong lagi, diteruskan dengan menyanyikan penggalan lagunya dengan suara seraknya. "I promise my love for you, I'll cherish my life with you..."

Aku menyilang tangan di depan dada. "Tidak," kataku. "Aku tidak bisa."

"Because of You –Keith Martin?"

Aku menggeleng.

"Shania Twain –From This Moment On?"

"Kurasa ada yang lebih bagus dari itu."

"Bagaimana kalau Your Body is a Wonderland?"

John Mayer? "No!" lantangku.

"L-O-V-E,"

"What?"

"L, is for the way you look at me. O, is for Only one I see. V, is Very Very extraordinary. And E, is Even more than anyone that you adore and LOVE."

Aku berhenti berjalan. Lalu berputar sembilan puluh derajat menghadap Lee Hong. "You kidding me!?"

Lee Hong menarik napas panjang, lalu membuangnya dengan satu helaan singkat. "Ini daftar yang kubaca dari artikel, Al. Dan menurutku tidak ada yang salah, pilihan lagunya cocok dengan tema wedding yang kau bicarakan."

Yah, benar, semuanya cocok. Tapi L-O-V-E? Itu terlalu murahan, kan?

"Aku menyerah." Lee Hong angkat tangan. "Aku tidak bisa membantu, Al. Selera kita berbeda."

Aku mendengus. Sudah jelas dan aku sangat-sangat tahu. Selera musik kami berbeda, dan seleraku jelas lebih baik darinya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top