6. [Amari] Give Without Sparing

AoiKitahara present

10 Ways To Love

Joker Game belongs to Koji Yanagi

Warn: Typo(s), OOC, fluff, drabble, readers!insert, etc.

.
.
.

Cinta adalah sesuatu hal yang memberi tanpa perhitungan, meskipun dapat diyakini bahwa definisi cinta tak sedangkal itu, Osamu Amari percaya bahwa dirinya dapat memberi banyak hal untuk [name].

Cintanya tak pernah main-main untuk sang gadis pujaan. Ia selalu menginginkan yang terbaik untuk [name]. Namun pertanyaan mulai memenuhi kepalanya.

Apa perasaannya itu tersampaikan untuk [name]?

"Amari? Kau mendengarkanku tidak?" Tangan dilambai di depan wajah Amari.

Amari tersentak dari lamunannya, cepat-cepat ia memasang senyuman lembut ke arah [name].

"Err... maaf aku melamun, tadi kau bilang apa?" Amari menggaruk tekuknya sembari tertawa canggung.

[Name] menghela napas sesaat, "Kubilang, jangan lupa untuk memberi makan Frate. Kau selalu melupakan hal sepenting itu, Amari."

Amari hanya meringis mendengar ucapan [name]. Kekasihnya, [name] selalu mengingatkan banyak hal berharga padanya, gadis tersebut juga selalu menempatkan dirinya menjadi seseorang amat sangat spesial dihati [name].

Namun lagi-lagi, sejauh ini memangnya apa yang sudah Amari berikan untuk gadisnya?

"Kau selalu memikirkan semuanya sendirian, Amari."

Mendengar hal tersebut, Amari lantas menatap [name] yang tengah membelakanginya. Kedua tangannya bertaut di belakang tubuh ramping [name].

"Aku tahu apa yang Amari pikirkan selama ini, kita sudah menghabiskan waktu bersama untuk mengenal satu sama lain." [Name] berbalik menatap Amari.

"Kau sudah memberiku banyak pelajaran tentang cinta yang manis, kau juga membuat kenangan tak terlupakan. Itu adalah hal yang indah kau tahu?" ucap [name].

"Maka dari itu," langkah [name] maju perlahan, "perasaanmu itu tersampaikan, bodoh."

Tersampaikan? Benarkah itu?

Amari menarik kedua sudut bibirnya, tersenyum lega pada [name]. Tiba-tiba terbesit ide dalam benaknya, ia akan menunjukkan perasaannya yang sebenarnya pada [name].

Beberapa hari kemudian Amari seolah menghilang ditelan bumi, tak dapat dihubungi maupun ditemukan. Tahu-tahu ia datang ke kediaman [name] dan membawanya pergi meninggalkan kota menuju tempat yang tak dikenal.

Dari kota beralih menjadi perumahan dengan suasana hutan yang masih asri. Amari menuntun [name] menusuri jalan bebatuan yang bercabang, mengarah ke banyak tempat berbeda.

Setelah 15 menit menyusuri jalan setapak tersebut, mereka pun tiba di depan sebuah rumah kayu mahoni yang terlihat minimalis dengan kesan vintage klasik.

Sembari merangkul [name], Amari membawanya masuk guna melihat ke dalam rumah tersebut. Berjalan menuju teras kemudian masuk ke dalam ruang tamu yang terdapat perapian, setelah itu keduanya berjalan menuju ruang kamar tidur.

[Name] mendekat ke arah balkon, diri langsung disambut pemandangan danau yang sedang membeku akibat musim dingin.

"Kau suka?" Suara yang berasal dari belakang menyapanya kemudian mendekati [name].

"Ya, kenapa membawaku kemari?" tanya [name] tanpa mengalihkan pandangannya.

Senyum diulas Amari, "Aku membeli rumah ini untukmu. Kita akan hidup bersama di sini sebagai keluarga."

Setetes air mata penuh haru meluncur bebas, "Kenapa kau selalu memberikanku banyak kebahagiaan, Amari?"

Tubuh mungil dipeluk dari belakang, "Because, loving you is give without sparing, [name]."

-FIN-

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top