Bagian 8. Hantu Misterius Tapi Aneh?

Author POV

Sekolah, Toilet Siswi. 06.10







Pagi yang dingin, terlihat seorang siswi perempuan berlari kecil ke arah toilet siswi, toilet ini berbeda dengan toilet pada umumnya... Karena toilet ini menyatu dengan toilet siswa laki - laki. Tapi tenang saja, walaupun menyatu namun siswa yang memiliki sifat MESUM tidak dapat mengintip karena ada tembok bata yang menjadi penghalang kedua toilet tersebut.

Toilet siswa laki - laki di depan sedangkan siswi perempuan dibelakangnya.

Siswi itu masuk secara tergesa - gesa, dia tidak menyadari sepasang mata lebar menatapnya penuh nafsu. Sampai siswi itu masuk dan hal aneh terjadi, yaitu kabut putih tiba - tiba muncul di dalam toilet yang dia tempati dan sepasang mata tadi mendekatinya.

"Ah~~aku tidak tahan lagi.." gerutunya.

Pada saat siswi itu ingin 'buang air kecil' pada saat bersamaan juga aktivitasnya berhenti..... Ya, setidaknya sampai dia melihat sepasang mata lebar yang mengintip dari sela - sela bagian atas pintu. Bayangan itu melebarkan matanya, dia tersenyum lebar dan mulai membuat suara tawa yang menggema

"KYAAAA~~~~"







Ikh POV

Kelas. 06.40






"Huaa~~~" suaraku sambil menguap karena kurang cukup tidur, kini dua kantung hitam terdapat dibawah kelopak mataku.

"Hei Ikh, apa kau baik - baik saja?" tanya Bariyah yang tidak sengaja melihat kantung mataku.

"Iya Ikh, kau seperti paman - paman, hahah..." canda Lutfi sambil tertawa dan...

Bag...

Sebuah jitakan mendarat tepat dikepalanya.

"Terimakasih..." suaraku dengan ekspresi datar kepada Bariyah yang menjitak kepala Lutfi.

"Sama - sama~~"

Lutfi menggeram seperti seekor kucing yang tertabrak mobil.

"Aku baik - baik saja, cuma kurang tidur saja..." seruku yang kembali menguap karena ngantuk.

"Kau harus menjaga kesehatanmu lo, kau itu Kepala Kebersihan disini..." beritahu Bariyah yang mengelus rambutku.

"Hei! Aku sudah besar..." protesku seraya menepis tangan Bariyah.

Bariyah terkekeh geli, melihat itu aku alihkan pandanganku ke samping kiri dimana Huda menatapku sambil menggembungkan sebelah pipinya.

"Huda, pipimu bengkak tuh.." kataku sedikit bercanda.

Huda mendengus lalu memalingkan wajahnya seperti tidak ingin melihatku.

"Ada apa dengannya?"

"Kau dengar tidak? Semalam kakak kelas bertemu hantu di toilet loh~~?!"

"A - Apa benar?"

"Benar~~"

"A - Aku takut, b - bagaimana ini? Aku ingin ke toilet tapi aku takut??"

"Bo~~"

"Kya~~~~"

"Hantu? Di toilet??"

Aku hanya mendengar dari sedikit percakapan mereka (teman sekelasku) yaitu....... Hantu Toilet.

"Ikh..." panggil Bariyah yang dekat ditelinga sebelah kananku.

"A - Apa?" pekikku terkejut.

"Huda mana?"

"Huda???" bingungku. "Bukankah dia ada d---" kalimatku terhenti, aku ingin menunjuk Huda tapi dia tidak berada ditempat duduknya.

"Mana dia???"






Author POV

Toilet Siswi. 06.43






Huda berjalan tergesa - gesa di lorong sekolah, dia memikirkan sesuatu... Dan tujuannya ke toilet.

Huda masuk ke dalam dan menutup pintu toilet dengan keras. Huda menunduk ke bawah, kedua tangannya berada di depan dadanya.

"Apa Ikh tidak tertarik dengan 'mereka'??" gumam Huda sambil memandang 'masa depannya'.

Huda menghela nafasnya, masih lama bagi 'mereka' untuk 'tumbuh'. Lalu tanpa sengaja Huda mengangkat wajahnya dan bertatapan langsung dengan seorang kakek - kakek yang memiliki senyuman 'sangat' lebar hampir sama dengan milik Jeff The Killer.

Huda ingin berteriak tapi tangan kakek tua itu sudah melilit perutnya, tangan kakek tua itu memanjang seperti karet dan mengelilingi perut Huda. Kakek tua itu mendekatkan mukanya, sejujurnya Huda tidak takut... Yang membuat Huda takut adalah.... Kakek tua itu tidak mengenakan perlindungan sedikitpun pada badannya.

"AAAAAAA!!!!!"






Ikh POV

Kelas. 06.45






Aku terkejut merasakan tekanan aura kehidupan Huda yang tiba - tiba menghilang. Aku segera keluar dari kelas bersamaan dengan itu aura tekanan hidup Huda kembali ke semula tapi itu tidak membuatku berhenti berlari.

Aku mempercepat lariku dan tiba - tiba saja Huda keluar dari persimpangan jalan.

Bruk....

Dan kami berdua pun bertabrakan.

"Auwh~~" suaraku sembari mengelus kepalaku.

Huda terjatuh tepat di depanku, dia juga meringis kesaktian. Mata kami berdua membuat rona merah muncul di wajahku tapi itu seketika hilang setelah melihat setitik air mata jatuh membasahi pipi Huda.

"Huda???"

"Hiks, Hiks.... IKH!!!!" panggilnya lalu memelukku.

Aku dapat merasakan sedikit kelembutan disana walaupun hanya sedikit. Apa 'mereka' sudah tumbuh?

Segera aku tepis pikiran negatif itu. Pada saat aku ingin menanyakan 'apa yang terjadi?' pada saat bersamaan sesosok kakek - kakek muncul di persimpangan jalan di depanku... DIA TIDAK MENGENAKAN PAKAIAN?!!!

"Ketemu~~" suaranya dengan nada orang mesum, aku dibuat merinding olehnya dan Huda mengeratkan pelukannya sambil melanjutkan nangisnya.

Aku ingin mengambil kertas jimatku tapi pelukan Huda sangatlah kuat sehinggga membuatku tidak bisa bergerak. Beruntung Kunti datang, dia melilit kakek tua itu dengan kain putihnya dan menusuknya dengan puluhan jarum. Dan dia berhenti bergerak.

"Ikh pergilah, aku akan melawannya!"

"Heh?" aku hanya meng 'heh' akan saja. Aku bingung. Kenapa Kunti memintaku untuk pergi? Lalu jawabannya pun terjawab!

Kain putih yang melilit kakek tua itu robek dan menampakkan sesosok monster setinggi 2meter dengan kulit putih pucat pasi, kedua tangannya mengeluarkan kuku - kuku yang tajam begitu juga dengan giginya, matanya menyala hitam.

"B - Baik. A - Aku akan pergi. Ayo Huda!!"

Karena aku takut, aku pergi bersama Huda yang ketakutan terlebih dulu.

"ITU BUKAN HANTU!!!!"






Kunti POV

Toilet Murid. 06.48






Huda dan Ikh sudah menjauh, dengan ini aku bisa melawan hantu ini dengan tenang. Eh? Bukankah aku juga hantu?

"Kenapa kau ikut campur dalam urusan ini? Apa kau ingin mati lagi?!" tanyanya dengan suara seperti seekor singa.

"Bisa kau hentikan sandiwaramu itu? Aku tidak suka melawan musuh yang bahkan tidak menujukkan wujud aslinya?!"

Pertanyaanku membuatnya tersenyum lebar. Apa pertanyaanku lucu?

"Heheheh... Kau pikir bisa mengalahkanku dengan mudah walaupun hanya dengan wujud 'lemah' ini? Hahahaha!!"

Suara ketawanya membuatku pusing. Karena merasa terganggu langsung aku lenyapkan saja dia. Tubuhnya hilang terkena sesuatu yang 'tak terlihat', pada waktu bersamaan cahaya kuning muncul di depanku.memperlihatkan sesosok kakek - kakek berambut abu - abu kecoklatan yang mengenakan kemaja dan mantel berbulu coklat.

"Maaf tapi kau siapa?"






Ikh POV

UKS. 06.55






Aku meletakkan Huda di ruang UKS, Huda pingsan karena terlalu ketakutan. Di luar aku dapat merasakan tekanan aura roh yang sangat kuat... Mungkin setara dengan Kunti.

Aku memandang langit yang tiba - tiba diselimuti awan hitam diiringi suara gemuruh guntur yang membuat siapa saja agak takut.

"Harinya gelap..."

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top