PROLOG
Gadis berseragam SMA sedang asik menjelajahi sebuah bazar buku terbesar didaerahnya, ia membaca setiap buku yang menurutnya sangat menarik tak lain yaitu buku novel-novel yang sedang hits akhir-akhir ini, hingga perkataan abangnya terngiang-ngiang dikepala cantiknya saat ini.
"Kau sekarang sudah kelas 12, harus rajin belajar. Belilah buku yang berguna jangan buku yang hanya bisa membuatmu tertawa dan menangis seperti orang gila."
Saat itu gadis ini tidak terima dengan penyataan yang memang terbukti benar. "Kau tidak mengerti bagaimana pembelajaran melalui sebuah karangan."
"Pembelajaran apa yang kau maksud dari sebuah novel?"
"Aku jadi mengerti ––" ucapnya kala itu dengan cepat dipotong oleh sang kakak yang tidak ingin mendengar curhatan adiknya yang menurutnya sangat alay.
Gadis tersebut menghela nafas lelah saat ia kembali mengingat larangan untuk membeli novel saat pagi hari. Ia kembali berjalan menuju stand buku yang sangat banyak diicar oleh orang-orang, dirinya mengambil salah satu buku yang memang sedang banyak orang memenuhi tempat tersebut, ia membaca judulnya dengan tawa yang terus keluar menghiasi bibirnya
Cara jitu menguasai soal ujian.
Ia pikir jika ingin menguasai sebuah soal saat ujian, ya harus giat belajar, bukankah begitu? Seharusnya seseorang membuat sebuah buku yang berjudul, bagaimana menaklukan teman dikelas saat ujian yang tiba-tiba memiliki ganguan telinga. Bukankah hal tersebut akan terjual habis.
Gadis tersebut kembali menghela nafasnya, pada akhirnya ia juga mengambil sebuah buku yang sempat ia olok-olokkan, mengambil satu buah buku lagi yang memiliki judul SBMPTN yang paling tipis diantara buku SBMPTN yang lain, bukan tidak sanggup untuk membaca buku tebal, hanya saja ia selalu mengantuk jika baru membuka sebuah buku pelajaran, itu saja kok tidak lebih.
Setelah mendapatkan apa yang diinginkan kedua kakaknya ia mendatangi kasir, menyodorkan kedua bukunya lalu membuka tas untuk mengambil uang didalam dompetnya, ia mencari dompet yang tak kunjung menampakkan kehadirannya disana. Ia melamun sebentar untuk mengingat terakhir kali ia menyimpan dompetnya, namun yang ia dapati hanya ia yang dengan cepat tertidur karena membaca sebuah novel yang membuatnya menangis tersedu-sedu. Benar apa yang dikatakan kakaknya jika sebuah novel bisa membuatnya seperti orang gila, dan ia tidak pernah menyesal karena hal tersebut.
Lobus Frontal-nya tidak bisa menangkap ingatan sebelum kejadian dimana ia membaca novel lalu tertidur hanya karena lelah menangis.
"Semuanya menjadi 180 ribu dek," ucap sang kasir.
"Sebentar kak," ia kembali mencari dompetnya didalam tas dengan gerutuan-gerutuan lucu karena dompetnya sedang mengajak bermain-main. Wajahnya sangat panik saat ia sudah lelah mencari-cari hingga seseorang pria dibelakangnya menyodorkan dua lembar uang berwarna merah kearah kasir.
"Untuk adik ini," ucapnya dengan lembut bahkan labium itu terukir sebuah senyuman yang sangat menawan membuat gadis yang sedang kehilangan dompet karena kelupaan itu hanya bisa menatap dengan wajah tak bisa diartikan lagi, antara konyol dan bodoh menjadi satu.
Pria tersebut mengambil plastik yang berisikan buku milik gadis SMA ini, "Ambillah." Ia menyodorkan plastik tersebut karena tak kunjung diambil oleh sang pemilik.
Gadis itu ragu untuk mengambilkan, pria tersebut mengambil tangan gadis kecil itu dan menyimpan buku tersebut diatas tangan gadis mungil lucu itu. "Ini untukmu."
Pria tersebut pergi setelah buku benar-benar sudah berada di tangan gadis itu. Gadis tersebut tersadar dari tingkah memalukan dan sangat bodoh itu, mengejar pria tersebut yang belum sempat ia ucapkan tanda terimakasihnya, jika ia tahu dibayari seperti ini ia akan mengambil dua buah novel juga, kan lumayan. Dengan cepat pula ia menggelengkan pemikirannya yang kadang tak masuk akal tersebut.
"Kak tunggu," teriaknya yang membuat pria tersebut berhenti dan membalikkan tubuhnya untuk menghadap gadis kecil itu lagi.
"Terimakasih kak, aku benar-benar baru mengingatnya jika dompetku tertinggal dirumah, aku akan menggantikannya."
Pria tersebut tersenyum ramah, "Tidak usah, aku benar-benar memberikannya kepadamu, aku tahu kau sangat memerlukannya, belajar dengan rajin ya, Aku pergi." Ia pamit setelah mengelus rambut bagian atas milik gadis kecil yang terdiam terpaku seperti sebuah patung.
Pipinya memanas, dadanya berdebar dengan kencang, kakinya menjadi lemas seperti sebuah jeli, sepertinya ia benar-benar sudah gila karena diperlakukan seperti sebuah novel yang pernah ia baca. Apa seperti ini rasanya dibuat berbunga-bunga? Pikirnya yang kembali seperti orang gila.
Ia memeluk kedua bukunya dengan sangat erat lalu menggeleng-gelengkan kepalanya karena begitu bahagia, ia harus benar-benar belajar dengan giat, siapa tahu ia akan bertemu kembali dengan pria itu, pria yang membuatnya nyaris gila walaupun kakak-kakaknya sudah mencap dirinya gila terlebih dahulu.
****
Heyy aku bawa yang baru enggak kaya yang biasa sih, kali ini aku pake latar indonesia ya. Tapi castnya tetep bts 😂😂
Madava Mahendra.
Kakak pertama dari keluarga Mahendra.
Motto hidup :
Bahagia itu sederhana, menertawakan orang saat terjatuh itu sungguh sangat bahagia.
Kenan Putra Mahendra.
Putra kedua dari keluarga Mahendra dia hanya ingin dipanggil dengan sebutan abang karena setiap orang yang memanggilnya kakak pasti akan berujung dengan ejekan yang akan dilontarkan oleh adiknya.
Motto hidup :
Ketenagan yang hakiki adalah tidur, hidup tenang tanpa ada gangguan hama yang bermunculan.
Maura Putri Anastasia Mahendra.
Putri manis yang selalu diperlakukan seperti anak kecil oleh kedua kakaknya apalagi sang abang yang akan selalu mengawasinya dengan mata tajam yang akan keluar jika terus menatap sang adik.
Motto hidup :
Ingin seperti tokoh-tokoh novel, Milea misalnya.
Raka Rafardhan.
Pria yang terus tersenyum tanpa rasa lelah.
Motto hidup :
Senyum itu ibadah.
***
Lobus Frontal: bagian otak besar yang terbesar dan terletak di bagian depan otak. Bagian ini berperan penting dalam mengendalikan gerakan tubuh, menilai, dan merencanakan sesuatu, memecahkan masalah, serta mengatur emosi dan pengendalian diri.
Oke sekian dulu pemerannya nanti lambat laun bakal keluar kok pemeran yang lain.
Terimakasih.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top