- 21 -
— alasan kedua puluh satu —
***
Suasananya canggung ketika kalian berdua jalan bersama saat pulang—entah antara kau yang malu karena masih mempunyai hutang 80 alasan atau Aomine yang memang tidak pintar mencari topik pembicaraan, maka akhirnya pilihan jatuh pada saling diam selama perjalanan.
Kau tidak menggubris Aomine, sama seperti dirinya yang mengacuhkanmu. Kalian berdua tenggelam dalam pikiran masing masing. Kausidekap, memikirkan alasan lain agar siap tatkala Aomine bertanya suatu saat sedangkan Aomine, oh sudahlah, siapa yang tahu apa yang ada di pikirannya sekarang.
Baru saja terpikir, Aomine sudah nyeletuk duluan bertanya padamu. "Hei, [F/N], boleh aku bertanya alasan yang kedua puluh satu?" Jujur saja, wajahnya yang dihiasi semburat merah nampak lucu di matamu—walaupun sedikit, kau tetap bisa melihatnya.
Ringisan manis kau berikan sembari menggenggam kenop pintu rumah. "Kau itu jelek." Kebohongan diberikan diiringi suara pintu ditutup.
Aomine menatap pintu tidak mengerti. "Ck, dasar gadis itu." decakan terdengar darinya bersama dengan langkahnya yang mulai menjauh dari pintu.
Tanpa ia sadari dari balik pintu, wajahmu memerah dan detak jantung mengganda.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top