Fort Tear - [ Benteng Tear ]
Albert dan lainnya berenang menjauh dari Searagon yaitu sesosok monster mirip ikan tapi memiliki tubuh sepanjang ular dan dua sayap seperti seekor naga. Searagon memiliki kulit putih transparan dengan sirip dan sayap berwarna hijau muda, dan mereka ada delapan ekor.
"Albert, bisakah kau mengalahkan tiga dari mereka?" tanya Merlin yang ada di punggung Sea Horse sendirian.
"A - Aku akan berusaha..."
Albert tiba - tiba melepaskan tali yang menyatu dengan bokong Sea Horse dan membuatnya berhenti atau keluar dari jalur pelarian.
"Doronthea, kau bantu Al.." perintah Lazarus.
Berpindah ke tempat Albert. Kini dia berusaha menciptakan bola - bola air dengan pikirannya, tidak lama kemudian Doronthea datang dari arah depan seraya membawa tubuh seekor Searagon yang telah tak bernyawa.
"Salah..."
"A - Apa?" pekik Albert mendengar teriakan kecil Doronthea.
"Kataku kau 'salah'. Seharusnya kau melakukannya seperti 'ini'!!"
Doronthea mengangkat tangan kanannya ke belakang tubuhnya dan membuat kumpulan gelembung air yang sedang. Doronthea melepaskan gelembung air itu dan mengenai seekor Searagon tapi tak membunuhnya.
"Aku tidak mahir dalam urusan sihir air tapi aku mahir dalam pertarungan menggunakan tombak..."
Doronthea berenang dengan kecepatan luarbiasa dan membunuh seekor Searagon yang terkena serangan gelembung airnya.
"Baiklah aku akan mencobanya. Gunakan sihir air dengan perasaanmu, itulah yang dikatakan oleh Merlin..." gumam Albert.
Albert menutup kedua matanya, kedua tangannya terangkat terbalik setinggi perut. Albert membayangkan perasaan dia saat mendapatkan hadiah pertama dari ulangtahunnya, pada saat Albert membuka matanya terlihat 10....20.....tidak bahkan lebih banyak lagi. Bola - bola air itu mengapung di depan Albert dengan tenangnya.
"Baiklah sekarang..." bersamaan dengan itu semua bola - bola air itu mengecil atau lebih tepatnya terpisah membentuk sebuah tombak air yang kecil. "Kata Lazarus sihir air juga dapat digunakan sesuai keinginan. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh Lazarus..." kata Albert melihat kagum tombak - tombak air yang ada di depannya.
"Walaupun ini baru pertama kalinya dia menggunakan sihir air menggunakan keinginan dan perasaan tapi dia melakukan dengan sangat baik..." puji Tina melihat Albert dari kejauhan.
"Dan juga kuat!" tambah Tia.
"Dia memiliki keinginan dan perasaan yang sama kuat, dia sangatlah hebat. Apa manusia selalu seperti itu?" cetus Lazarus.
Berpindah ke tempat Albert. Sekarang semua tombak - tombak air itu melesat cepat ke depan menusuk, menembus, menebas dan membunuh semua Searagon yang tersisa sampai tak ada yang berenang mendekat lagi. Doronthea berenang mendekat ke tempat Albert yang melihat ada sesuatu yang aneh terjadi pada Albert.
"Apa yang terjadi?" tanya Merlin melihat Albert jatuh berlutut dari kejauhan.
"Apa Waver kelelahan?" tambah Tia.
"Entahlah tapi aku memiliki firasat buruk..." lanjut Lazarus.
"Kenapa Lazarus?" tanya Merlin penasaran.
"Coba kau lihat Albert. Dia terlihat....... Kesaktian!!"
Ditempat Albert....
"Hah, Hah, Hah,..."
"Albert, kau baik - baik saja?" tanya Doronthea cemas melihat Albert kesaktian dibagian dada kanannya.
"A - Apa ini? Kenapa dadaku sakit sekali?!!" batin Albert bingung.
Dada kanannya seperti hancur. Semakin ditahan, semakin sakit.
"Argh! Aku tidak tahan lag---"
Seketika itu juga Albert jatuh pingsan dan membuat Lazarus dan Merlin terkejut.
"ALBERT!!"
..
Albert terbangun digenangan air jernih, warna biru yang terang dan kedamaian yang nyaman.
"Kau sudah bangun?" tanya seorang wanita bersurai putih perak yang berjongkok di samping kanan Albert.
Albert tidak menjawab pertanyaan wanita itu, Albert terdiam bengong melihat si wanita.
"A - Anda siapa?" tanya Albert sopan.
Wanita itu berdiri dari jongkokkannya lalu memberi uluran pada Albert.
"The Blue Knight, Mina...."
..
Merlin duduk manis menunggu Albert siuman. Sekarang mereka semua berada disebuah benteng yang dibicarakan oleh Lazarus disepanjang perjalanan dimana petarung - petarung terkuat berkumpul dan tinggal, dan mendapatkan pekerjaan.
Seorang pria berambut hitam yang mengenakan seragam putih dengan sedikit warna biru di setiap sudut berbeda, dia seperti seorang komandan pasukan dengan mantel putihnya itu.
"Maaf Putri Merlin tapi anda harus makan untuk menjaga kesehatan anda..." kata pria itu.
"Thanks Genovios tapi aku tidak lapar..." balas Merlin dengan senyuman kecil.
Pria bernama Genovios itu tidak berbicara lagi, dia melirik Merlin yang lagi memegang erat tangan kiri Albert.
"Putri Merlin, biarkan penyembuh Fort Tear saja yang melakukannya. Anda bisa istirahat sekarang..." pinta Genovios.
"Tidak Genovios. Aku yang akan melakukannya, harus aku.." balas Merlin kali ini Merlin tidak tersenyum, kedua matanya berfokus pada Albert yang tak sadarkan diri.
"Baiklah jika itu keputusan anda. Saya permisi dulu.."
"Thanks Genovios.."
..
Fort Tear adalah tempat yang ditempati oleh Albert dan lainnya sekarang. Fort Tear merupakan markas terbesar para Water/Sea Knight yang ada diseluruh dunia termasuk keempat benua besar yang ada di seluruh dunia. Fort Tear memiliki luas wilayah yang bisa terbilang besar untuk sebuah benteng bawah laut, disana bukan hanya untuk berlatih saja tapi juga berdagang dan hidup seperti pada makhluk umumnya. Disetiap jalanan Fort Tear ditumbuhi rumput - rumput laut yang indah, rumput - rumput laut itu tidak mengganggu jalannya lalu lintas jalanan yang ada di Fort Tear.
Genovios berjalan pelan di lorong aula sendirian, semua Knight yang melewatinya selalu memberi hormat bak komandan saja. Dan itu..... Benar!
"Komandan Genovios, kita dalam bahaya..." seru seorang pria tua yang mengenakan seragam yang sama, bedanya pria tua itu tidak mengenakan mental hanya seragam putih khas seorang Knight.
"Masalah?" Genovios mengerutkan alisnya. "Masalah apa?" lanjut Genovios bingung.
"A - Ada monster di luar benteng!" seru pria tua itu.
"Oh.." Genovios hanya meng - oh akan saja perkataan pria tua itu.
"A - Anda harus melihat sendiri monster itu.... Dia sangat besar..." lanjutnya.
"Ayolah Bros. Ini adalah Fort Tear, benteng terkuat dan sangat ditakuti oleh monster laut manapun. Monster bodoh macam apa yang menyerang Fort Tear, bodoh sekal----" kata - kata Genovios terhenti dan tidak berlanjut lagi.
Dia berjalan santai sambil mengatakan itu tadi tapi tiba - tiba saja Genovios berhenti, matanya menunjukkan keterkejutan yang luar biasa besar.
"K - Kenapa d - dia ada disini??!"
..
Albert dan wanita bernama Mina kini tengah duduk manis saling menatap satu sama lain. Mina memperhatikan setiap anggota badan Albert dengan sangat serius, entah untuk apa itu. Albert yang melihat itu terasa terganggu dan memutuskan untuk menghentikan Mina.
"Ada apa?" tanya Mina polos.
"Seharusnya aku yang menanyakan itu. Ada apa denganmu? Kenapa kau memperhatikanku seserius itu??" tanya Albert bingung.
"Kenapa? Memangnya salah memperhatikan seorang laki - laki??" tanya Mina lagi.
"Kau ini aneh sekali..." cetus Albert sambil menghela nafasnya.
Mina kembali melanjutkan aktivitas yang terhenti tadi dan Albert hanya bisa pasrah.
"Bagus aku sudah selesai..." kata Mina riang.
"Heh? Apanya?"
"Aku sudah selesai memperhatikan jalur Mana-mu dan pusat terkuat ada disini!" tunjuk Mina ke dada kanan Albert.
"Hatiku?"
"Benar. Albert, kau memiliki hati yang kuat melebihi manusia pada umumya, mungkin ada yang lebih kuat darimu tapi keinginanmu untuk membahagiakan sesorang yang kau cintai sangatlah besar..." jelas Mina tersenyum senang.
"B - Bagaimana kau tahu?" tanya Albert dengan muka yang memerah.
"Karena aku ini juga perempuan, Albert..." jawab Mina dengan senyuman mengembang.
"Jadi Mina... Apa yang ingin kau katakan padaku? Aku rasa kau ingin mengatakannya tadi pada saat pertama kali kita bertemu. Apa aku benar?"
Mina mengangguk pelan menanggapi perkataan Albert dan ekspresi mukanya tiba - tiba berubah menjadi serius.
"Kau harus cepat bangun, Albert. Ada sesuatu yang sangat berbahaya di luar sana menunggumu..." kata Mina sambil memandang ke arah lain, ke arah kanannya.
"Sesuatu yang berbahaya? Apa itu makhluk buas lainnya?"
"Tidak. Dia bahkan lebih berbahaya dari itu, dia itu adalah monster...... Ah! Dia sudah sampai..."
"Dia siapa?"
Mina mengembalikan pandangan ke depan dan menatap Albert serius.
"Kraken..."
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top