A Secret Marriage : 07
Hari ini lagi-lagi Dahyun menaiki bus sendirian. Dimana Mingyu? Tentu saja lelaki itu sudah pergi lebih dulu.
Ya, mereka tetap melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Bahkan setelah malam panjang yang mereka lalukan semalam. Tak ada yang berubah sama sekali.
Dahyun benar-benar tak mengerti dengan apa yang terjadi pada mereka sekarang. Terlebih pada sikap Mingyu. Mingyu terlihat hanya bersikap manis ketika mereka berhubungan intim, setelahnya Mingyu kembali seperti biasanya. Kadang Dahyun berpikir apa Mingyu hanya menginginkan tubuhnya. Ah memikirkan itu saja hatinya merasa berdenyut sakit.
Dahyun menghela napasnya berat. Sebenarnya apa penyelesaian dari perdebatan mereka semalam? Tentunya tidak ada. Apa bahkan Mingyu menangkap keluhannya? Tentu saja tidak.
Mingyu hanya menghentikannya sepihak seolah tak ingin melanjutkan perdebatan itu dan membuat Dahyun teralihkan dengan perlakuannya semalam. Jujur saja, saat mereka melakukan seks, Mingyu benar-benar seperti orang berbeda yang memperlakukannya begitu lembut. Sentuhannya, belaiannya, dan setiap perlakuannya membuat Dahyun benar-benar jatuh padanya.
Hal ini membuat Dahyun terkadang berpikir jika Mingyu sengaja melakukan itu agar dirinya teralihkan. Mingyu hanya memanfaatkan dirinya untuk birahinya kan. Jika di pikir lagi Mingyu yang tak pernah mengatakan bahwa lelaki itu mencintainya, mengatakan itu setiap mereka berhubungan. Jelas sekali hanya untuk kebutuhan lelaki itu, tanpa di dasari Cinta yang sebenarnya.
Dahyun hanya menatap kosong pada jalanan melalu jendela bus. Sesekali tangannya menghapus air matanya yang keluar. Memikirkan sikap Mingyu yang tak pernah bisa ia mengerti hanya membuat hatinya sakit. Rasanya seperti dirinya tak ada arti apapun untuk Mingyu. Sejak awal hanya dirinya yang mencintai lelaki itu.
Menyesal?
Sayangnya kata itu tak pernah terlintas di dalam otaknya. Dahyun tak pernah berpikir jika dirinya menyesal telah menikah dengan Mingyu. Justru sebaliknya, Dahyun merasa dirinya akan menyesal ketika ia mengakhiri pernikahan mereka. Karena bagaimana pun Mingyu memperlakukannya, Dahyun tetap mencintainya. Dan itu yang membuat Dahyun frustasi. Kenapa Dahyun tak pernah bisa membenci Mingyu yang sudah terlalu sering menyakitinya.
Jawabannya adalah karena Dahyun hanyalah gadis bodoh yang sudah terlalu jatuh pada lelaki brengsek seperti Mingyu.
"Apa aku sebodoh itu? " ucapnya lirih.
"Ya, kau terlihat bodoh sekarang," ucap seseorang pada Dahyun.
Dahyun kaget ketika ia menoleh ke asal suara dan menemukan Younghoon telah duduk di kursi di sampingnya yang sejak tadi memang kosong.
"Younghoon sunbae?! "
Younghoon mendengus geli melihat reaksi Dahyun. "Kenapa kau terkejut sekali," ucap Younghoon.
"Apa sunbae baru saja naik? "
"Tidak, aku lebih dulu bahkan dari mu. Aku duduk disana tadi, " ucap Younghoon sembari menunjukkan kursi pojok bus yang kosong.
"Kau tak menyadari keberadaan ku. Sepertinya kau punya banyak masalah ya," ucap Younghoon menatap lurus Dahyun.
Dahyun segera mengalihkan pandangannya, ia tak ingin Younghoon melihat matanya yang sembab.
"Ini."
Dahyun menatap sapu tangan yang terulur padanya kemudian beralih pada Younghoon yang masih menatapnya.
"Sudut mata mu akan lecet jika kau menghapusnya dengan tangan mu," ucap Younghoon.
Dahyun terdiam. Lalu mengambil sapu tangan milik Younghoon.
"Kamsahamnida, M-mata ku tadi kelilipan," ucap Dahyun beralasan.
Younghoon tak merespon dan hanya diam. Dahyun menatap Younghoon yang kini sudah menutup matanya untuk menikmati musik melalui earphone-nya. Dahyun meremas sapu tangan itu, ada sesuatu yang ingin Dahyun bicarakan pada Younghoon saat ini, tapi ia merasa tak enak. Tapi meski begitu Dahyun pun memutuskan untuk mengajak Younghoon berbicara.
"Sunbae.. " panggil Dahyun sembari menepuk pelan pundak Younghoon.
Youngjae membuka satu earphone-nya kemudian menatap Dahyun.
"Ada apa? "
"Soal semalam.. "
Younghoon terdiam sejenak, sebelum berucap. "Apa kau dan suami mu bertengkar? "
Sudah Dahyun duga Younghoon mengingatnya. Dan ini lah yang Dahyun takutkan.
"Sunbae bisa rahasia kan itu, bahwa aku dan Mingyu sudah menikah," ucap Dahyun yang tak menjawab pertanyaan Younghoon.
Sementara Younghoon mendengus geli akan apa yang baru saja ia dengar. Dahyun tak menyangkal sedikit pun dan justru menekankan fakta bahwa dia sudah menikah.
Ketika mendengar itu, Younghoon merasa sesuatu di dalam hatinya bergemuruh. Entahlah, Younghoon sempat berharap Dahyun menyangkal bahwa dia sudah menikah dengan Mingyu.
"Sunbae? "
Panggilan Dahyun membuat Younghoon tersadar.
"Baik, lagi pula itu bukan urusan ku," ucap Younghoon.
Dahyun tersenyum setelah mendapatkan jawaban itu. "Terimakasih sunbae."
"Ah dan ini, aku akan mengembalikannya setelah mencucinya," lanjut Dahyun sembari menyimpan sapu tangan milik Younghoon ke dalam tasnya.
Sementara Younghoon hanya diam dan kembali menikmati lagu dari earphone-nya.
Beberapa menit kemudian bus pun sampai di pemberhentian mereka yaitu halte dekat sekolah.
Dahyun bergegas turun dari bus, sementara Younghoon turun setelahnya. Dahyun pun mulai berjalan menuju sekolahnya dengan Younghoon yang Setia berjalan di belakangnya. Saat mereka sudah berada di dekat area sekolah, ada banyak siswa lainnya yang berjalan seperti mereka menuju gerbang sekolah. Dahyun pun mulai berlari meninggalkan Younghoon menuju gerbang. Younghoon yang di tinggal hanya menatap Dahyun dalam diam.
Sebelum benar-benar memasuki gerbang, Dahyun berbalik dan melambai pada Younghoon.
"Sampai jumpa sunbae! " ucap Dahyun.
Younghoon diam-diam tersenyum kecil dan hanya menatap kepergian Dahyun. Kemudian terlintas sebuah pertanyaan di dalam kepalanya.
Apakah akan berbeda jika dirinya yang bertemu Dahyun lebih dulu?
.......................
Dahyun berjalan menuju kantin bersama Eunseo, Eunbi dan Kyulkyung untuk mengisi perut mereka yang kosong setelah berjam-jam belajar di kelas.
Dahyun yang sudah mengisi nampan makanannya pun berbalik untuk mencari meja kosong yang bisa mereka tempati. Sayangnya matanya menemukan keberadaan Mingyu yang tengah duduk bersama teman-temannya. Di meja itu tampaknya berisikan anak-anak populer. Pandangan Dahyun teralih pada meja di sekitar Mingyu, dimana gadis-gadis duduk di sekitarnya dan menatap dengan pandangan memuja pada Mingyu dan teman-temannya.
Tanpa di duga Mingyu yang menoleh padanya dan kini pandangan mereka bertemu. Dahyun sesaat menahan napasnya, dan tak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Apa yang kau lakukan? Sudah temukan mejanya? " tanya Eunbi setelah mengambil makanannya di ikuti oleh Kyulkyung dan Eunseo.
"Eoh? Belum hehe," ucap Dahyun yang langsung teralihkan pada Eunbi.
Dahyun bersyukur karena Eunbi menyelamatkannya pada situasi tadi. Kyulkyung yang sadar pada tingkah aneh sahabatnya itu pun menatapnya, Dahyun yang di tatap mengisyaratkan Kyulkyung jika Mingyu berada disana.
"Apa dia memperhatikan ku? " bisik Dahyun pada Kyulkyung yang menjadi satu-satunya orang yang tahu akan hubungannya dengan Mingyu.
"Ya, dia melihat kesini, kearah mu. Apa kalian bertengkar lagi? " tanya Kyulkyung berbisik pula.
Yang di balas oleh anggukan kecil dari Dahyun.
"Disana kosong! Ayo kesana," ajak Eunseo mengejutkan mereka.
Dahyun melirik kearah meja yang dimaksud oleh Eunseo. Senyuman Dahyun tiba-tiba luntur ketika mata indahnya mendapati sosok Younghoon disana. Dahyun tentu saja ingin menolak untuk duduk disana karena jika Mingyu melihatnya, lelaki itu bisa saja marah.
"Kurasa meja lain lebih baik,"ucap Dahyun menahan Eunseo yang akan pergi ke meja itu.
Eunseo menoleh lalu menatap Dahyun seolah mengatakan 'yang benar saja, tak ada meja yang kosong lagi'
"Sepertinya tidak ada meja yang kosong lagi," ucap Eunbi memperjelas.
Dahyun kemudian mengedarkan pandangannya, dan benar saja. Kantin saat ini sudah penuh karena jam makan siang. Tapi meski begitu Dahyun tak bisa duduk disana.
"Ya, lagi pula disana ada Younghoon sunbae. Bukan kah ini kesempatan Bagus," ucap Eunseo mulai bersemangat.
"Cih dia tak akan tertarik pada mu, menyerahlah," ucap Eunbi mendengus geli.
"Akan ku tunjukkan kemampuan ku," ucap Eunseo.
Eunseo mulai berjalan pergi dan Eunbi pun mengikutinya.
"Apa yang kau pikirkan? Ayo kesana sebelum kita makan berdiri," ucap Kyulkyung.
Dahyun mengigit bibirnya gugup. Menatap Kyulkyung seolah mengatakan bahwa dia tak bisa.
"Apa yang membuat mu ragu? " tanya kyulkyung.
"Mingyu.. Bukan kah dia sekarang tengah memperhatikan ku?" ucap Dahyun.
Kyulkyung melirik ke arah meja dimana Mingyu berada. "Tidak, dia sekarang sedang berbicara dengan teman-temannya."
Kyulkyung kini menatap sahabatnya itu. Kemudian menghela napas pelan.
"Berhenti khawatir. Dia bahkan bersikap biasa dengan tak mengenal mu, kau juga bisa melakukan itu padanya," ucap Kyulkyung.
Dahyun tak menjawab dan hanya menundukkan kepalanya lesu.
"Sudah lah ikuti saja aku. Lagipula jika dia memang mencintai mu, maka ini kesempatan kau dengan membuatnya cemburu pada Younghoon sunbae," ucap Kyulkyung.
"Ya dia bahkan tak akan pernah melakukan itu, cemburu apanya, " dengus Dahyun.
"Kita tidak akan pernah tahu kan," ucap Kyulkyung tersenyum.
"Ya, tapi kan-"
Sayangnya Kyulkyung sudah berjalan lebih dahulu menuju meja dimana Younghoon berada. Dahyun pun menghela napasnya. Perasaannya tak enak. Namun mau tak mau Dahyun mengikuti teman-temannya, dengan langkah pelan Dahyun pun menyusul mereka.
Kemudian Dahyun tersadar pada perkataan Kyulkyung sebelumnya.
Benar. Untuk apa dirinya mengkhawatirkan Mingyu yang akan marah padanya? Dirinya tak melakukan kesalahan apapun, lagi pula mereka kan bersikap seperti tak saling mengenal. Lalu apa pedulinya. Mingyu bahkan tak peduli padanya, lelaki itu sangat santai menikmati makan siangnya di keliling para gadis. Kalau Mingyu bisa seperti itu tanpa memikirkan perasaannya, maka Dahyun pun bisa.
Kemudian tanpa ada keraguan lagi, Dahyun berjalan menuju meja itu. Terlihat Eunseo meminta izin terlebih dahulu untuk duduk disana dengan Younghoon. Younghoon tampaknya tak mau diganggu dan akan menolak, namun mata lelaki itu melihat Dahyun yang mendekati mejanya. Kemudian tanpa sadar lelaki itu pun mengizinkan mereka untuk duduk di meja itu. Tak lama Dahyun datang emudian meletakkan nampannya setelah sampai di meja itu. Younghoon pun menatap Dahyun dalam diam dengan pandangan yang tak pernah lepas dari gadis itu.
"Annyeonghaseyo sunbae," sapa Dahyun sembari memaksakan senyumnya kemudian mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan Younghoon.
"Siapa sangka kita bertemu lagi," ucap Younghoon.
Eunseo dan Eunbi yang berada disana menatap tak percaya pada interaksi kecil itu. Eunseo pun berbisik pada Dahyun yang berada di sampingnya dengan heboh.
"Yaa, kalian saling mengenal?! " tanya Eunseo.
Masih kaget dengan interaksi tadi. Pasalnya Temannya ini bisa mengenal Younghoon, lelaki populer yang terkenal tampan dan misterius. Tak banyak gadis yang bisa berkenalan dengan Younghoon karena lelaki itu penyendiri. Dan kini Dahyun justru mengenal Younghoon, bahkan mereka kelihatannya cukup dekat.
"Diam saja dan makan makanan mu, nanti aku ceritakan," balas Dahyun berbisik.
Eunseo tertawa, kemudian beralih untuk menatap Younghoon. Lalu mulai memperkenalkan dirinya.
"Perkenalkan sunbaenim, nama ku Eunseo temannya Dahyun. Ngomong-ngomong bagaimana sunbae dan Dahyun bisa saling mengenal? " tanya Eunseo penasaran, tak peduli jika sekarang Dahyun tengah melototinya.
Younghoon tersenyum tipis pada Dahyun kemudian menjawab. "Pertemuan yang tak terduga," ucap Younghoon singkat.
Eunseo dan Eunbi mengerutkan kening mereka karena bingung maksud dari perkataan Younghoon. Sementara Kyulkyung yang sudah tahu karena Dahyun sudah menceritakan sosok Younghoon padanya beberapa minggu yang lalu hanya diam memakan makanannya.
"Apa maksudnya sunbae?" tanya Eunseo.
"Bisakah kau berhenti bertanya, kau mengganggunya untuk makan siang," ucap Dahyun menyela Eunseo yang sepertinya masih penasaran.
"Ah wae, ini momen langkah seorang gadis bisa berdekatan dengan Younghoon sunbae," ucap Eunseo dengan suara yang cukup besar sehingga beberapa pasang mata mulai memperhatikan mereka.
Dahyun benar-benar merasa malu dan tak enak pada Younghoon.
"Eunseo benar. Apa kalian memiliki hubungan khusus? " tanya Eunbi kemudian yang membuat Dahyun tersedak ludahnya sendiri.
Younghoon pun membantunya minum. Sementara Eunseo dan Eunbi menatap Dahyun dengan pandangan menggoda. Seolah mendapatkan jawaban dari tindakan Younghoon tadi.
"Wae? Kenapa kau kelihatannya sangat terkejut? " tanya Eunbi dengan senyuman jahilnya.
"Mungkin kah Eunbi benar? Kalian.. " Eunseo menunjuk Younghoon dan Dahyun bergantian.
"Berkencan! "
"Omong kosong macam apa itu," ucap suara berat di belakang Dahyun.
"Mingyu sunbae! " ucap Eunseo kaget.
Dahyun menoleh kebelakang dan betapa kagetnya dia ketika melihat Mingyu dan teman-temannya berdiri di belakangnya.
.
.
.
-TBC-
Nggak jadi chapter terakhir hihi
Klik
⇩
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top