- Sci-fi -
Pelik Intrik [Day]
"Semua sudah siap, Tuan," ujar seseorang pada lelaki pertengahan tiga puluh di depan sana.
"Bagus. Sekarang pergilah."
"Baik, Tuan." Orang itu beranjak keluar ruangan.
Rafa, sebutan lelaki itu. Dia memandang dari kaca ruangannya dengan hati gembira. Akhirnya kerja para peneliti itu membuahkan hasil.
Ini menakjubkan. Sekian lama lelaki itu memikirkan cara untuk menguasai dunia tanpa harus ikut campur tangan. Sekian lama juga ia bersabar untuk menanti hasilnya.
Dadanya berdesir. Perasaan senang luar biasa membuncah hendak meledakkan dirinya. Dan akhirnya, Rafa tidak dapat membendung rasa itu, tawa bengisnya seketika memenuhi ruangan.
"Kabar terkini. Virus corona varian baru nan mematikan kembali menyerang!"
________________________
Pohon Sigra [Dinda]
Sudah bertahun-tahun lamanya, sejak kehadiran pohon yang bisa mengeluarkan gas yang membuat iritasi pada kulit hingga menyerang pembuluh darah, membuat manusia yang tinggal di dekat pohon itu tidak pernah keluar rumahnya. Namun tidak semua pohon, hanya satu pohon saja. Yaitu, pohon sigra.
Saat ini, aku sedang membaca buku yang diberikan oleh profesor ku. Karena aku akan melakukan penelitian bersama dengannya.
"Risa, apa kau sudah siap?" Tanya Prof.
"Siap, Prof!"
"Baiklah, kalau gitu mari kita ke tempat penelitian. Pakai mantel yang sudah ku buatkan untukmu itu," ucap Prof.
Risa pun memakai mantel tersebut. Mereka berjalan menuju tempat penelitian dan melakukan penelitian.
________________________
[Eveline]
"Ini gila."
Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Ada apa dengan kotaku?!
"Permisi tuan, bolehkah saya bertanya?"
"Hei, apakah kamu robot keluaran terbaru? Kau nampak sangat nyata!" Tuan tak dikenal itu mengelus pipiku. Aku tersentak, dan spontan memukul tangannya.
"Saya manusia! Jangan bicara sembarangan!" Bentakku kepada tuan itu.
"Hah? Apakah robot ini rusak? Tidak ada satu pun perempuan di kota ini!" Balasnya kasar.
"M-maksudnya?"
"Para wanita dan perempuan sudah lama punah akibat bunuh diri massal yang dilakukan seribu tahun lalu. Aku rasa para wanita itu sudah kehilangan akal sehat."
"Sekarang, tugas para wanita sudah diganti oleh robot ... Lebih tepatnya robot pemuas seks."
________________________
[Lisa]
"Berita sekarang aneh-aneh." Stevan—teman yang baru ku kenal selama satu tahun itu menyeletuk.
Aku tak menanggapi Stevan. Aku fokus menyantap spaghetti milikku. Berita di bumi memang aneh-aneh.
"Sepertinya berita ini bohong. Mereka bilang ada makhluk dan kapsul luar angkasa yang jatuh di Jakarta. Sungguh tidak masuk akal." Stevan menjelaskan berita yang ia baca dari ponselnya. Aku jadi mengerutkan kening. 'Makhluk luar angkasa? Menggunakan kapsul? Sebentar, ini tahun berapa?'
"Stevan, ini tahun berapa?"
"Kau amnesia? Jelas ini tahun 2025."
Gawat! Makhluk luar angkasa itu pasti Mekka, yang sedang mencariku untuk membawaku kembali ke planet kami. Baiklah, aku akan bersembunyi.
Bloody Machine [Amelia]
Suara khas robot, pertarungan, hidup secara nomaden, sudah tak asing lagi bagi Zian. Sudah dua minggu, kehidupan pemuda itu menjadi sangat kacau. Berawal dari sebuah stasiun radio yang memberitakan soal kesalahan program dari sebuah perusahaan robot, membuat beratus-ratus robot produksinya menjadi malfungsi.
Hingga kejadian dimana para robot memangsa manusia untuk energi mereka. Robot itu juga agresif pada darah.
Zian, pemuda berumur tujuh belas tahun itu memeluk lututnya seraya menggenggam erat pistolnya, duduk melingkar bersama dua teman yang berhasil bertahan bersamanya sejauh ini.
Mereka baru saja mendapatkan fakta kalau robot itu tidak rusak, melainkan mereka yang dijadikan bahan percobaan.
________________________
(chrusotewa'28) [Debin]
2028.
Tahun yang penuh duka juga tangis itu terlalu kelam. Mimpi buruk bagi semua umat manusia. Tak ada lagi pengharapan mereka, bahkan rasanya bisa bernapas saja sudah anugerah. Tidak ada manusia yang berani mengambil keputusan sejauh ini, sebab ini terlampau bahaya.
Meteor jatuh secara tiba-tiba ke Indonesia lalu mengubah segalanya. Seakan tak ada ampunnya, virus bawaan meteor itu mengarungi samudera dan menyebar ke seluruh dunia. Chrusotewa, virus yang mengambil sel telur juga darah dari korbannya.
Tidak heran sekarang banyak terlihat mayat wanita di jalan raya, sebab merekalah target utamanya. Para ilmuan masih bertanya-tanya akan tujuan juga penanggulangan virus ini.
아빠- [Nayla]
Prof. Choi Mirae, ilmuwan yang menghabiskan waktunya di laboratorium selama 20 tahun terakhir. Tidak ada yang tahu apa yang dia lakukan di laboratoriumnya. Hanya dirinya sendiri yang mengetahuinya.
"Appa, aku merindukanmu."
Mirae menatap kapsul besi yang dibuat dari material titanium itu. Ayahnya ada di dalam sana, tertidur selama 20 tahun. Dengan segala percobaan, Mirae mencoba membangunkan kembali ayahnya itu, tapi hasilnya ... nihil.
Ia percaya ayahnya belum meninggal, dia hanya tertidur. Kali ini, adalah percobaan yang ke-20 dan ... yang terakhir.
Akhirnya, tersisa lima detik lagi-
Cahaya mulai keluar dari kapsul itu, Mirae menutup matanya erat.
"Apa a-aku berhasil?"
________________________
STRAY [Sanry]
"KEVINNN!" Pekik Jack dengan ketakutan. Bagaimana tidak, mereka sedang dikelilingi oleh binatang yang sangat aneh.
Di depannya ada seekor tupai bersisik dengan gigi taring yang menyeramkan. Sungguh mereka pun tak tau dimana mereka berada. Mereka terjebak di sebuah hutan yang bener-benar seperti tidak memiliki tanda kehidupan.
Teman-teman mereka yang juga ikut berpetualang juga hilang dan hanya tersisa mereka berdua. Mereka ini adalah peneliti, tapi mengapa harus disuguhkan binatang yang terlihat diluar nalar manusia.
Tiba-tiba saja keluar seekor binatang besar dari belakang yang siap menerkam mereka. Dan, tentu saja yang membuat bingung, mengapa beruangnya memiliki kimia seperti lele?
________________________
Setelah Habis Maka Kembali [Reza]
Semua yang telah direncanakan selama kurang lebih satu abad berbuah manis. Hewan-hewan yang sempat dinyatakan punah mulai kembali muncul ke permukaan. Perluasan hutan juga bertambah tujuh persen setiap tahunnya.
Rangkaian chip yang telah di tanam pada barang-barang elektroknik telah berhasil diledakkan. Ledakannya yang serentak pastikan menimbulkan kepanikan yang luar biasa. Walaupun sempat melalui masa lautan mayat manusia, semua itu kini telah berlalu.
Tidak akan ada banyak gedung tinggi di muka bumi, tidak akan ada lagi makhluk tamak yang tak akan belajar dari kesalahan. Menilik data terbaru, gedung tinggi yang tersisa hanya ada tiga buah di kota Berlin. Tak ada yang lain.
________________________
[Sazy]
"Dok, pasien semakin banyak, " ucap seorang perawat perempuan di ujung pintu.
"Sialan, dasar keparat," umpat sang dokter.
Dokter itu segera keluar dari ruangannya dengan kunci mobil dan jaket di tangannya. Ia menitipkan ruangan serta pasiennya kepada perawat magang yang tak mengerti apa-apa.
"Bagaimana? Apa dia sudah frustasi?" Tanya seseorang dari telepon yang di pegang perawat magang.
"Haha, dia mencarimu,"
"Tenang, penawarnya sudah ku siapkan,"
"Aku harap kau tak melupakan janjimu itu, " balas si perawat.
"Aku takkan melupakannya sampai dia jatuh ke tanganku, "
"Dasar psikopat, "
Di sisi lain, sang dokter sudah sangat gelisah. Ia segera menelepon seseorang.
"Berikan aku penawarnya! "
________________________
Metronia [Panza]
Ilmuwan dengan jas putih mengawasi Razor yang masih dalam tahap percobaan.
Namun, Razor tidak nyaman ketika ia diawasi. Razor berkata, "Sudah tenang saja aku sudah mengerti, jadi anda bisa pergi dari sini." Razor tidak menerima penolakan. Ilmuwan itu sudah pergi, dan sesaat setelahnya pria itu menemukan sebuah data asing yang tertanam pada robot berbentuk manusia itu.
Tertulis jelas di sana, robot itu disetel untuk menjadi pembunuh berantai dan salah satu korbannya adalah ayahnya. Jadi, Razor memutuskan untuk meledakkan robot itu.
"HEI!" sentak ilmuwan yang membuat Razor terkejut. Sayangnya jantung Razor berhasil dimatikan dengan remote, pria itu terkejut ternyata dia robot.
________________________
[Latte]
Joy sudah berdiri dihadapan mesin waktu yang akan membawanya pergi ke masa di mana dirinya hidup dengan kekayaan. Ia melangkah maju dan masuk ke dalam mesin tersebut, tiba-tiba cahaya muncul disekitarnya membuatnya harus menutup mata karena silau.
Ia membuka mata, di kerajaan yang damai ini hidup seseorang yang memimpin kerajaan ini dengan bijak. Itulah yang rakyat biasa pikirkan. Tanpa mereka ketahui bahwa semua itu hanyalah angan kosong, karena dirinya tidak sebaik itu.
Perbudakan, pembunuhan dan penyerangan rahasia membuat kerajaan tersebut terlihat damai karena para 'pengkhianat kerajaan' telah tenang di keabadian. Itulah yang ada diingatan Joy saat dirinya memimpin dulu.
_________________________________
Seru-seru 'kan ceritanya? Tungguin terus bab-bab selanjutnya ya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top