EPILOGUE


' Thank you for accompanying me for 10,000 hours '

Nata bingung, ia harus benar-benar senang atau sedih. Ia senang karena ternyata, mereka mendapat jatah libur selama 2 minggu. Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang, ia bisa menikmati hari-hari istirahatnya dengan tenang ─tanpa orang lain juga tugas-tugas sekolah. Tapi disisi lain tak dipungkiri jika hati Nata juga gelisah, ia sedih dengan Septihan yang tiba-tiba tak meresponnya. Ditelepon tak diangkat dan pesan-pesan yang Nata kirim juga tak dibaca. Hingga puncaknya hari ini, nomor laki-laki itu tak aktif. Sial, padahal belum lama laki-laki itu mengguncangkan hatinya.

Menanyakan pada teman-temannya tentang kebingungan yang ia rasakan, mereka memberikan Nata jawaban yang berbeda-beda.

"Gue juga gak bisa hubungin dia." ─Zoey, Darrel, Harsa.

"Kayaknya dia ganti nomer, tapi kita juga gak tahu." ─Melvin, Jordan.

Nata sudah berharap besar pada Chelsea yang notabene nya sahabat dekat Septihan, tapi gadis itu malah mengalihkan pembicaraan hingga Nata menyadari bahwa Chelsea menyembunyikan sesuatu tentang Septihan.

"Jangan berharap sama Septihan lagi. Lebih baik.. Lo buka hati buat seseorang yang selalu ngejar-ngejar lo itu." ucap Chelsea terakhir kali sebelum gadis itu pergi liburan bersama kekasihnya, Jordan.

Dan Nata, harus menghabiskan 14 hari itu sendirian dengan Septihan yang selalu muncul di pikirannya. Kenapa sih jatuh cinta harus sesulit ini?

***

Beberapa bulan berlalu dan Nata masih belum juga menemukan kabar tentang crush nya itu, bahkan Nata sudah tak lagi melihat Septihan di sekolah. Entah laki-laki yang sekarang lebih suka diam di kelas atau Nata yang selalu tak sempat pergi ke luar kelas karena sibuk dengan tugas-tugas sekolah yang justru lebih menumpuk? Setiap hari Nata selalu berharap jika ia memiliki waktu untuk menemui Septihan dengan pergi ke kelasnya, tapi lagi-lagi itu hanya berakhir menjadi harapan Nata saja.

Bukankah agak aneh jika keduanya sama-sama pergi ke sekolah tapi selama 4 bulan tak bertemu sekalipun? Apakah laki-laki itu kembali pergi-pergian seperti dulu? Tapi ini sudah masuk semester 2 akhir, sebentar lagi mereka naik kelas 12. Selama beberapa bulan itu juga Nata hanya diam, ia tak berani bertanya pada orang lain termasuk teman-temannya.

Hingga hari ini, mungkin waktunya bagi Nata menyelesaikan semua teka-teki ini. Oh iya, selain tak melihat Septihan. Nata juga jadi jarang melihat teman-temannya yang lain kecuali Zoey, entah ada apalagi ini sampai mereka menghilang secara bersamaan.

"Jordan!" panggil Nata pada laki-laki yang berjalan tak jauh di depannya. Jordan menoleh dan mengangkat sebelah alisnya tanpa membuka suara, dasar es.

"Kamu tahu gak kemana Septihan?" tanya Nata langsung pada inti.

Jordan terdiam melihat Nata yang begitu antusias bertanya, sepertinya gadis itu sangat senang melihatnya. Oh bukan karena ingin melihat Jordan, tapi untuk menanyakan temannya. Tapi Jordan bingung, bagaimana ia mengatakannya ya.

"Lo.. Gak tahu kalo Septihan udah lama gak sekolah?"

Balasan Jordan membuat senyum Nata langsung luntur lalu menatap laki-laki di hadapannya itu bingung.

"Hah? Maksudnya?"

Jordan menghela nafasnya kasar lalu menunduk, ia tak berani menatap Nata yang mungkin.. Akan terluka mendengarnya.

"Gue gak tahu pasti. Tapi kata anak-anak yang lain, Septihan udah gak sekolah disini lagi. Entah pindah atau emang gak dilanjutin. Bahkan katanya.. Dia udah gak tinggal di Bandung."

***

1 tahun kemudian. Acara kelulusan.

"Waduuhh selamat selamat nih selamat selamat." ucap Harsa pada setiap orang yang ia lihat, mereka pun tertawa menanggapi tingkah Harsa yang lucu.

Darrel yang berada di samping laki-laki itu pun berdecak kesal, "Ngebacot apasih lo?!"

"Gue ini lagi ngasih selamat, tapi terlalu banyak orang yang harus di kasih selamatnya." balas Harsa lalu kembali melakukan kegiatan awalnya.

"Padahal lo sendiri gak dapet ya, kasian." celetuk Darrel membuat Harsa dengan cepat menoleh tajam.

"Diem deh ya lo!"

Nata terkekeh pelan melihat teman-temannya yang masih saja kekanak-kanakan padahal mereka sudah berada di langkah dunianya orang dewasa, sudah berada di tempat yang dihadapannya tepat kehidupan yang sesungguhnya. Lalu tatapan Nata beralih pada pasangan di samping kirinya, dan menatap mereka dengan gemas.

"Selamat ya buat pasangan tak terduga ini, sorry gue gak bisa hadir di acara tunangan kalian." ucap Nata menyesal karena minggu lalu ia tak dapat hadir di acara pertunangan Chelsea dan Jordan yang tiba-tiba, karena saat itu Nata tengah berada di Bali bersama keluarganya.

"It's okay, santai aja." balas Jordan seraya tersenyum tipis, keduanya saling menggandeng erat hingga Nata sedikit kesal melihatnya. Harus banget di depan jomblo nih?

"Btw, kalian kapan lanjut ke pelaminannya? Langsung atau mau kuliah dulu?"

"Kuliah dulu dong, soalnya gue masih mau nikmatin mas muda gue." kali ini Chelsea yang menjawab. Omong-omong gadis ini sekarang sudah berubah, ya semenjak Septihan menghilang tiba-tiba. Chelsea jadi memperlakukan Nata dengan baik seperti Zoey.

Ketika ketiganya tertawa bersama mendengar ucapan Chelsea, tiba-tiba datang lagi salah satu pasangan yang tak kalah mengejutkan. Zoey dan Melvin, yang juga entah sejak kapan tapi tiba-tiba 2 hari lalu Zoey berkata bahwa mereka sudah lama berpacaran. Kali ini Zoey beruntung karena bisa bersama dengan crush nya, tak seperti Nata yang malah ditinggalkan tiba-tiba hehe.

"Selamat juga buat kalian, yang langgengggg." ucap Nata pada keduanya, hari ini tugasnya sama seperti Harsa. Hanya memberi selamat tapi tak mendapatkannya kembali.

"Iyaaaa, pasti. Lo juga cepet nyusul kayak gue dong, jangan jadi jomblo abadi terus." gurau Zoey diangguki oleh Melvin, ugh sepertinya anak itu sudah diracuni oleh Zoey.

Nata hanya menanggapinya dengan tertawa pelan, lalu ia berpamitan dengan teman-temannya untuk pergi ke suatu tempat. Ketika yang lain sibuk berfoto-foto di lapangan dengan pakaian yang unik dan mewah karena ingin acara graduation itu menjadi hari paling tak terlupakan bagi mereka, berbeda dengan Nata yang datang ke sekolah dengan setelan sederhana dan hanya foto beberapa kali saja dengan orang-orang terdekatnya. Bahkan kini gadis itu memilih untuk memisahkan diri dengan pergi ke rooftop dan menikmati acara tersebut dari atas sana sendirian.

Nata tersenyum miris, ketika orang lain sibuk tertawa bahagia karena telah berhasil melewati masa SMA mereka dengan lancar sangat berbeda dengan Nata yang justru tidak bisa menikmatinya. Karena tidak ada crush nya yang telah menemaninya selama 10.000 jam dan sudah selama 10.000 jam juga Nata menunggu orang yang ia panggil Gray itu untuk kembali. Orang yang tiba-tiba menghilang, meninggalkan luka yang sepertinya tak akan pernah sembuh.

Andai Nata tahu jika hari itu, hari terakhir uts adalah hari terakhir keduanya jalan-jalan, mungkin Nata tak akan membiarkan Septihan pergi begitu saja. Meskipun Nata kesal, mengapa Septihan pergi setelah membuat Nata menaruh harapan besar kepadanya karena bersikap seolah ia juga memiliki perasaan yang sama seperti Nata? Mengapa harus diterbangkan sangat tinggi dahulu, lalu dijatuhkan sejatuh-jatuhnya?

Dan dalam satu tahun, banyak sekali yang berubah. Zoey berhasil mengambil hati Melvin. Chelsea dan Jordan yang telah melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius, pertunangan. Darrel yang telah membuktikan bahwa ia laki-laki normal dengan memacari salah satu adik kelasnya. Harsa yang masih berusaha mendapatkan hati teman satu les nya. Dan Gary yang masih setia menunggu Nata, meskipun tidak se agresif dulu lagi. Semuanya berubah kecuali perasaan Nata yang masih sama meskipun orang yang ditujunya tidak lagi disini. Sama seperti Gary, Nata pun masih setia menunggu kepulangan Septihan. Menunggu laki-laki itu kembali dengan kepastiannya, tentang perasaannya pada Nata. Apakah laki-laki itu juga memiliki perasaan yang sama dengannya atau selama ini hanya Nata yang terlalu berharap lebih. Nata berharap hari itu akan datang dan di waktu yang tepat, sebelum Nata memutuskan untuk membuka hati pada orang baru.

'Tidak apa-apa. Apapun yang terjadi, jika dia memang ditakdirkan untukmu dia pasti akan kembali.'


































FINISH.

akhirnya setelah sekian lama selesai juga,
padahal udah setengah tahun dari kejadian aslinya. meskipun gak 100% sama, tapi
gak apa-apa nanti Gyu perbaikin deh:)

dan harap-harap, kamu gak pernah tahu kalo aku bikin cerita ini. karena itu terlambat banget, perasaanku udah hilang semenjak denger kalo kamu punya pacar. padahal dari dulu aku selalu kepedean kalo sholat kamu itu bener, jadi gak mungkin pacaran. tapi gak apa-apa, kamu gak salah. aku yang terlalu berharap.

harapan kalo orang yang pernah satu sd sama aku itu punya perasaan yang sama, apalagi setelah kamu ngajak pergi sekolah bareng. ku kira kamu emang inget aku, tapi ternyata kamu orangnya emang baik:)

omong-omong kalo mau nebak siapa orangnya mudah kok, nama asli Gray itu terinspirasi dari namamu. Gak sama cuman ya mirip (●'◡'●)

Start : 10, Desember, 2022
Finish : 10, April, 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top