-May ✿-
Salah, sebuah kesalahan besar yang dibuat Herder adalah mengundang gadis ini masuk ke dalam labnya.
.
.
.
Sebulan berlalu setelah acara penerimaan murid baru, sekarang adalah tenggat pemilihan klub.
Gadis dengan surai hitam itu terlihat kebingungan menatap kertas di depannya, klub apa yang harus ia pilih? Sedari SMP dia juga hanya menjadi anggota klub parkour tetapi di sekolahnya yang baru ini tidak ada pilihan yang mirip dengan klub itu.
Tiba-tiba ia teringat, kalau tidak salah sebulan yang lalu ada yang menawarinya masuk klub. Apa namanya? Klub sains? Ia menggaruk pelipisnya.
'kalau tidak salah tempat pertemuannya ada di lab sains, ada baiknya kalau aku langsung pergi kesana.'
dan ia pun melangkah menuju kesana.
.
.
.
.
"Kamu datang!" pemuda berambut pirang itu menyambutnya saat kakinya melangkah masuk ke dalam.
"Kamu...? Kau tahu tentang diriku?" Tanya gadis itu kebingungan.
"Tidak, tidak, aku tidak tahu. Yang kutahu hanya kau adalah murid kelas satu yang kutimpa pada hari penerimaan siswa baru. aku masih mengingat suara langkah kakimu, walau aku sedikit ragu-ragu sih." jelas pemuda itu.
"Omong-omong perkenalkan, aku von Herder, ketua klub sains sekarang. Senang bertemu denganmu." pemuda itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
"TraumMärchen Acacia. Panggil saja Traum, senang bertemu dengan senpai juga." tangan Traum bergerak untuk menjabat tangan Herder.
"Kalau begitu, mari kita mulai saja tes untuk masuk ke klub ini!" Herder berucap semangat.
"Eh, pakai tes?!" Traum berucap kaget. Dia kira tidak akan ada tes atau semacamnya di penerimaan anggota klub ini.
"Tentu saja," Herder mengangguk-anggukkan kepalanya "mudah saja, kau hanya perlu menuruti instruksi yang kuberikan."
Herder berjalan menuju ke lemari dan mengambil dua buah cairan dalam tabung reaksi yang sepertinya sudah diberi pewarna.
"Silahkan, pegang tabungnya," Herder menyerahkan kedua tabung reaksi tersebut ke Traum dan Traum menerimanya.
"Tabung dengan cairan biru adalah A dan cairan merah adalah B," Herder menjelaskan sambil menunjuk tabung yang dipegang Traum seperti layaknya orang yang bisa melihat.
"Pertama, tolong jangan campurkan cairan A-"
"Ah, maaf sudah kucampurkan." Ucap Traum dengan nada tanpa dosa.
"HWEEH, APA?!" Herder berseru panik. "BUKANKAH SUDAH KUBILANG IKUTI INSTRUKSIKU??"
Bunga api mulai bermunculan di tabung reaksi dan Traum secara refleks menjatuhkannya karena merasa panas. Suara pecahannya terdengar bergema di dalam ruangan itu.
"JANGAN DILEMPAR ARRGGHHHH." Berteriak kesal, Herder langsung berlari menuju ke arah tempat dimana pemadam api diletakkan.
Kepalanya sempat terantuk tembok karena panik, tapi tentu saja rasa sakitnya itu ia abaikan. ada sesuatu yang lebih penting sekarang.
Api mulai menyebar di tempat cairan itu mengalir, Herder terlambat beberapa detik lagi saja bisa-bisa terjadi kebakaran di sekolahnya.
.
.
.
.
"A-ah, maaf..." ucap Traum saat dimarahi karena perbuatannya tadi.
"Dengar, percobaan tadi seharusnya sama sekali tidak berbahaya kalau kau mengikuti instruksi yang kuberikan, bukan malah asal mencampurkannya!" Pemuda itu mendengus kesal.
"Kalau saja tidak kekurangan anggota, aku tidak mau melakukan ini, tapi ya sudahlah," Ia menghembuskan nafasnya "kau diterima sebagai anggota klub ini. Tapi dengan catatan, jangan melakukan hal selain apa yang kuinstruksikan, mengerti?!"
Traum sontak mengangguk dan mengiyakan ucapan pemuda tersebut.
.
.
.
Sungguh, pilihannya waktu itu benar-benar buruk.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top