Kesimpulan

Kesimpulannya.... hm... apa ya? Aku sebenernya bingung. Karena jujur, untuk mereview cerita ini, aku harus tiga kali baca ulang. Ceritanya terlalu epic untuk aku yang kapasitas otaknya dangkal 😂😂😂

Terlepas dari polemik 'pelangi' aku masih tetap bisa menikmati  cerita ini. Dari cerita ini aku bisa belajar tentang kehidupan, dimana orang yang sehat begitu ingin mati karena masalah kehidupan, sedangkan yang sakit berjuang dengan sepenuh kekuatannya untuk bisa melanjutkan kehidupan.

Untuk cerita ini aku kasih 🌟🌟🌟🌟🌠  [4.5]
Kenapa? Karena aku gak bisa memiliki Sam 😭😭😭😭 Tapi di sisi lain, aku juga suka sosok Sam yang benar-benar mencintai seseorang sepenuh hati, dan selalu setia.

Rekomen banget buat kamu-kamu yang merasa hidupnya datar, bosan, jenuh, bermasalah dan sebagainya.

Saran

Kalau bisa jangan terlalu sering mengangkat cerita 'pelangi' begini, kak. Bukannya apa, di Indonesia hal seperti ini masih amat sangat tabu dan sensitif. Takutnya sebelum berkembang udah di down duluan.

Selebihnya udah bagus koq 😁😁

Tetep semangat dalam berkarya, Kak. Aku harap reviewku ini tidak membuatmu down, ataupun sakit hati.

Seseorang pernah berkata padaku, kritik dan saran itu seperti sebuah batu yang dilemparkan ke kita. Semakin banyak, mungkin akan semakin sakit. Namun, itu semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Apa kita akan melempar balik batu-batu tersebut sebagai bentuk balas dendam? Atau kita memilih untuk menumpuk dan menyusun batu-batu itu untuk kita pijak. Sehingga kita bisa berdiri lebih tinggi lagi.

Akhir kata, saya ucapakan terima kasih dan maaf sekali lagi untuk semua yang saya utarakan melalui review contest ini. Saya sendiri juga masih dalam tahap belajar. Saya tunggu karyamu selanjutnya, kak amoebaitis 😉😉😉

*****

Oke Bunda kanonaiko , aku sudah selesai mereview. Tolong bawa aku ke tempat yang sudah pasti kau tahu di mana 💃💃💃