Orange Day by Ariski

Song: Orange by 7oops
......................................

Sama seperti hari-hari biasanya aku menunggu Rean di pintu gerbang, jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Ini kebiasaan ku sejak smp dulu. Menunggu Rean yang mengikuti ekskul futsal dan kami pulang bersama.

Dari kejauhan Rean berlari-lari kecil menghampiri ku, sebuah cengiran khas darinya membuat ku yakin kalau ada kabar gembira yang coba dikatakannya.

"Sorry, tadi aku ada sedikit urusan sama pelatih." Kekeh Rean.

"Emang ada apaan?"

"Astaga, aku nggak nyangka kamu tahu apa yang lagi coba aku tahan."

"Tahan, kamu mau pup?" tanyaku iseng.

"Aduh nih perempuan kok mulut nya kayak abang-abang di pasar senen."

"Hee ... gitu doang, jadi ada apaan?"

"Kamu gak akan nyangka kalau ... aku bakalan jadi kapten buat tim !"

Aku langsung bertepuk tangan heboh, tertawa dan mengucapkan selamat pada Rean. Aku dan Rean berencana akan merayakan nya dengan traktiran ice cream yang ada di dekat kompleks rumah kami.

"Aku pengen ice cream vanilla," ucapku.

"Iya ... iya ... nanti aku beliin, kita kan lagi merayakan status ku yang naik jadi kapten."

"Aye sir."

Kami berjalan meninggalkan gerbang sekolah dengan tawa juga obrolan yang seakan-akan tidak pernah ada habisnya, Rean mulai menceritakan mengenai latihan tanding mereka tadi dimana dirinya tampil sebagai striker. Aku masih mendengarkan celotehan Rean di selingi dengan tawa, pemandangan langit kota yang berwarna jingga kini seakan-akan menyatu bersama Rean.

"Aku nggak bisa bayangin hidup aku kalau kamu gak ada." Celetukku.

Rean hanya tersenyum dan mengelus puncak kepala ku lembut, " Kan aku ada di sini kenapa mikir yang gak-gak sih?"

"Benar, apa yang aku pikirkan ?"

Seusai mentraktir ku ice cream, Rean mengantarkan ku sampai ke depan pagar rumah ku, Rean menghentikan langkah ku yang baru saja akan berbalik masuk ke dalam rumah.

"Aku ... aku bakalan jadi kapten yang hebat dimata semua orang." Ucap Rean tiba-tiba.

"Aku tahu kok." Sahut ku singkat.

"Tunggu aku ngejar impian aku, kalau suatu saat semua nya udah tercapai ... Aku bakalan masukin kamu ke salah satu hal yang harus aku capai."

"Aku tunggu."

"Dah, sampai jumpa besok."

~*~

~ Nanoku mono hikaru no naka, umareta hitotsu no ai [Sebuah cinta lahir diantara berjuta cahaya]
Kawaranakutemo kawatteshimattemo [ Bahkan jika kau tidak pernah berubah, Bahkan jika kau telah berubah.]
Kimi wa kimi da yo shinpai nai yo [ Kamu adalah dirimu, jadi aku tidak perlu khawatir ]
Suteki na hito ni deatte [ Suatu saat kita akan tumbuh dewasa. ]
Kakegae no nai kazoku o tsurete [ Disaat itu, aku berharap kita bisa membawa keluarga
Yang tak tergantikan, ]
Kono basho de aeru to ii na [ Dan bertemu lagi disini ] ~

Aku tersenyum mengingat bagaimana kita berdua tumbuh bersama, memulai segala nya bersama, kamu selalu ada di samping ku. Aku menatap kearah jendela dan menyadari hujan turun dengar derasnya. Bayangan seseorang yang sedang berdiri di luar tepat nya di depan pintu pagar ku, akhirnya membuat ku beranjak dari sofa tempat ku duduk sejak tadi.

Saat berada diluar yang ku temui adalah sosok Fian, adik Rean.

"Kenapa hujan-hujanan gini, fian?"

"Kak...."

"Ya ?" Sahutku.

"Ka Rean kritis di rumah sakit."

Aku terdiam mencoba mencerna ucapan fian, tenaga ku terasa terkuras secara tiba-tiba. Bukan kah tadi kami bersama?

"Dia ... dia ada dimana sekarang?" tanya ku sambil mencoba berpegangan pada pagar.

"Di rumah sakit pelita."

Tanpa buang-buang waktu lama aku langsung berjalan keluar dan berlari menerobos hujan yang semakin lebat, Rean ku dalam keadaan bahaya.

Jalanan sepi, aku langsung menyebrangi jalan.

TIIIN TIIIN ....

Aku melihat sebuah mobil mendekat kearah ku dalam kecepatan tinggi, lampu dari mobil itu membuat mata ku sakit dan ... dapat ku rasakan saat Logam yang beradu dengan daging juga tulang ku.

Hantaman keras ke Aspal membuat ku tidak bisa bergerak sama sekali, Rean ku bagaimana?

Aku masih harus pergi melihat keadaannya, aku masih harus menemaninya menggapai semua impian nya, aku belum mau mati disini. Perlahan-lahan dapat ku rasakan kesadaran ku mulai menjauh, Rean ... maaf.

~Ameagari no sora no you na, kokoro ga hareru you na [ Seperti langit setelah hujan turun, seperti membersihkan hati seseorang ]
Kimi no egao o oboeteiru omoidashite egao ni naru [ Aku ingat senyuman mu, selalu terbayang di pikiran ku. Aku tidak bisa menahan senyuman ku ]
Kitto futari wa ano hi no mama [ Pastinya, seperti kita di hari itu ]
Mujaki na kodomo no mama [ Seperti anak kecil yang tidak bersalah ]
Meguru kistetsu o kakenukuteiku [ Kita berlari melalui musim yang terus berganti ]
Sorezore no ashita o mite [ Melihat masing-masing hari esok kita ]
Sorezore no yume o erande [ Memilih masing-masing mimpi kita ] ~

.........
END

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top